Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

Kecewa Pada Yang Kukagumi

Gambar
Ya! Setiap orang memiliki masa lalu Apakah itu pembenaran? Atau kebodohan dan kelalaian Masih lagak lugu? Hari ini keburukan yang terkubur itu muncul * Semudah melepas hasrat yang memuncak Mengapa tak mencari dan menunggu kekasih yang tulus mencintai Bukankah jadi hal indah saat bertemu cinta sejati masih sama-sama lugu * Aku tahu kamu akan tegar dan tabah menghadapi bully -an ini Menyesal atau melupakannya Aku tak peduli walau masihku mengagumimu * Bercak itu akan selalu timbul saat orang menyanjung dan melihat segala kelebihanmu Lebih dari itu kamu takkan pernah mendapatkan cinta sejati di dunia ini Karna kamu telah gagal melewati uji untuk mendapatkan cinta itu sendiri

Penyair Milenial

Gambar
Jadilah penyair kekinian Mencurahkan sikap, rasa dan logika sesuai tuntutan zaman dan kehidupan Penyair yang turut menginspirasi pemikiran untuk kemajuan dan membangun bangsa Penyair yang mencari solusi permasalahan sosial Berbicara menanamkan keluhuran budi pekerti pada era teknologi * Tak hanya struktur bait-bait yang berkisah romansa, elegi ataupun mbeling Menyisipkan kritik watak generasi muda yang harus peduli terhadap sesama, santun bersosial, efektif dan berkejujuran Demi membangun persaudaraan dan kebhinekaan anak bangsa * Menghadapi tantangan zaman atas keterbukaan informasi Cerdas dalam menerapkan prinsip budaya untuk menyerap nilai budaya asing Berpikir matang, berkesadaran, mengolah perasaan dan intuitif * Menjadi penyair yang berani lantang meneriakan ketidakadilan, kedzaliman dan kesewenang-wenangan Kepekaan dalam bersikap Bijak dalam berbuat Dapat memberi kontribusi ide dan pemikiran bagi kemaslahatan masyarakat

Malam Mengunci Hati Kelam

Gambar
Pernahkah bertanya pada diri? Mengapa aku berada di sini Merajut hidup dengan defenisi sulit * Pernahkah merasa asing di tengah kesibukan dan kebosanan? Adakah rindu yang belum berpadu? Bertanya lirih dimana kasih sejati? * Dan ketika semua pertanyaan tersekat di akhir sepertiga malam Berbisik dalam keremangan fajar Pada hati yang suntuk Aku tak mengerti akhir perjalanan ini

Mengukir Senja ☆

Gambar
Kadang merasa takjub dengan kehidupan orang lain Profesinya, kesuksesannya dan kelebihan dirinya Begitu indah di pandang Kesehariannya penuh intrik dan nuansa baru * Gemerlap hidupnya bikin hati rendah diri Tak bermaksud iri Tapi hati manusia akan selalu melihat perbedaan Walau segalanya tak bisa diukur sama dan orang dengan nasibnya sendiri * Mungkin hidup seperti mendaki gunung Tak bisa berlari Harus berjalan harus merangkak, terkadang jatuh dan terluka Tersayat belukar tajam Merasakan letih, capek, kesal serta emosi Untuk mendapatkan keindahan di puncak sana * Bila pagiku telah lewat setidaknya kubisa mengukir senja yang indah dengan segala daya Peristiwa yang sudah terjadi merangkumnya dalam album kenangan Esok adalah kebahagiaan merangkap dalam balutan asmara Menutup catatan dengan bait kedamaian

Sayap Tak Bertuah

Gambar
Sayap yang telah kujalin indah berharap bisa membawa keliling cakrawala Melihat segala keindahan yang tak pernah kurasakan Terbang.... sampai ku lelah dengan rasa jemu * Kasih yang ingin kugapai dan kukenang menemani sampai detik akhir hidup ini Dalam harap tiada henti itu kan segera terbukti * Sayap ini seperti sayap merpati bukan sayap besi yang bisa mendobrak jeruji yang terpatri kokoh di ruang ini Ada istana yang harus kuruntuhkan yang telah indah dan tegar Walau di dalamnya penuh emosi dan ketidakpercayaan * Kapan aku kan sampai padamu?

