Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Melepas Ingatan

Gambar
Jangan tanya lukaku Kau pasti sudah tahu Malam yang lalupun begitu Hanya angin ini yang membius senjaku * Mengapa waktu cepat berlalu Sedang diriku tetap mengenangmu Seribu kisah yang telah berlalu Hanya ingin melupakan wajahmu

Memandang Agama Dari Agama Dan Budaya

Gambar
Semakin gencar hinaan pada seseorang di media sosial Hampir tiap saat selalu ada postingan merendahkan penganut agama lain Caci mencaci sudah lumrah bahkan lumrahnya berbondong-bondong ikut menghakimi seolah surga telah ada di garis tangannya Fanatisme dan merasa paling benar telah mempersempit ruang akal dan sosial yang sudah pasti memecah belah dan ketersinggungan anak bangsa * Padahal bangsa ini sudah berbudaya tinggi mengajarkan persatuan dan kepribadian Warisan leluhur banyak mengupas tindak-tanduk tata krama Berbuat benar tanpa menghinakan Berbeda tanpa menjatuhkan karena kerukunan yang paling utama Apa masih membumi tenggang rasa? Apa masih tertanam sifat adi luhung, tepa selira? Mungkinkah telah hilang cinta kasih dan saling menghormati? * Identitas diri tentang suku dan agama serta trah tahta dan darah bukanlah untuk menyombangkan diri Betapa kini orang mudah emosi jika menyentil persoal agama Sangat mudah menggaungkan hukum penistaan agama Pun para pemuka agama ta

Manusia Gagal

Gambar
Seharusnya aku memeluk keinginan itu dengan kuat tanpa tahu apa kata orang Seharusnya pula aku tak putus dalam harap untuk mencapai segala impian Adapula kasih yang harus kukejar Dan melukiskan segala intuisi yang kerap muncul di akal * Terpupus di tengah jalan mencari secerca cahaya cita dan kebahagiaan Jiwa yang lantang tapi gersang  Binar yang adapun hanya khayalan Semua berakhir tanpa tujuan * Aku di sini tak meratap lagi Aku tak ingin sedih dan lari Itu semua telah kulalui dengan nyali yang nyaris mati Tapi hati tetaplah hati Sekian keras menutup sepi selalu ada celah tersedu menanti yang tak pasti * Kini berdiri tanpa rasa Gagal dalam merajut kisah Waktu apa yang kutunggu, alur hidup penuh tipu Rentetan umur yang berlalu menyinggahi lubuk-lubuk arus lukaku

Siapa Yang Lebih Hina?

Gambar
Hina! Tahukah kalian siapa manusia yang paling hina itu * Hati-hati! Saat kita di sini merasa alim membicarakan kejelekan dan keburukan seseorang Sedangkan seseorang pendosa itu di waktu bersamaan justru sedang asyik memuji dan mendekatkan diri kepada Allah Dia sedang shalat, dia berdoa dan dia memohon ampunan * Maka pada saat itu kitalah yang paling hina di mata Allah

Ketika Badai Cinta Melebihi Badai Samudera

Gambar
Kau mungkin tak percaya, aku tak dusta ini terjadi Aku yang dulu acuh dengan apa yang namanya perasaan Tidak mau tahu apapun yang namanya hati Tak pernah berangan untuk memadu kasih * Mimpi dan khayal cinta hanyalah dongeng dalam keyakinanku, atau mungkin itu untuk kisah orang bukan diriku Aku beda dan tak mungkin berkelut dalam cinta * Hari-hariku yang tandus kupikir itulah hidup yang mesti kujalani Terbiasa dengan itu dan tak mungkin untuk melepas Aku tak mengelak Kujalani hidup dengan senalarnya  Tak peduli dengan tujuan hidup, manusia sepertiku hanya mampu untuk bertahan * Hidup yang dulu sepertinya damai, tenang walau penuh tekanan Berusaha selaras dengan lingkungan sekitar Apa yang bisa diharap? Sebesar apa yang bisa kurenungkan jika kusadar diri ini berkutat pada ladang dan pohon  Kampung dan petani * Aku sering mendengar orang bicara cinta Penyair yang membuat kisah romansa Atau pelantun yang membuat nada indah Itu semua mengarah pada hati yang berkata asmara Ah....

Mabuk Kepayang

Gambar
Apa kau yakin esok akan berubah? Sedang malam ini masih sama dengan malam kemarin Apa kau mampu mendengar sakitku? Saat bualan angin-angin ini terus menemani langkah nadiku Serupa apa jiwa ini, liat dan cobalah dekati wajahku * Dimana wajah sendu yang tak lagi punya rindu Manapula hatiku kau dustakan pada raga yang lain Iriku menyapu ramah yang sekian lama mengiba Mata yang terlalu indah untuk kulupa * Ada bulu tipis menghias bibirmu Sela senyum dan aura menjadi lugu wajahmu Detak waktu tak selalu bijak untuk bertemu Lebih lama memendam gelora lebih gila aku jadinya Hasrat terpendam Apa aku mabuk kepayang?

