Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Petualang

Gambar
Mencari atap-atap baru Menelisik ruang keberuntungan Sudut kota mencari peluang Mengubah nasib dapat berkah Menimbun rupiah menjadi bukit * Selang waktu mentakdirkan bukti Jalan hidup bukan kebetulan Arah menuntun yakinkah diri Bahagia mulai terungkit Walau banyak kisah sulit terbebani * Yang lalu hilang yang satu muncul Sama minat untuk didapati Bisa jadi kandas lagi Terus berpetualang mencari segalanya yang tersembunyi

Tergoda

Gambar
Tergoda dari sekian banyak yang ada Simpul sabit di bibirnya Nampak manis nada kata Gairah tubuh mandikan aroma Tiap sudut jadi cuatan * Lamunan diri tak membuat dekat Jauh di sana kapan bersua Tergoda hati tutur menyapa Nampak sopan dalam tingkah Bila jadi teman jiwa Kusertai tiap derap langkahnya * Cuatan hati memilihmu Bisik semu hanya menggelitik Biarlah Apa dayaku

Terpasung Cibiran

Gambar
Kecil sudah terkata cacian Menujam rasa pada bocah ingusan Tertahan pada sindiran Berlari sembunyikan luka hanya sejenak Sakit hati tak muntahkan amarah Dendam tak kan lenyap bila berbalas * Tusukan itu menghantui garis hidup Menyertai langkah bergerak dewasa Tertunduk wajah kadangpun masih malu Sepatutnya mencari keleluasan gerak Gesit bersandar pada sumbu kegentingan * Ingin melepas simpul trauma Rontokkan jiwa kaku lalu berlalu Tinggalkan murung Bergerak timbulkan senyawa asa Membias dalam alunan warna kisah Menyatukan seribu kekuatan Berdiri tunjukan kemurahan wajah 

Khayalan

Gambar
Sayup mentari menggelincir turun Megah kemerahan melukis angkasa ke depan Burung layang mengepak tajam mengintai Ribuan bertengger pada kabel melintang * Cuaca membias musim tak tentu Malam sepi selalu rintik hujan Kedinginan dari bukti tersisih Sendiri membeku pada angin lalu Berbisik setan meramu sendu * Ungkapan tak ada sesuai kata hati Biasa terpelanting dari hingar hiruk pikuk Tercurah dari air kehampaan Menyerap sisa-sisa bualan liur orang * Sudah detik berganti musim Nuansa berbalik tak menunjuk kini Merendahkan diri pada batas sabar Beruntun menancapkan tulang kegigihan Masih mungkinkah aku terus berkhayal

Bulan Sabit, Rinduku Setengah Mati

Gambar
Semilir angin dinginkan kulit ari Malam pekat menutup bintang berbinar Seonggok tubuh terdiam menyepi Kala air mata merintik jatuh Cuma wajahmu yang terbayang * Rindu ini sudah terlalu Sedihpun tak berarti Dimanapun Namamu tersebut di bilik kalbu Kapan kita bertemu Rinduku sudah setengah mati * Hai... bulan sabit Engkau selalu menemani malam sendu Kesahku teramat pilu Tak tahan lagi tuk membasuh kalbu Engkau melihat bisu Aku menunggu terpaku Masih mungkinkah waktu untukku Adakah jalan hidupku Aku memeluk rinduku

Adalah Mungkin

Gambar
Adalah derita yang seperti musibah Mungkin rahmat besar yang terselubung Adalah itu permulaan dari kebahagiaan Mungkin kesejahteraan dalam alur rahasia * Adalah harus jika percaya pada takdir tuhan Berkecil hati dan kecewa janganlah berlama Mungkin uji itu kasih sayang-Nya Berserah diri pada-Nya Kesabaran dan tawakal * Tidaklah terbukti beriman seseorang sebelum datang padanya ujian dan bencana Jangan mengendap lara melulu Gemilang masa depan masih pantas kau cari tahu dengan keteguhan jiwamu

Temaram ☆

Gambar
Kegetiran itu masih mengusung kekosongan Setimpal dari kepalsuan Hembuskan nafas sekedar melegakan Hati serta pikiran miris menyangka * Melabuhkan rasa pada titian kehancuran Harapan kecil redup melamun Sisingkan kecewa berpaut rindu Ada rasa untuk ditampar pergi Biarkan singgah berlalu * Lalui bunyi dengan senandung benci Tak mau dendam iri dengki Mengaliri diri dengan arus mimpi Acap terduduk seribu tanya Sandiwara hidup cecar problema * Sudahi saja Ingin semua berpancar asri Harapan bulir-bulir bahagia Suatu ketika itu kan nyata

Kuingin

Gambar
Saat sedih Ribuan orang menghujatku Kuingin memeluk dirimu * Saatku pasrah Saatku putus asa Kuingin kau berada di sampingku * Kalaku resah Kalaku gelisah Kuingin melihat senyummu * Kuingin tiap detik hidupku Selalu ada bersamamu Cintamu sebagai cadik arungi lautan badai menguji Dan saat nanti kubahagia meraih semua mimpiku Kuingin selalu ada dalam sayangmu

