Terkelabui
Sembari senyum ia sangat mempesona Wajahnya terlalu lugu untuk berbuat semena-mena * Sang puan berkelana mencari harta Segenap daya yang ia miliki menjadi setumpuk niat merubah nasib walau terbatas ilmu Ia berdiri di atas kepercayaannya, sangat tertata meski sederhana Jiwanya penuh kasih Nalurinya pun menjadi nakhoda menggiring pada satu gemerlap kota * Perlahan ia bicara Tentang kini, lalu dan silam Seraya ia menghela nafas dan angin bertiup meronai sekujur tubuhnya Suara selembut pasir pantai yang menjejak kelam waktu silam Sang puan sepertinya pernah terombang dalam ketidakberdayaan Ia sendiri merasakan sakit tapi tetap ia lakukan Entah apa yang ia pikirkan * Ciuman-ciuman kasihnya mungkin mengenang Tapi lenyap dan lepas hanya ditiup angin hasrat Mungkin kini hatinya berlari kesana-kemari mencari tambatan untuk disayang kembali Akupun tak duga Sepertinya aku tertipu wajah puan yang lugu itu