Gitar Tua

Gambar
Biarkan suara-suara itu berlalu dengan nadanya Alunan gitar yang tak ingin kudengar Cinta hanyalah problema dan kisah ini akan selamanya Rindu yang lalu hanyalah gelora dan kasih abadi akan selalu dikenang * Biarkan matahari menutup hari ini dengan senja Lalu aku pergi melaju dengan kefanaan Luka-luka yang sering tak kuminati telah menabur debur bagai ombak menerjang karang * Mengenangmu itu sakit Kau datang memberi duka tapi haru saat menyebut isi kalbu Dan kata-kata yang dulu pernah singgah tak ingin hanya menjadi asa * Satu pintaku pada langit malam ini Aku ingin melihat senyummu sebelum tidurku Dan melihat wajahmu saat pertama kubangun nanti Saja ......

Ramadhan "Di Rumah Aja"

Gambar
Terasa sunyi, tanpa ada anak-anak remaja yang keliling kampung pukul klontengan membangunkan warga untuk sahur Biasanya pun setelah shubuh anak-anak yang libur sekolah suka jalan-jalan santai menyusuri setapak jalan Duh....dalam sekejap semua berubah * Sore hari kebanyakan orang-orang mencari menu buka puasa di pasar bedug kinipun tiada Hari gini buat kebutuhan makanpun susah, cukup untuk beli sembako dan berbuka dengan kurma sudah alhamdulillah Semua orang mengeluh dengan keadaan tapi apa mau dikata, wabah corona sedang melanda * Adzhan isya terdengar lantang menggema tapi orang-orang dilarang kumpul untuk shalat tarawih bersama Tradisi keagamaan dan kebiasaan orang-orang muslim mengisi kegiatan ibadah selama bulan puasa kinipun sirna "Di rumah aja", kata emak-emak tetangga *  Membaca Al-qur'an, tadarus dan shalat tarawih bisa dilakukan bersama keluarga Mungkin Allah-pun ingin kita tafakur di rumah Merenung tentang hakiki diri dan apa saja yang telah diperbuat selama hid

Di Akhir Maret (Efek Corona)

Gambar
Hujan di akhir Maret pekat dengan kesedihan Dinginnya seperti arus sepi orang-orang yang ditinggal terkasih Melonjak emosi pada kata, "aku sendiri" Kecemasan yang semakin menjadi Di pojok ruang menatap dalam getirnya peristiwa yang terjadi * Bagaimana membangun keyakinan jika esokpun tak tahu apa yang bakal terjadi

Air Mata Dunia (Efek Corona)

Gambar
Kini kamipun merasakan air mata dunia  Wabah itu menjangkit dan merenggut nyawa di negeri ini Kami shock, porak-poranda Kocar-kacir mencari solusi Pelan tapi pasti linangan air mata saat kehilangan saudara tercinta Anak yang berpisah dari orangtuanya Dokter yang pamit pada pasiennya * Kami petani kecil ikut menderita, cuma berpasrah menitikkan air mata Kapan ujian ini berakhir Bagaimana menyambung hidup mencukupi pangan keluarga sedang pabrik-pabrik karet dan sawit tutup padahal kami mengais rezeki tiap hari mengumpulkan secawan getah dan berbutir sawit Ya Allah terlalu berat bagi kami * Apa kami terlalu berdosa kepadaMu Berapa lama kami bisa bertahan? Berapa lagi ribuan nyawa melayang? Di awal pagi Di senandung adzhan ini aku mengingat kebesaranMu, tuhan Jika ini peringatan Cukup sudah......

Aku Terbiasa

Gambar
Aku terbiasa dengan angan-angan tinggi dan tak bisa untuk meraihnya Seperti layangan yang terbang tinggi terhasud angin lalu putus benangnya dan tak tahu arah tujuan * Aku terbiasa menyimpan malu, rasa hati untuk tak kuungkapan Aku sendiri, mengelabui orang-orang di sekitar agar tak tahu sejatinya diriku Misteri yang terlalu lama kusimpan * Aku terbiasa tersakiti, canggung terkadang ingin kulari Tak main-main yang buat kepala pusing dan panas hati Andai derita ini bisa terkuliti * Akupun terbiasa sunyi, membiarkan bisikan alam menyelinap bernyanyi Suara kalong cekikik singgah di dahan rambutan Untuk sekian malam bulan berbinar tak satupun jawaban terakhiri Hingga fajar datang kembali bangunkan rutinitas petani