Antara Benci Dan Cinta

Gambar
Kau hadir saat kekosongan hati bahkan frustasi diri Kau sosok misteri yang ingin kukenali * Terkadang kau angkuh dengan segala pesonamu Lagi kau menipu dengan lagak tingkahmu Tersenyum dalam tipu pujian Bahagia dalam sanjungan Hingga kau terjatuh dalam lubang kelalaian * Aku benci dengan segala angkuhmu Dan kealpaan jiwamu saat terbodoh dalam bujuk rayu Disisi lain Sungguh besar kejujuran dan ketulusan diri Padamu aku melihat cinta * Kupahami tiap insan miliki keburukan Tiap orang khilaf dalam banyak hal Terkadang aku benci tapi selalu ku sayang Kuterima segala kekuranganmu

Andai Tulusku Kau Lirik

Gambar
Andai kau pilih diriku jadi kasihmu Kuserahkan segala dayaku untuk bahagiamu Andai kau pilih diri ini jadi pendamping hidupmu Kan kuberikan semua sayangku padamu * Andai kau tahu betapa besar cinta ini melebihi nyawaku sendiri Dan kau melihat ikhlasnya hatiku Kau kan tahu tulusnya cintaku tiada duanya * Wajahku benar tak setampan kekasihmu Akupun tak sepintar pacarmu Tapi aku paling mengerti siapa kamu Segala gundah dan kecewamu * Kaulah yang membuka mata hati Penebar semangat dihariku Bilapun kau tetap tak pernah menoleh ke arahku Tak peduli dengan kasih sayangku Ku tetap bersyukur mengenalmu Ku anggap engkau Kenangan terindah sepanjang hidupku

Teladan Nabi Yusuf

Gambar
Tidaklah kau sombong dengan paras yang rupawan Magnetis auramu jadi pujian Bukankah tuhan yang menganugerahkannya Keangkuhan hanya buat lupa daratan Godaan maksiatpun datang * Mengingat kisah nabi Yusuf sebagai hamba paling tampan Bagaimana menjaga diri dari godaan nafsu syetan Ia berdoa lebih baik masuk penjara daripada jadi rebutan para wanita Yang tak sudi tunduk pada rayuan Walau jiwa tetap manusia ingin kebebasan * Kemurnian jiwa dan kokohnya hati menghadapi godaan hidup Menguasai diri tidak berbuat mungkar Itulah keteladanan seorang nabi Yusuf Yang pada akhirnya membawa ia pada penguasa di kerajaan * Begitu pula dengan nabi Idris Punya banyak bakat dan keistimewaan terpuji Menulis, menggambar, menjahit dan berbagai ilmu pengetahuan Bukan jadi kesombongan justru dijadikan pengokoh ketakwaan terhadap tuhan yang maha esa

Kesabaran Nabi Ayyub

Gambar
Lihatlah ketika malaikat memuji Ayyub sebagai mukmin sejati ahli ibadah yang tekun Diberkahi rezeki yang luas Harta kekayaan dan anak yang banyak * Iblispun dengki dan menghadap Allah Berkatalah ia :"Sesungguhnya semua peribadatan Ayyub tidak tulus dan ikhlas, dia hanya takut kehilangan semua nikmat duniawinya." * Iblis hendak menggoda Allah memberi izin kepadanya untuk menggoyahkan keimanan dan keteguhan hati nabi Ayyub * Dahsyatnya cobaanpun datang menyelimuti Semua kekayaan musnah Ribuan hewan ternak mati Ladang dan kebun rusak Gedung-gedung terbakar Dan anak-anak meninggal tertimpa reruntuhan saat gempa bumi * Cobaan makin berat Nabipun terkena penyakit kulit yang parah Sekujur tubuh rusak Istri setia meninggalkan dirinya Di saat segala derita dan kesusahan itu Datanglah iblis merayu agar nabi berpaling dari Allah karna Ia yang menyebabkan semua itu dan tak lagi memberinya nikmat Tapi hati nabi justru tak pernah berhenti berdzikir menyebut asma Allah

Kepatuhan Nabi Ibrahim

Gambar
Ingatkah ketika Ibrahim mencari tuhan Menyembah bulan, bintang dan matahari Saat semuanya tenggelam dan hilang Apakah tuhan juga kan hilang dan sirna? * Saat nabi Ibrahim menerima wahyu Diperintahkan tuhan tuk berdakwa Keberaniannya menghancurkan berhala sesembahan penduduk raja Namrud Raja yang murka menyuruh membakar Ibrahim dalam kobaran api Mukjizatpun terjadi, panasnya api hanya terasa dingin * Ujian iman terbesarpun tiba tatkala anak tersayang Ismail untuk disembelih Keluhuran hati seorang anak patuh terhadap ayah dan Allah Ketika nyaris disembelih datanglah Jibril membawa seekor domba tuk menggantikan Ismail * Itu kisah pengorbanan seorang ayah dan keikhlasan seorang anak untuk taat kepada perintah Allah Mencintai tuhannya melebihi apapun di dunia * Manusia memang harus menghadapi seberapun beratnya ujian Bukan frustasi lari dari masalah Seperti nabi Yunus yang meninggalkan umatnya * Allah memberi hukuman ketika beliau berlayar Dia terlempar dari kapal dan

Kuingin Hidup Di bawah Naungan-Mu

Gambar
Hidup matiku karena Allah Segala terjadi dalam hidupku Semua kuserahkan pada putusan-Nya * Kuingin petunjuk-Mu Jalan hidup, garis takdir, cobaan sampai cinta suci ini Arahkan niat baikku * Ridha-Mu lah untuk segala perbuatanku Masa depan tersembunyi dari tabir kehidupan Engkau yang mampu menuntunku Menyerahkan seutuh hati gelap ini pada cahaya kasih-Mu * Bukankah Engkau mencintai orang-orang yang sabar dan memilih orang-orang ikhlas Dan orang yang berusaha mencari jalan kebaikan * Bila benar itu Biar segala derita kutanggung Kesusahan kuarungi Walau airmata menitik pedih Ku hanya berusaha menjadi orang baik dalam melangkah Ku yakin orang baik selalu dalam lindungan-Mu

