Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2016

Insomnia Ramadhan

Gambar
Hampir pukul dua belas kasak kusuk Tengah malam masih terdengar nyaring Tadarus dari surau sana Juga surau sana lagi Kapan kan senyap * Hal seharusnya jadi syiar islam Bukan jadi kebisingan Ibadah bagi yang melafal dan mendengar Haruskah mengganggu ketenangan orang Kenyamanan malam ramadhan hilang * Bila ingin mengaji sampai pagi, silahkan Cukup hargai hak orang lain Mengaji pakai speaker batasi jamnya Tidakkah tahu Para ibu rumah tangga harus segera istirahat Esok bangun memasak tuk sahur Dan mereka yang ingin shalat malam, suara nyaring kan ganggu tidurnya Bahkan dalam satu RT Masih ada penganut agama lain * Jadi ingat guyonan Gus Dur Katanya orang nasrani paling dekat dengan tuhannya Memanggil tuhannya dengan nama Bapa Atau orang hindu  Memanggil tuhan dengan sebutan omm Dan orang islam paling jauh dari tuhannya Karena harus memanggil Allah dengan speaker

Berkelana Rimba (Kisah Ayah)

Gambar
Menuju hidup mahligai emas Rentetan waktu menekan Kesemuan hidup wajib diubah Kelak nanti bertahta diatas bahagia * Merantau seberangi pulau samudra Jawa sumatra satu kota asa Akrabkan diri cocok tanam Suratan takdir sudah tentukan Sehari setahap Lambat laun segumpal harap berbuah berkah Kecil mulai sekarang pesat makmur * Dahulu kala Telusuri rimba buka area Tebang rimbun hutan tak mengapa Lawan murka sang penghuni Beradu hebat nyala binatang Sedikit serakah lumpuhkan buas taring amarah * Hutan benderang tumbuhi bibit ekonomi Semaikan asa segenap tenaga Deras peluh jadi arti Masa depan cerah diminati * Sekelumit kisah penghuni asli Kini sasaran bedil petani Lari kemana lagi Tak nyaman tempat ditelusuri Kesana kemari sembunyi lirih * Waktu sekejap buat hibur diri Para kera dan anaknya masih tunggang belarian Dari satu titik kulihat mengendap Berlompatan berguling kejar-kejaran Damai hati Bahagia itu masih tersisa di mereka Sisa-sisa kejam dunia

Gurindam Hati

Gambar
Jangan lempar dirimu dalam dusta Jujurlah dengan apa yang dirasa * Orang jujur sulit dicari Pribadi jujur dan ikhlas lebih sulit ditemui * Jangan angkuh menghias diri Tak tahu siapa nanti lebih terpuji * Suka menghina nampak di mata Tahukah diri siapa lebih mulia * Jangan pendam dendam di hati Lebih baik senyum ikhlas bersihkan diri * Jika dendam bersambut dendam Kapan hati kan tenang dan tenteram * Jangan bangga wajah rupawan Jika itu jadi kemaksiatan * Bila pandai mengumbar nafsu Ingat batas umurmu tiada yang tahu * Bukan permata buat dirimu cahaya Indah paras dan pribadimu buat orang terkesima * Sahabat sejati bukan indah di mata Sahabat sejati berbuat baik di belakang kita * Bila cinta jauh di seberang Jangan pikir rindu kan hilang * Cinta tulus bukan diucap adab Tapi waktu kan menjawab * Lepas genggam kasih pujaan Pasti takdir ilahi lebih tentukan * Jangan sedih patah hati Hidupmu adalah misteri ilahi * Pagi cerah malam datang bertaut pilu

Diam Sembunyi

Gambar
Marahku sedikit melepuh Secuil inspirasi telah hinggap Dicegat pekikan induk rumah Gerutu mengendap kesal Sebal segitunya * Apa sang alam halangiku Atau ujian sabar sanggupku Terus merangkak takut Walau kadang sangat harap * Tak yakin dipuji Sebelum masa agung jatuhi diri Jadilah aku sembunyi dibalik keyakinan Diam-diam mengusik hati penat Tak ingin ketahuan Pasti tak dianggap Seharinya aku petani biasa

Si Hitam

Gambar
Orang tuaku kejam Tak bijak pikir dalam Kucing hitam kesayanganku buang di jalan Gendut nan imut agak liar Lindungi dapur dari nakalnya tikus pencuri Jaga rumah dari kalajengking, lipan, ular kecil menyelinap masuk * Kehilangan sahabat kecil tersayang Setia temani sendiriku Candanya hilang dari tatap mata Geliat lucu tubuhnya Suara meong merdunya  Kangen itu * Kucing nakal katanya, cerdas kataku Malam serang anak ayam Mengapa dipersalahkan Nalurinya tetaplah karnivora Hasrat berburu muncul terkadang Maklum saja jati diri * Takut dia sengsara luar sana Apa hal beda selalu diasingkan Akupun berbeda Apa kalian akan singkirkan aku nantinya