Sudut Mata Yang Berbeda

Gambar
Pernahkah engkau perhatikan bunga teratai yang tumbuh di tempat air keruh yang berlumpur Seberapapun kedalaman airnya, tunasnya akan berusaha mencapai permukaan untuk menampakkan keanggunannya Daun dan bunganya tetap indah tak menunjukan dari lingkungan seperti apa ia berkembang * Adapun sebagian manusia hidup di lingkungan yang kerap jadi hinaan, dicap penuh dosa hanya karena ia serupa Tapi ia sesungguhnya bisa menyaring noda kehidupan dan selalu bisa menyingkirkan dosa yang ada di dekatnya Ia tidak berbaur dan tidak melekatkan diri pada sangkaan orang * Dialah sebagian kecil manusia yang tahu bahwa tak seharusnya hidup hanya dinilai dengan pandangan mata, apa yang tak terlihat di dalam itulah yang penting direnungkan Melihat dari jiwa, kebersihan hati, perjuangan diri dan kesucian rohani itulah yang kan membuat seseorang menjadi berbeda dan bernilai

Di Dunia Tidak Ada Kebenaran, Yang Ada Hanya Keyakinan

Gambar
Apa pantas manusia merasa benar dari lainnya sedang dia sendiri hanya diberi sedikit pengetahuan Apa layak manusia mencaci dan merendahkan sebagian orang sedang dia sendiri juga tak bisa menjaga ucapan dan perbuatan Pantaskah manusia terus bertikai dengan paham agama dan kepercayaan, menghujat ajaran lain dengan tawaan sedang tuhan selalu mengajarkan berbagi kasih sayang Bagaimana jika semua perselisihan itu adalah hasil dari amarah, nafsu dan keangkuhan diri sendiri? * Dulu fir'aun menganggap dirinya sebagai tuhan Dulu orang percaya matahari mengelilingi bumi Dulu ilmuwan menganggap ukuran terkecil adalah molekul Dulu orang meyakini pluto adalah planet Dan ternyata itu tidak benar * Kebenaran manusia bisa berubah seiring waktu seiring perkembangan pikir dan teknologi Intinya untuk sekedar meyakini bahwa itu sebuah benar Haruskah memaksakan kebenaran pada orang yang juga memiliki kebenaran Hukum hakiki hanya milik Allah  Apa seseorang yang telah hapal Taurat, Injil, Alqur'an da

Tanah

Gambar
Aku adalah tanah tempat kamu berpijak Yang selalu kalian salahkan saat longsor menimbun rumah, jiwa dan harta benda Aku adalah tanah yang kritis Saat pohon-pohon yang tumbuh di atasku dibabat untuk bangunan, jalan, perumahan dan lahan ilegal pertanian * Ketika aku berdoa agar kawanku awan menurunkan hujan untuk membasuh daerahku yang kering biar daun-daun di pohon itu kembali hijau dan sungai mengalir dengan banyak ikan Tapi kalian menfitnah kami telah menyebabkan longsor dan banjir Kalian sungguh mengkambing-hitam * Kami berdua adalah pesuruh seperti halnya kalian yang patuh pada khalikNya Kami hanya menegur apa yang kalian perbuat Jadi jangan salahkan kami jika kami merenggut nyawa

Melarat

Gambar
Tubuh ini selalu terpaut dalam dusta dalam kefanaan duniawi Rayuan untuk terus ragu dan bimbang Menyendiri lalu cemburu dan marah-marah sendiri * Mengapa sepanjang perjalanan hidup ini tak ada yang bisa mengetuk hati Aku hanyut dalam arus kemunafikan tapi saat kututup mata dan mencoba berlari, semak dan ilalang tajam coba menghalangi Itu tak berhenti Rasa sakit ini berkepanjangan * Tuhan Dititik nadir antara adzhan dan sembahyang Daku pulang mengetuk pintu permohonan Tiada lagi tempat aku berkawan Daku membawa bekal gagal dan rintihan Malang bukan keinginan sampai kapan mengutuk diri * Di ufuk sana masih ada sangkar kemuliaan namun jiwaku tak cukup sanggup untuk mendaki puncak itu Keteguhanku kini habis dan usiaku kian lama kian lenyap Bangkit dan selalu terjatuh Semua terkubur dalam hasrat Apa aku harus berpasrah...?

Yang Dinilai Dari Manusia

Gambar
Katanya manusia itu makhluk yang cerdas tapi perbedaan seringkali jadi pertikaian  Katanya lagi tiap individu manusia itu banyak kekurangan tapi banyak diantaranya menonjolkan kesombongan Dan sebagian manusia itu penuh kelicikan hingga segala macam persaingan menjadi ajang pertarungan * Manusia yang punya akal berpikir mampu menjadikan segala sesuatu di dunia tak ada yang percuma sampai kotoran hewanpun punya nilai dan kegunaan Lalu sebagai makhluk yang punya derajat paling tinggi harusnya mereka tak melihat Agama, karena itu sebuah pilihan Suku, etnis dan warna kulit karena itu perihal keturunan yang tiap orang tak bisa memilih Harta, karena kaya dan sukses itu ada campur tangan tuhan * Meski begitu ada tiga hal yang membuat orang lebih bernilai dibanding yang lain Pertama, keilmuan yang kan meninggikan derajat seseorang  Intelejensi, kaya pengetahuan mampu membuat orang berpikir luas bahkan mengembangkan ide dan kreativitas untuk mencipta dan penemuan baru * Kedua, kepribadian yang b