Jam Tangan

Gambar
Benda yang satu ini jarang kulirik apalagi membeli dan memakainya Sebagian anggap sebagai barang kebutuhan Adakala lambang sosial dengan merek mahal katanya * Aku tak nyaman memakainya Tampil polos lebih baik Bisa jadi aku phobia dengan waktu Waktu yang sering mengelabui dan membenamkan diriku Waktu yang tak kunanti "Aku benci waktu" * Waktu yang membawa perjalanan dari lahir sampai kini Yang terjadi Hari-hari bersenandung sepi Minggu-minggu berganti jemu Bulan-bulan menjadi hampa Aku terbuang waktu * Lihatlah Selalu kuingin melupakan kapan kulahir Melupakan hidup ini Meluapkan nafas ini * Setiap 12 februari tak ada istimewa  Tak ada ucapan selamat apalagi pesta perayaan Tak ada bahagia datang menyeka  Tak ada kasih menghibur gundah Usia merambat dewasa sedang umurku makin terbatas  * Masa demi masa terlalui dengan biasa Tak kunjung nestapa berganti bahagia Kala kecewa menyerbuki diri sendiri Mungkin tak bisa bertahan di tanah ini Harus nanti lenggang

Jalan Naluri

Gambar
Sembunyi sunyi diamnya watak Kegoncangan jiwa masih kini Tersimpan rapat kokohnya sifat Berbuat seakan tegar berdiri * Ada malu di relung hati Agak rapuh untuk ditunjuki Lamban hadapi jalannya mentari Merasa jauh dari bising dunia Terkadang sembunyi menutup diri Berlari mengejar adakala tak pasti * Teguh naluri hidup adalah mimpi Bertahan mencari arti diri Tertatih membawa beban lalu Walau ingin melompat menghindar rumput berduri Terguling tanpa arah pasti * Harus menjadi kura-kura sakti Mampu berlari mengejar ilusi Berenang dalam lumpur cacian Menatap guyonan setan dengki Akupun makhluk istimewa Kuyakin keajaiban pasti kan datang

Surat Cinta

Gambar
Mungkin tak ada lagi surat cinta Pemuda sekarang hidup di zaman kekinian Yang ada juga sms cinta atau pesan cinta Media elektronik jadi segalanya * Sebelum dekade 2000-an Surat jadi perantara kisah asmara Apalagi dengan adanya mak comblang Dua hal tak terpisahkan Gundah hati terus bertanya Sampaikah surat itu? Berharap cinta berbalas * Produsen yang kala itu mencetak kertas khusus Sebagai media surat menyurat pribadi Lembaran wangi dengan aneka ragam wallpaper Kan diukir dengan goresan hati sang pecinta

Sahabat Pena

Gambar
Masih ingat sahabat pena Tahukah sahabat pena? * Menjalin relasi pertemanan yang jauh Perantara surat atau kartu pos Populer era 90an dan awal 2000an * Mereka terbiasa memajang foto dan alamat pada majalah atau buku Agar bisa dilihat banyak orang Sekedar ingin berteman Mencari tahu rutinitas keseharian  Sampai mencurahkan kegundahan * Zaman itu teknologi informasi belum merebak seperti saat ini Gadget dan internet yang mumpuni Bandingkan pada saat itu harus menunggu berhari bahkan berminggu surat sampai ke tempat tujuan Jadi was-was kan * Sekarang sosial media merebak dunia maya Begitu banyak aplikasi bisa dipakai Menjalin koresponden begitu cepat Mencari teman sampai berkirim pesan Hanya butuh sekian detik * Berteman bukan lagi antar provinsi, antar pulau bahkan antar negara hal yang lumrah Kecanggihan IPTEK tahap luar biasa * Apapun bentuk pertemanan Sahabat dunia nyata Sahabat pena Sahabat maya Sikap dan prilaku tetap dijaga Jangan sampai dijadikan mod

Pedagang Jalan

Gambar
Aku pernah merasa Bedagang hanya laku sebiji Sebiji dari bayang terjual bersih Mungkin rezeki yang tak kehendaki Muka tenang walau hati muram sembunyi * Betapa sulit mencari uang kini Betapa letih mengais nasib  Tak mesti terkadang Harapan yang selalu jadi semangat juang Esok mungkin kan lebih lapang Keberuntungan tak tahu kapan kan datang

Jalan Raya, Parabola dan Layar Tancap

Gambar
Jika rumah dekat jalan raya yang ada hanya bising knalpot Putar mudik kendaraan tak henti menderu * Suara kuda besi bergemuruh Mobil yang tak pernah puas bernyanyi Polusi suara lalu lintas kota kecilku Kian hari makin terbahak * Kilas balik 26 tahun lalu Jalanan ini lenggang sepi Semenit tak mesti satu kendaraan melaju Yang ramai gosip tetangga beli motor baru Kabarnya kan tersiar sekelurahan Sekarang beli mobil saja paling tetangga kiri kanan yang comel * Tv berwarna dan parabola hal yang langkah Dalam RT ada dua rumah tangga yang punya Termasuk rumah ayahku Tiap malam serasa nonton bioskop Tetangga berjejal duduk terpaku Suasana terbelalak kemajuan teknologi layar kaca * Di era itu masih geliat layar tancap Hiburan yang paling ditunggu khalayak Produsen acara kan menjajakan sebungkus kacang berlabel hadiah Murah meriah dengan hadiah paling besar tv kecil dan sepeda ontel Jika menang sudah jadi keberuntungan luar biasa * Jadi kangen masa kecil dulu yang berpi

