Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2017

Hari Ketupat

Gambar
Tanggal satu syawal hari paling ditunggu segenap muslim Idul Fitri, hari kemenangan bagi umat yang menjalankan ibadah puasa sebulan penuh Menahan lapar, haus dan hawa nafsu Allahu akbar..... Allahu akbar..... Allahu akbar Sungguh besar limpahan karunia Allah bagi insan dunia * Tradisi lebaran kumpul keluarga duduk santai canda tawa Hal tak biasa bisa ditemui sehari-hari Saling salaman bermaaf-an Silahturahmi menyantap kue dan ketupat lengkap sayur nangka dan rendang Ketupat telah menjadi ciri lebaran orang Indonesia dan menyebar sampai negara tetangga * Terimakasih ya Allah segala nikmat yang telah Engkau beri Dari rezeki, rasa bahagia, dan keluarga ramah Bukan makanan enak, baju baru, hiasan emas di tangan dan kepala Tapi kehangatan kasih keluarga yang dirindukan

Malam Takbir Menuju Baru

Gambar
Malam takbir bergumal kemeriahan Rasa yang ada sulit terkata Bahagia, sedih, terharu, takjub Bagiku sebuah malam keajaiban * 29 hari menjalani ibadah puasa Bulan ramadhan berkah bagi umat Kini menyeru takbir dan tahmid Luar sana anak-anak main kembang api Petasan nyaring sesekali menggelegar Malam suka cita bagi insan kecil yang berpikir sederhana * Diri ini puluhan tahun menapaki bumi Takbiran menghanyutkan naluri bertabuh senandung pelangi Rupa berkecamuk mahligai di dada Adakah dosaku terhapus Mungkinkah tuhan meridhoi segala mohonku Tersisahkah bahagia di depan sana * Ah.... begitu gamang hal dipikir Tapi itulah istimewanya ramadhan Muslimin bertambah meningkatkan kebaikan di bulan suci ini Tak luput semua berdoa untuk diri sendiri Ada misteri hidup untuk jadi jawaban dari harapan * Akukah salah atau perasaanku terlalu dalam menyikapi malam kemenangan ini Selayaknya aku tersenyum bahagia telah melewati uji kesabaran dan keimanan * Terpaku menatap langit

Mudik Lebaran

Gambar
Pagi buta sedikit rintik menyerbu Membendung mata tetap lelap mengatup Lelah-lelah yang lalu kini harus luluh Terbuang untuk sementara waktu Usah diingat nanti waktu pasti kembali * Hidup di perantauan mengejar mimpi dan kemakmuran Nyaman walau pikiran dibayangi suasana hayat di tanah kelahiran Kenangan masa kanak tak terhapus dalam benak Kesederhanaan dan saling keterbutuhan antar tetangga Alam desa yang tak kan ada di kota walau sejuta hiburan siap menghibur hati gundah * Di ujung puasa orang-orang telah nampak geliat Lebaran yang ditunggu berkunjung lagi Arus mudik padat semarakkan lalu lintas darat, laut, udara Rela bersesakan, berhimpitan mengantri tiket berbagai stasiun dan dermaga * Berbagai alat transportasi digunakan Pulang dengan motor karena uang pas pas-an Pulang dengan mobil biar dianggap sukses dan mapan Walau terkadang itu cuma sewa-an Ada yang pulang membawa segepok uang mungkin karena rezeki benar di rantau orang * Tetap waspada mudik di jalanan

Talenta

Gambar
Detak kehidupan keras memacu persaingan Diripun harus berkembang secara sikap dan mental agar tidak tertinggal Belajar mendalami dan mencari sesuatu yang baru Tak ada ilmuwan yang benar ahli karena ilmu berkembang setiap waktu * Bila diri diremehkan diacuhkan berjuanglah untuk layak dipandang Sisingkan segala kelemahan dan keraguan Lihat segala kemampuan diri Temukan bakat yang ada, gali dan terus belajar * Tiap orang punya ciri, kemampuan dan anugerah yang tuhan beri Kembangkan nilai diri itu untuk berkarya, berbuat dan berharga Bermimpilah, tata dan wujudkan mimpi itu jadi nyata

Berserah Diri

Gambar
Dimanapun letak kehidupan itu segala makhluk haruslah beradaptasi Terutama manusia dengan pola pikir dan akal menentukan sikap dan nasibnya sendiri Susah atau senang kehidupan yang dijalani, ikhlas menerima segala kondisi * Terkadang hidup sederhana, rumit, pelik, sulit Kokohkan diri tetap berbaik sangka memuji keagungan tuhan Bagaimanapun hidup adalah anugerah Hilangkan kekecewaan, kemarahan, kesedihan dan penyesalan Berani hidup itu hebat Dan orang hebat selalu berjuang untuk mapan Untuk bahagia dengan caranya sendiri

Agama Bukan Warisan

Gambar
"Bacalah dengan menyebut nama tuhanmu yang menciptakan" Itulah satu dari lima wahyu pertama yang turun kepada nabi Muhammad Perintah pertama Allah kepada seorang hambah Bukan untuk beribadah Bukan untuk shalat Bukan untuk beramal * Jika engkau bertanya kepada seorang anak Apa agamamu? Sang anak menjawab: Islam Mengapa islam Anak menjawab: Karena orangtuaku islam * Setiap orang yang sudah dewasa haruslah mendalami ajaran agamanya Sebagai agama samawi Sungguh benarkah islam telah mengajarkan menyembah tuhan yang hakiki Benarkah semua wahyu dalam kitab suci berasal dari kalam ilahi Bukan rumusan filsafat ataupun syair-an Benarkah ibadah yang ditujukan mengarah pada pemilik sah kerajaan langit dan bumi * Bacalah dan dalami kitab sucimu Itulah perintah tuhan Manusia sebagai makhluk tertinggi diberi akal dan pikiran Dengan itulah manusia bisa membedakan Benar atau tidak Logika atau dusta * Setiap pemeluk agama layaklah seperti nabi Ibrahim Bukan patuh pa