Aku Bukan Pegawai Negeri

Gambar
Aku bukan pegawai negeri Akupun tak bercita jadi kaum negeri Tak usah paksakan dirimu tuk bermimpi jadi pegawai negeri Jadilah mandiri dengan kekuatan dirimu sendiri Wirausahawan yang tangguh dan maju Bekerja semangat daya saing tinggi Mencari peluang kerja yang butuh tenaga dan pikiran cerdasmu Itulah yang harus kau tempuh * Tak ada salah jadi PNS Negara pasti butuh itu Karakter mental yang harus diubah Apa benar ilmu yang kau timbun nanti Akan sangat berguna atau sekedar formalitas saja Jangan tergiur gaji dan uang pensiun yang sedap dimata * Ketika nalar orangtua dan masyarakat buta Anggap PNS suatu golongan prestisius Bergengsi dan jadi pandangan hidup sebisa mungkin harus digapai Pola pikir itu harus dihapus Bukanlah pekerjaan terhormat Apabila orang berkecimpung di dalamnya Bisa bertindak semena tanpa arah Lebih parah korupsi berjamaah * Ingat petuah guruku Pegawai negeri itu berpikir picik Ingin hidup enak tanpa susah payah Tanpa harus kerja keras Alha

Gayung Tak Bersambut ☆

Gambar
Kisah jalan lalui lalang Terhimpit takut rimbun hutan Aku marah pada sang alam Menusuk aku terus diam * Cerita asmara hilang melanda Satu hati lepas menganga luka Dia lagi ada cinta Jauh mengawang satu titik kota Bodoh harap janji dusta Makan bualan sakit berkepanjangan * Dia menunggu hampa ucap dulu Apa ada dicari lagi Buang itu rasa Tinggalkan jauh kasih mendera Masa depanmu penting untuk mewah * Berpalinglah Unjuk niat baik Ada cerah depan menunggu Nasehat dirimu agak lugu Jadi jadilah semangat baru

Sajak Derita

Gambar
Lama waktu tebas semangat Kian senja bergulir rapuh Ada tangis tak dapat hindar Jiwa sedih beruntun kacau * Muak bosan berseteru perih Tak dapat ungkap badai di hati Miris hidup landas asa Terbayang apa nanti jadinya * Laguku dalam tapaki mentari Sedikit ilmu meramu mimpi Gundah lagi datang lagi Asa putus kasih tiada Malam ini bersimbah sepi * Perasaan tak kunjung pergi mati Mata lirih tak kenal suci Taburkan garam di hati Terperih perih Itu rasa yang kini Ai.... lebih baik pergi ke tanah abadi Tak ku sesali Cukup sampai sini

Tak Ada Cinta Yang Jatuh

Gambar
Hidup terisak keluh kesah Seperempat lebih abad diam jemu Menanti tuhan turun jamah Berdiri jatuh tak timpal jejak Aku ini ingin satu * Satu saja cukup memanjaku Tak pula uang harta berkilau Sayang menyiram sekujur tubuh Menuntun sapa sampai titik akhir  * Tak ada jiwa kekasih mengarahku Ironis bertepuk sebelah tangan Sakit berujung gurau Jatuh dan jatuh lagi

7 Saudara

Gambar
1 keluarga petani berada 1 kepala keluarga asli jawa 1 ibu suku melayu 7 anak hidup mapan 12 cucu disayang * 4 perempuan dewasa 3 laki laki sahaja Sulung perempuan Bungsu laki-laki * Anak ke-2, perempuan berparas cantik  Anak ke-3, perempuan berwajah manis Anak ke-4, laki-laki pendiam nan garang Anak ke-5, laki-laki kikir pikir Anak ke-6, perempuan temperamen * 7 rumah 1000 masalah  6 di desa  1 merantau 6 menikah 1 cari cinta * Sulung, punya 1 anak perempuan Adik sulung, 2 anak laki Si hitam, 2 perempuan 1 laki Lelaki tertua, 2 anak laki Lelaki kedua, 2 anak perempuan Kakak termuda, 2 anak laki * Bungsu paling payah dan beda Dianugerahi banyak bakat dan dilema Gerak tirani dalam diam  Hidup tak harus tersaji sama  Insan bebas tentukan jalan impian Yang baik belum tentu membawa kebaikan