Berduka

Gambar
Berita duka tersiar Kerabat meninggal usia tua Telah lama pesakitan Batang usia memang takdir sang kuasa * Kesedihan Kehilangan Menjadi biasa Amal apa yang akan dibawa Adakah ilmu yang berguna * Manusia yang besar akan tanggung jawab Kesalahan yang selalu diperbuat Tersesat dosa yang kian mengkilap Ibadah yang ikhlas diharap menghapus segala noda * Tapi sudah cukupkah ibadah kita Untuk meleburkan segala kekhilafan Terasa tak berguna segala kemewahan yang tertinggal Sepotong kain putih mendampingi raga sunyi Ai....sedih benar manusia itu Lahir hidup mati * Dari sekian generasi yang terus tumbuh dan generasi tua yang runtuh Sebondong yang mati Sebondong kan lahir Mempertanggungjawabkan perbuatan di bumi * Dunia fana yang fatamorgana Sebentar singgah perantara kehidupan abadi Akhirat yang masih jauh dari bayang surgawi Selayak manusia yang terus berdalih

Kekuatan Cinta

Gambar
Adakah yang lebih berharga dari cinta yang tulus Adakah yang lebih bernilai dari kasih sayang Adakah yang lebih bermakna dari kejujuran cinta sejati * Hanya cinta yang menyatukan Adam dan Hawa Hanya cinta yang membuat damai dunia Hanya cinta yang meruntuhkan perbedaan Hanya cinta yang membuat ilmu terarah tak buta * Pada apa kau bahagia Kekayaan atau tahta Tidak Kebendaan itu hanya sementara Strata gengsi cuma seketika Akhir semua musnah Cinta yang mendampingimu membuat senyum dan tertawa * Masihkah kau bertanya Adakah kekuatan lain yang serupa Yang ada hanya ikhlas Ikhlas ketika cinta itu ada atau tiada Saat ia dekat atau pergi menjauh Kau masih bisa mendoakan untuk kebahagian cinta itu

Agustus Lalu dan Kini ☆

Gambar
Akhir Agustus lalu kau jadikan aku sahabat Bermurah dalam berkata Sekira banyak bercanda Lebih ruah duka kurasa Bila mungkin sahabat lebih dari sekedar sayang * Entah mengapa kita harus bertemu Sekecil rayu jadi rindu Sekeping harap jadi semu Kala hati layu tertipu Kala rasa itu terbias menduga * Berpikir menjauh dari tatapan Sembunyi walau sangat peduli Melihat dari balik kecemburuan Memendam gelisah menghanyutkan jiwa resah * Misteri waktu dari takdir hitam Sesuatu yang sulit diungkap Dirasa hanya meraba-raba yang tak ada Salah sangka * Menjauh hanya menipu hati Aku dan kamu ada secuil untuk disapa Tunas yang masih belum dipahami Tersemak dari misteri ilahi * Agustus kini di akhir yang sama Yang kau sebut sahabat kembali menyatu Tersipu dalam benakku Berjalan sesuai takdir alam Apa yang terjadi pada Agustus nanti Kan banyak lagi Agustus untuk dilalui

Benalu

Gambar
Ingin hidup kemandirian Bebas tentukan nasib pilihan Lepas dari bayang bapak emak Jalan hidup yang mapan * Nasibku tak hanya di sini Melangkah luar batas istana Seperti sahabat ku puja Yakin dengan tujuan hidupnya * Terdiam hanya tersiksa Belenggu membuat sesak dada Senyuman miris melumat derita Hanya benalu yang kan mati lepas dari inangnya * Ku pahami keinginan dan keyakinan Mengerti apa dan sebab terjadi Ku bukan parasit harta dunia Tak mau juga duduk bersandiwara Sebentar tawa sebentar marah Menggapai kemahsyuran Pada mimpi dan cinta

Tasbih Cinta

Gambar
Yang aku risauhkan Yang aku tangisi Ketika tuhan tak menghargai cinta tulus Cinta sejati berbenih nyata dari hati * Lalu bagaimana dengan kekuatan cinta itu Yang selalu unjuk juangkan Tersedu dan merindu Cinta yang sesak sekat-sekat problema * Mencari sumber alkitab Dia ingin manusia mencintai rasul dan Allah Hanya itu Bukan harta, tahta, anak, pria dan wanita Dan tak ada setia pada satu cinta * Apa tuhan memberi penghargaan atau keleluasan pada cinta Saat cinta ditasbihkan masih mungkinkan untuk disatukan Dan itu yang aku risauhkan Slalu itu yang aku tangiskan