Berbukalah

Gambar
Berbukalah segera saat adzhan magrib tiba Berbuka tak perlu bermewah Berbuka dengan beberapa butir kurma Atau air putih sebagai pelepas dahaga Itulah sunah rasul yang ada * Hidangan cukupkan saja dengan rezekimu Amal puasa tak melihat miskin kaya Puasa menguji hamba dengan kesabaran dan ketaqwaan Dan Allah menganugerahi banyak keberkahan * Nikamati berbuka dengan ucap alhamdulillah Keistimewaan puasa bukan terletak pada buka dan sahur Tapi segala amal yang dijanjikan Allah berlipat ganda Niatkan meningkatkan ibadah, sedekah dan doa Supaya diri lebih dekat kepada sang pencipta Inshaallah kelak hidup kita lebih mulia

Bukan Aku Lemah

Gambar
Sudah bersabar sampai ujung sabar Sudut tapal ini merintih dengan beban Tak sanggup hidup nestapa di dasar dusta Sekat mencekik ketidaksanggupan * Genangan airmata membusuk dalam angan Kubangan sakit menimbun akal mati Sesejuk angin harap datang mengasihi Membawa sebongkah naluri yang sudah terbuang Tumbuh di tempat gersang untuk jadi bukti dan keajaiban Indah menebar kedamaian sesama insan * Akupun masih manusia ya Aziz Ada batas merangkul cita Hati yang tak seluas samudera Lontaran kata yang tak sebanding bunyi kalamMu * Aku pasti runtuh dengan ujian waktu Mana ku sanggup menutupi jiwa beku Mana ku dapat mencium raga asmara Terseok di sini menutup kelam jalan hidupku * Segala rindu berpanut lugu kulepas Di sini berpasrah menunggu malaikatMu Engkau yang punya kuasa Engkaupun yang memberi aku nyawa Bukan aku lemah Bukan aku hilang asa Ku tak sanggup jujur kepada orangtua Kan membuat hati mereka lebih hancur dari hatiku

Sahur Nikmat

Gambar
Susahnya makan sahur dengan nikmat Terkadang masih ngantuk, terkadang malas bangun, terkadang masih letih Walau teriakan panjang bersahut dari surau Sahur...... sahur....... sahur...... Ya, itulah hal yang ada di bulan ramadhan * Dan masih ada para remaja yang bekeliling kampung, klontengan bawa kaleng, botol apapun untuk ditabuh membangunkan warga Pernah kejadian para remaja yang bermalam di surau malah ketiduran sampai hampir subuh Justru ada satu warga yang datang membangunkan mereka Haha....... * Suasana di bulan puasa memang beda Ada hal-hal yang selalu jadi kerinduan Terutama saat sore menjelang magrib sampai subuh Nuansanya jadi khidmat, rame, syahdu Ada satu ketenangan dalam hati Amal, harapan, serta doa-doa menjadi sesuatu yang selalu dipanjatkan bagi segenap muslim * Keberkahan yang ada di bulan suci ini Harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya Waktu yang ada gunakan untuk meningkatkan ibadah Semoga di akhir nanti kita semua kembali fitrah Kembali menjad

Berjuta Keping

Gambar
Bagai tebaran bintang langit bercahaya Jauh tangan untuk menggapai Memandang indah dari bumi Mengiba menghantarkan zatku padanya Mengagumi tanpa bisa memeluk * Berjuta rasa tertinggal di dasar jiwa abadi Kurawat dan kujaga sepanjang hayat Mempersembahkan harapan ke siku pangkuan Melucuti sunyi sepi yang tampak bosan Teramat kecewa untuk pulih * Memandang seribu duka dalam tabut misteri Ketakutan tak lagi dalam mata Kosong sudah putus sampai sini * Berserakan jutaan keping raga dan jiwa Tak lagi terpungut dan tersusun Biarkan luka dan airmata berceceran Lekas mengering dan sirna * Kini hati bagai tertumbuk alu Berteman cemburu berkelut sunyi Tinggal dalam bodohnya waktu Bila jantung ini berhenti mati Harap dirimu mengenang wajahku

Fenomena Tarawih

Gambar
Seharusnya tak jadi fenomena karena lumrah tapi tetap saja menggelitik dan bukan berarti sesuatu yang antik Tarawih saat ini beda dibanding saat usiaku kecil dulu Jumlah raka'at tetap 20 dengan 10 kali salam dan ditutup dengan witir 3 raka'at Yang beda itu jumlah jama'ahnya * Dulu surau seluas 15x15 meter berisi penuh Shaf bapak-bapak berjejer rapi di depan Shaf ibu-ibu di sebelah yang ditutup tirai Anak-anak mengisi baris belakang yang terkadang suka berisik * Lihat saat ini setelah 25 tahun warga RT ini bertambah banyak Remaja terdahulu telah menikah dan punya anak, ditambah lagi warga pendatang Dulu hanya 25 kepala rumah tangga sekarang hampir 70 kepala rumah tangga Tuh kan..... seharusnya surau sesak gak muat atau bahasa jawanya empil-empilan * Saat muadzin mengumandangkan adzan untuk shalat isya Jama'ah yang datang hanya 3 sampai 4 baris Selalu ku bertanya Mengapa orang sekarang tak tertarik lagi shalat tarawih Kepalaku coba berpikir sampai pusin