Berkelana Rimba (Kisah Ayah)

Menuju hidup mahligai emas
Rentetan waktu menekan
Kesemuan hidup wajib diubah
Kelak nanti bertahta diatas bahagia
*
Merantau seberangi pulau samudra
Jawa sumatra satu kota asa
Akrabkan diri cocok tanam
Suratan takdir sudah tentukan
Sehari setahap
Lambat laun segumpal harap berbuah berkah
Kecil mulai sekarang pesat makmur
*
Dahulu kala
Telusuri rimba buka area
Tebang rimbun hutan tak mengapa
Lawan murka sang penghuni
Beradu hebat nyala binatang
Sedikit serakah lumpuhkan buas taring amarah
*
Hutan benderang tumbuhi bibit ekonomi
Semaikan asa segenap tenaga
Deras peluh jadi arti
Masa depan cerah diminati
*
Sekelumit kisah penghuni asli
Kini sasaran bedil petani
Lari kemana lagi
Tak nyaman tempat ditelusuri
Kesana kemari sembunyi lirih
*
Waktu sekejap buat hibur diri
Para kera dan anaknya masih tunggang belarian
Dari satu titik kulihat mengendap
Berlompatan berguling kejar-kejaran
Damai hati
Bahagia itu masih tersisa di mereka
Sisa-sisa kejam dunia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Talenta

Nafsu Birahi

Kaktus Berduri