Teratai Hidup

Gambar
Berasal dari lumpur kotor Tenggelam dalam air keruh Tunas itu muncul dengan sabar Menyembul tulus dari muka riak air Daun lebar penyejuk peradu ikan Gagang bunga yang kokoh berdiri Mahkotapun tetap putih bersih suci Penghias hayat yang ada dalam lingkupnya * Warna hanya pemikat bagi pemuja Putih merah atau ungu Sekejap membius bayang mata Tak harus berakar tanah Untuk jadi puspa istimewa * Ibarat hidup tak penting kau muasal darimana Dari apa kau jadi Walau dari lingkungan terpinggir Dari jiwa terbuang Asal bermanfaat bagi dirimu sendiri Lebih besar bermanfaat bagi banyak orang Itulah manusia yang dipuji

Jejak Doa

Gambar
Aku tumbuh dalam suci Aku nalar dalam sayang Aku jalan dalam kelurusan Aku mapan dalam kebenaran Tapi dalam hatiku menyekat kekeliruan * Persimpangan hidup segera dilalui Kiri kanan atau berputar Beranjak dengan tegap menerobos segala rimba cacian Keyakinan harus didamba Apa harus tutup telinga Agar mata tegak berdiri Mencari yang sejujurnya di hati * Kendurkan keraguan Musnahkan saja kebimbangan Kuingin yakin Ini arus hidupku Yang harus ditempuh seutuh kalbu Dialuri dengan jejak doa Manusia apa ingin sengsara Kecerahan masa depan ingin ada Bahagia wujud untuk dirasa Menjemput datang seketika

Gunung Kerinci Gunung Rajabasa

Gambar
Dua gunung yang jauh berjarak Dua tempat jauh direngkuh Dua puncak menjulang asa Satu kasih tiada terlupa * Berakar kokoh berawan sahabat Tersubur doa Tercermin rindu Terdaki kasih Terbatas teman * Kini satu gunung terpupus mati Si gunung Kerinci yang tiada lagi diminati Menunggu waktu Terdiam kaku Mungkin kan hancur dengan penantian Lepaskan muatan terpendam Luluh lantakkan cinta terkucil Leburkan takdir Tinggalkan luka * Lava hati terbuang Terisak tangis sembilu bergemuruh Mengendap lara lapisan amarah Angin datang hanya siluman Hembusan sejuk hanya kicauan Semilir hinggap nampak memikat * Melaju hari dengan senyuman Memeluk gunung mungkin tak tercapai Misteri hidup tetap berjalan Meletus kemudian kan hilang Bisa jadi bergenggam tangan * Kasih abadi nan tulus rumit rintangan Rimbunan cobaan menutup masa depan Belukar yang selalu melukai sendi akal Kadang merobek jiwa yang letih Sakitnya membuat ingin mati Tapi aku adalah gunung Tonggak tegar dan

Jangan Bully

Gambar
Melihat wajah Melihat tubuh Senyum kesima Sekujur sempurna Aku tertipu Kamupun tak tahu * Tingginya gunung dapat diterka Luasnya laut dapat dijangkau Dalamnya hati siapa tahu Hati-hati dengan hati Jangan sampai salah arti Hati yang manusiawi Jatuh hati pada kaum laki Sesama manusia berjuang meraih mimpi Sesama insan bebas memiliki Sesama manusia jangan saling bully

Masih Ada Hari Esok

Gambar
Satu harap telah lepas Harap ditukar dengan harap Berharap satu tetap didapat Kini nampak gegap Akal dan jiwa sepakat Hanya satu masih diharap * Waktu menunggu untuk tahu Kedepan bakal nyata atau sirna Masih banyak hari untuk ditapaki Masih ada hendak untuk perbuat Menyibak takdir serta nasib Peluk penasaran dan dekap mimpi Bertanduk hati untuk bertahan Agar sampai tujuan yang diharap

Optimis

Gambar
Berusaha dan yakinlah mampu melakukan segalanya Jangan ragu dan bimbang Coba dan beranikan diri Kokohkan keteguhan hati Fokuskan tujuan dan tanamkan dalam diri Aku pasti bisa * Gagal bukan berarti jatuh dan berakhir Tapi gagal berarti harus belajar lagi, mencoba lagi dan berhasil di suatu hari nanti * Keyakinan kumpulkan dalam semangat tindakan Ada kehendak manfaatkan peluang Berpijak pada kesabaran Harapan tuang dalam lantunan doa Keajaiban pasti kan datang Bilamana kaupun terus percaya Dan setiap keberhasilan akan muncul tanggung jawab baru

Puisiku ☆

Gambar
Saat hukum tak bisa membela Saat adat hanya bisa memihak Ketika teori tak mampu menguak Suara hati akan tetap berdiri melangkah Melukis getar jiwa sesungguhnya * Hiduplah dengan kejujuran Tanamlah ketulusan Tulislah apa yang kau rasa Hidup pun hanya sementara Berkarya tanpa bualan rekayasa

Jika Mati Bukan Pilihan ☆

Gambar
Butiran butiran pasir beterbang kemari Deruan hawa panas menyengat sumsung hati Mentari menerbitkan partikel lelah Sekujur tubuh terbakar sunyi * Gelombang laut menggulung keras hantam muka pantai Terseret bekas yang tersisa Terkikis lenyap garing menguap Bagai stunami menerjang jiwa * Tertubruk angin topan Tergulung puting beliung Terlempar terbuang Jatuh dari awan langit Terjerembab tersungkur batu pilu * Ada ribuan prajurit duka Ribuan lagi anak panah lara Menyerang slalu tiba tiba Petang terang berduyun lantang Tusukan tombak tajam beracun Melukai hati pikiran * Beratus ramuan untuk menawar Bersusun benteng untuk menahan Berpuluh kilah untuk menawan Kunjung tak hasil Cukup Alquran dan doa ku lantunkan

