Melarat
Tubuh ini selalu terpaut dalam dusta dalam kefanaan duniawi Rayuan untuk terus ragu dan bimbang Menyendiri lalu cemburu dan marah-marah sendiri * Mengapa sepanjang perjalanan hidup ini tak ada yang bisa mengetuk hati Aku hanyut dalam arus kemunafikan tapi saat kututup mata dan mencoba berlari, semak dan ilalang tajam coba menghalangi Itu tak berhenti Rasa sakit ini berkepanjangan * Tuhan Dititik nadir antara adzhan dan sembahyang Daku pulang mengetuk pintu permohonan Tiada lagi tempat aku berkawan Daku membawa bekal gagal dan rintihan Malang bukan keinginan sampai kapan mengutuk diri * Di ufuk sana masih ada sangkar kemuliaan namun jiwaku tak cukup sanggup untuk mendaki puncak itu Keteguhanku kini habis dan usiaku kian lama kian lenyap Bangkit dan selalu terjatuh Semua terkubur dalam hasrat Apa aku harus berpasrah...?