Nenek Tersayang (Kisah Sahabat)

Mataku sendu
Lihat dirimu diam membisu
Air mataku jatuh
Lihat tubuhmu terbujur kaku
Jantungku detak tak tentu
Ku pilu lidah kelu
Hanya derai air mata
Basahi pori pipiku
*
Nenek
walau dulu kau sungguh tak acuh
Kesampingkan diriku
Tak mau menyapa
Tak ingin memapah
Memegang
Apalagi memangku
Ku tetap sayang padamu
Karena nenek
Nenek ibu dari ibuku
*
Lihatlah nek
Cucu yang kau sayang dulu
Yang kau belai manja dulu
Yang mesra dulu kini tak pedulikanmu
*
Nenek
Ku di sampingmu
Tetap di sini menemani kepergian jiwamu
Memori itu tak kan kulupa
Saat daku merawatmu
Menyuapi
Menyisir rambut semrawutmu
Ku ikhlas bahagia
Itu bhaktiku
*
Nenek
Lihatlah senja s'makin meredup
Desir angin lemah bertiup
Seakan mengiring pergimu
Pergi menuju tanah syahdu
*
Selamat jalan nenek tersayang
Ku pasti merindu
Selalu ku jaga nasehatmu
Kau ada di hatiku
Walau waktu kian berlalu
Tunas berganti lapuk
Sayangku kan terjaga
Di surga nanti kita kan bertemu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nafsu Birahi

Talenta

Dosa Terindah