Dimana Sendu Kucari ☆

Gambar
Entah Kegusaranku Apa terjadi dengannya Diriku terlalu jauh Mata hatiku tak bisa menembus ruang dan waktu Rasaku tak sama * Dia telah berubah Dimana mata sendu itu Pancaran jiwa yang kukagumi Sifat lembut dan malu pada dunia Enggan pada tuhan Sembunyi dalam diam Sosok itu lepas tak melekat * Apa terjadi dengannya Akankah makanan kota tlah meracuni pikiran Budaya cuek dan individual merasuki hati Aku tak ingin itu * Tuhan, Kau maha mengetahui segalanya Jaga hati dan pikirannya Tak mau dia lampaui batas Miskin dari kasihMu Hilang dari cahayaMu * Mungkinku harus mencari Jiwa murni yang tertinggal di kampung halaman Mentelusuri ruang kebun itu Pada pucuk-pucuk cengkeh Pada butiran biji kopi Kembalikan cermin dirinya Teriak di puncak gunung Rajabasa Apa yang terjadi * Ku rindu mata sendu itu Dimana sosok itu kucari Relung jiwa yang kupuji Segala pribadi kampungnya Mulai terkikis debu kota

Kiamat Tak Mungkin Menjauh

Gambar
Zaman ini atau zaman lalu Beda atau mungkin juga sama Hanya lebih frontal dalam sikap dan tindak Berbuat tanpa enggan lagi * Coba saja tanya Hai cowok tampan pacarmu cantik atau tampan? Hai cewek cantik kekasihmu cantik atau ganteng? Ternyata banyak yang memilih jenis yang sama Walau diluar logika Tapi itulah cinta atau mungkin nafsu saja Tanyakan lubuk hati yang dalam * Bila jalinan sayang mendarah kalbu Yang ada hanya abu abu Akankah salah akankah benar Berbagai sebab dipelajari Mulai dari kelainan genetik Kelebihan kromosom x, kromosom y Faktor hormonal Pengaruh lingkungan Pelecehan Trauma Sampai sensasi dan kepuasan birahi * Bukan amburadul tak paham agama Dan bukan tak mengerti etika Banyak loh... yang tamatan pesantren Bahkan lulusan pendidikan tinggi agama Cinta tak memandang gender Mereka insan dunia Mereka ada dalam tiap strata sosial * Malahan di luar negeri sana Sudah ada menjadi perdana menteri Itu karna negara menghargai potensi Keahlian

Bibit Ekonomi

Gambar
Pagi sangat cerah Berbondong telusuri kebun pekerja Jalanan baru rampung dibuat sebulan lalu Naik carry mengusung bibit karet * Hari ini tanam ulang Dari sekian yang mati dan garing tandur sebelumnya Menjelang siang matahari terik panasnya Kulit terasa bak terpanggang  Baju menempel seperti strika Peluh menguap tak sisa Tembilang sibuk melubang tanah 30cm Huh.....panasnya * Kerja petani teramat berat Sigap badan dalam segala kerjaan Beban sedikit berkurang karena benih bantuan pemerintah Petani tetaplah petani Hidup sederhana tlah lumrah * Lihat deret tanaman ini Bibit ekonomi masih kerdil dan lesuh Butuh biaya untuk merawat Banyak tenaga untuk menjaga Terikat sabar sekian tahun tuk menyadap Dan sabar lagi Ketika harga komoditi murah Kebutuhan pokok melambung tinggi * Di negeri Jambi ini Perkebunan karet dan sawit penyumbang pendapatan terbesar daerah Diikuti pertambangan Mengangkat ekonomi bangsa walau ekonomi rumah tangga susah Lihat saja di masyarakat

Aku Bukan Pemilik Surga

Gambar
Saat lamunan kehidupan dan kematian Saat batas dunia dan akhirat dipertemukan Saat gunung dihancurkan dan bintang berjatuhan Saat kiamat tak teki misteri * Meresapi sedalamnya hakiki diri Siapa tak ingin berkumpul dengan sanak keluarga Bercengkrama dengan sahabat tercinta Berdamping kekasih pujaan Mampukah bertahta di singgasana mewah * Tapi ku bukan pemilik surga Dapat mengatur segalanya dengan indah Siapa yang kusuka * Sanggupkah melihat keluarga, sahabat, kekasih di jurang sengsara Hasrat melihat mereka tersenyum di rumah permata Tak sanggup melihat siapapun tersiksa Orang-orang menderita Sayatan pedih relung jiwa * Kenikmatan surga membuat lupa Allah tutupi segala gundah Tak sadari siapa yang terbakar di sana Dia ingin semua hamba bahagia * Ya Allah Jangan hilangkan segala ingatanku pada dunia Pada semua orang kusayang Dan kekasih yang kucinta * Hanya doa Semoga semua mendapat ridha Santun pengampunan-Mu Agung bijaksana-Mu Ku hamba tak daya Kuing

Batas Waktu

Gambar
Tujuh purnama berlalu senggang Ada kisah untuk dikubur Tubuh menciut pulut Derita bertunas baru Tinggalkan kenangan sendu * Jiwa seperti dulu Senyum canda hilang Bergeming apa seharusnya Kata luka Kata kecewa Mencekram dasar jiwa * Kadang berfikir akhiri saja hidup ini Rotasi hidup campakkan rasa Detik malam melaju siang Bergumal mimpi dan kasih abadi Sangat merindu * Senyum miris serbuki tetes air Membanting diri dalam tekanan Tercekik batas waktu berimpit getir Tempelkan diri di peradu Menerawangi malam Tujuan semu indah kan datang

Pemerkosaan Lagi

Gambar
Tak jauh rumahku Gadis SMP jadi korban sekelompok orang Nyawapun hilang Terbuang ke jurang Miris hati Perkosaan runtun terjadi * Rengek tangis orangtua terisak sembilu Anak harapan tumbang mengenaskan Pudar angan pupus impian Lenyap dimakan kedzaliman Hukuman mati ia teriakan Belenggu seumur hidup didoakan Tetap tak hapus luka dalam * Nafsu birahi membabi buta Tak kenal usia bak api melahar Bisik setan rasuki jiwa Jiwa kosong yang bengis Hati gosong berakal iblis * Amarah siapa tak murka Mereka di luar kendali, jahanam, biadab Sadis lampaui batas Teramat keji Manusiakah itu * Jangan tindak gila begitu Kelaminmu bukan mainan Nafsu sesat gelapkan syawat Setan meramu jinakkan jiwa Segala tipu rayuan kalbu Bujuk hati ikuti bejat nafsu * Tanggung jawab keji ulahmu Tertunduk sesal tak guna lagi Belenggu badan tlah menunggu Dekam dalam jeruji pilu Pantas benar manusia sepertimu Dinding itu jaga tindak kelaminmu * Apa terjadi di negeri ini Pemerkosaan enggan berhenti Benarkah dampak teknologi

Kegundahan

Gambar
Butuh beribu keikhlasan Beribu sakit yang mencekam Berapa lagi tusukan harus ditahan Berapa lama lagi waktu diterjang * Aku ini manusia Lemah dalam hati Kandas dalam derita Rasa ini memuncak Dengan lari kalang kabut Berpeluk kemana Lagi-lagi merayap perih * Allah..... yaa Allah Masih layakkah ku hidup Masih pantaskah aku bernafas Sanggupkah bertahan Semua mencekik batang kerongkongan Hidup tapi tersengal Nuansa hari dan hati gelap membayang * Mungkinkah hanya aku sengsara Akukah empati yang lain terbahak geli Dimana teman sunyi Waktuku tercecer luka

Sekelumit

Gambar
Suka!!! Kau bilang aku suka kamu Bukan!!! Aku cinta kamu Tapi kamu tak pernah anggap itu Rasa peduli dan sayang begitu besar Cintaku tetap satu * Walau kau bersama dia sampai akhir usia Aku kan tetap di sampingmu Menaungimu Tahu kenapa? Karna aku ingin melihat senyummu di surga Takdir memang milik Allah Tapi cinta dan setia itu pilihan manusia

Bebaskan Diri

Gambar
Tiba saat si hitam cakari papan diam Menggerogoti sepi tertumpuk bosan Ada hal harus dicari Diminati untuk terjadi Kan semua nestapa berhenti * Tak terhimpun sebisanya sirna Tinggalkam muram menuju air senyum Kapan detik itu terjadi Tegak memegang tabir misteri Yang lamanya sembunyi dalam alam * Pergi dari sini Tempat muak sesakan asa Menuju batas rukuni diri Keluar lambungkan hasrat tersimpan Sembunyi hanya mengiris sakit hati Makan hati sama dengan mati Tak bergerak, diam, tersudut hati * Ingin semuanya peduli Menuruti hati kelam ini Sadar atau tidak Manusia yang dipuji hanya akal dan uang

Keteguhan Hati

Gambar
Pilihan hati untuk tetap satu hati Walau seribu kali tersakiti Atau mencari pengganti Mana yang benar ku teguh Setia masih ku pegang Janji mengiringi slalu terucap doa * Aku hancur sekali Mengapa cinta begini Luka yang tak kukenali Haruskah rasa ini ku serahkan pada dia Cintaku ku titipkan padanya Aku tersepi sendiri * Rasa peduli lebih besar dari cintaku Kuingin dia bahagia Tersenyum tiap harinya Kerelaan yang sulit tertutupi Matiku tiada peduli * Ya Allah Cinta keliru menjelma putus asa Musnah dalam hidup-Mu Sirna dalam angan Luluh dalam takdir Tak kuat beban ku tanggung * Haruskah tetap sendiri memegang setia Tunjukan tulus cinta ini Pada-Mu Pada para malaikat Pada manusia di muka bumi Bahwa aku yang terhina Punya cinta sejati yang tulus Ku jaga suci * Di sini teruntuk perih Beri keteguhan hati Satu doaku padamu Izinkan aku melihat senyumnya di surga

Akun Cinta

Gambar
Sayangku di debit Cintaku di kredit Pada akun-akun ku lantunkan kasih Neraca yang tak seimbang Cinta yang ada tak terbayar * Memperdagangkan doa kepada Allah Ekuitas hanya ketaatan Entah kini atau nanti Mungkinkah ada jalan untuk kembali Menepikan asumsi yang terasa penat * Tuhan Berikan aku cucuran dana kasihmu Agar tetap gerak runtuhkan kesal Jalani roda hidup kian menantang Siapalah aku Manusia yang kecil akan aktiva

Duduk Di Candi Tinggi

Gambar
Lalui ratusan kilometer Luapkan segala kegundahan Musnahkan sejenak problema Menjejali jalan tikung padat * Pelipur hati sekejap saja Terasa senyum menutup luka Goresan dari berbagai sebab Dahsyat yang tak bisa diungkap Sembunyi walau sungguhnya nampak Hanya orang bodoh yang tak melihat * Di sini melihat segumpalan manusia Langkahan santai kaki-kaki pelancong Rengekkan belia anak kecil Roda-roda sepeda melaju gegas Tertuju mengitari peninggalan kejayaan sriwijaya Candi yang banyak bergugur Runtuh meninggalkan jejak misteri Histori apik yang rumit * Hendak kembali ke masa silam Lihat keagungan negeri ini Konon katanya pusat peradaban agama dan budaya Sekejap menengok keramahtamahan  dan kemasyarakatan Mungkin tampak lebih suci Dibanding negeri saat ini * Candi Tinggi, candi Gumpung dan candi Kedaton Sekian kokoh berdiri dari 80an candi lainnya Menatapi berabad perkembangan cucu pertiwi Carut marut zaman lepaskan keadaban Pertikaian dan kemunafikan Warnai

Matahari Dan Mentari

Gambar
Mata, hari M...enyusuri waktu dan takdir A...tas karunia yang diberi T...etapi adakala lupa dalam diri A...da hakekat hidup dipegang jalani * Mata, hari H...arus tetap tegar dan berdiri A...gar hidup fana punya arti R...intik derita pasti terlalui I...nshaallah bahagia kunjung dinanti * Mentari M...engisahkan setapak perjalanan E...nteng bila hidup tanpa beban N...estapa tiada menghampiri T...etapi bukan hidup tanpa ujian A..gar paham dan ingat kekuasaan tuhan R...ata rata manusia berpaling I...ngkar pada ketetapan telah digariskan * Matahari, mentari Satu nyawa satu tempaan Bola api yang menyinar jagad semesta Tiada kehidupan di muka bumi Bila itu telah didekatkan satu mil di atas kepala

Doa dan Takdir

Gambar
Tanamlah gagasan petiklah tindakan Wujudkan tindakan buahkan kebiasaan Tandurlah kebiasaan hasilkan watak Pupuklah watak jadilah nasib * Manusia berusaha terbaik Bermimpi dan berharap Tuhanlah penentu segalanya Hal baik kan datang dari hidayah-Nya * Bekerja keras dan cerdaslah mencapai tujuan Sabar dalam ujian Tak mudah goyah hadapi hambatan Persenjatai diri dengan ibadah Tetap yakin dan percaya Allah maha penolong hamba-Nya * Lihatlah matahari menyingsing pagi Malam masih bersinar bulan Bintang tetap kedip berkelip Hari baru masih singgah Waktu masih berlomba Hidup mahligai masih mungkin tercipta * Bila ikhtiar sudah sampai batas Biarkan doa dan takdir bertarung di langit Tuhan yang paling tahu kebaikan Ikhlas terima kenyataan Hanya doa yang bisa diharapkan Agar kenyataan seperti yang diharapkan

Duniaku

Gambar
Ini duniaku yang kususun dengan pondasi cinta Ini duniaku yang terbangun dengan segala derita Ini duniaku yang hanya ada lelucon saja Ini duniaku yang ada senyum walau gundah * Aku masih bertahan di sini Masih akan menunggu waktu untuk tahu Coba menahan jarum luka Masih dan masih Pada doa dan usaha * Adakah orang ingin masuk duniaku Mengubah atsmosfir di langit dan pelangi kelabu Adakah orang yang tulus untuk jiwaku Orang yang jujur menghiburku Yang ikhlas merangkulku Selalu aku bertanya "mengapa" Dan kamu sahabatku jangan bosan Jika aku selalu bertanya "mengapa" * Duniaku kecil dan rumit Tampak gelisah kala senja bertanya Adakah waktu yang mengubah duniaku Atau orang yang kan mengubah awan gelap di langitku Mungkinkah duniaku akan selamanya itu Raga ini mulai runtuh Dan belum ada kabar baik bagiku * Lagi lagi ku termangu dan terbisu Menutup mulut dan ruang keluh Inikah aku Sedang yang lain nampak berjibaku Akupun ingin mengubah itu D

Terbersit Di Candi Muara Jambi ☆

Gambar
Bisa jadi akan mati dalam sendirian Mungkin juga binasa dalam sepi Dan kala jadi musnah dalam angan Semua itu yang terjadi Detik ini * Riuh angin senja bisikkan ramalan Tak bertuah yang sesat jalan khayal Rintik pedih semakin perih Terus menujam hati lirih Tanya akan tanya terus begini Lelap kosong melayang * Esok matahari menyingsing Waktu yang berbeda detik yang sama Bagai sebaran candi Muara Jambi Bergumuk batu berunduk Tak berarti Hanya histori yang tampak permai Dari keagungan dahulu kala * Duduk terdiam di puncak ini Mengenang lintas batas usia Manusia kan mati Sirna tertimbun rumput ilalang Mahakarya kan tetap dikenang Lintasi zaman torehkan pemikiran Manusia kan tanpa arti Hanya tertunduk pada ilahi * Bila mesin waktu tercipta Bila mungkin waktu terulang lagi Apabila masa dapat kembali Reinkarnasi dapat terjadi Bahagiaku bisa sebagus mungkin Kecewa ku gantungkan ke awan * Kini disini kelabu menipu Gejolak gejala terus tertambah Amarah lepas dan