Pelacur Kota

Gambar
Bibir ini merah merona Tapi tak dipakai buat nyinyir kinerja pemerintah Diri ini hina dina Tapi tak sehina segerombol manusia korup yang memanfaatkan posisi jabatan Siapa tak bermoral? * Harga diri ini murah meriah Tapi tak semurah orang-orang yang suka fitnah dan hasud sebar berita Uang ini mungkin haram Tapi tak sebesar haram orang-orang yang memanfaatkan proyek pemerintah untuk memperkaya kantong pribadi Siapa tak bermoral * Pelacur tahu cara Di jalanan dicerca, di hotel jadi primadona disanjung bak dewi amor Pelacur tahu adab Cari uang dengan jiwa raga, bukan curi atau rampok orang kaya

Ibu Indonesia

Gambar
Ibu Indonesia adalah putri-putri yang lahir dari pulau We sampai Merauke sana Mereka yang tumbuh dengan tradisi dan adat setempat Ciri dan adaptasi alam membentuk kepribadian santun dan adiluhung Mengajarkan ramah tamah dan murah senyum Akankah tertutup selembar bisu * Ibu Indonesia adalah mereka yang turut membantu suami mencari nafkah Memijak lumpur di sawah, berpeluh di ladang dan kebun, berdagang di pasar sahaja, menjadi guru di sekolah hingga menjadi atasan perusahaan raksasa * Ibu Indonesia adalah generasi yang meneruskan cita-cita R.A. Kartini Ber-emansipasi dengan para lelaki Aktif menjadi pribadi yang merdeka Hingga kini turut menjadi atlet pujaan negeri, polwan bermadani sampai prajurit TNI * Ibu Indonesia adalah penjaga tradisi untuk diwariskan ke anak cucu nanti Mendidik generasi dengan agama, budaya, tata krama dan toleransi * Inilah Indonesiaku sebagai bangsa paling majemuk sedunia Menjadi persinggahan dan perkembangan berbagai paham keagamaan Bersosial

Di Batas Dua Kota

Gambar
Aku tak bisa mengubah hati seseorang Membentuk sifat dan sikap kesehariannya Apalagi mengarahkan jalan hidup * Setulus kata Seharap doa yang bisa kulantunkan agar dirinya menjalani hidup dengan kehati-hatian Hidup glamor dan dunia gemerlap telah menjadi bagian hidupnya * Hati ini tak ikhlas bila dirinya terjebak dalam kelalaian Tak ada jalan memperbaiki selain kesadaran diri Aku hanya sahabat yang selalu cemas akan tingkahnya

Roman Picisan

Gambar
Adakah cinta untukku yang selalu berarti Yang menangis saatku tinggal pergi Selalu merindu saat jarak menjauh Menjaga setia walau waktu tak bersama Bahagia walau hanya melihat senyum ini * Adakah dia Insan yang selalu menjaga dan melindungi diri dari nafsu Yang memasrahkan jiwa raganya hanya untukku * Aku ingin cinta dan kasih tiada tara Kisah abadi untuk kasih abadi Sepanjang hayat ini Riwayat romantis picisan yang jadi tuntunan

Dewa keadilan

Gambar
Bumiku bergetar Topan meniup kesejukan Malam memuja rembulan Matahari sembunyi terbit berfijar Bintang datang menggusur kegelapan * Bumiku bergoyang Air pembawa kedamaian Memecah langit menurunkan pujaan Gunung teriak dan laut menghamparkan kedahsyatan Generasi emas telah datang * Dipenantian seribu peralihan Akan cinta, kejujuran, ketulusan dan keadilan Menyatu dalam keluhuran manusia Membawa kearifan menerobos kedzaliman * Berdiri di pintu kebenaran Berjalan di lorong kebaikan Bertindak berazas kenyataan Merendah dalam kepiawaian Menderita karena kepedulian * Dalam batas ciri manusia Tafsiran kalam titisan dewa Penegak bijak pada sengketa Pemberi amanah pada suara Penolong segala angkara Mata cakrawala kan liatkan kuasa Hingga bermegah di atas nusantara

Di Atas Sajadah ☆

Gambar
Duduk terpaku di atas sajadah Gundah melayang terpikir masa depan Akan jadi apa aku! Masa yang kunanti akankah jadi ilusi dan berganti lirih * Tuhan, selalu padamu tempatku bersimpuh, berharap dan mengiba Apa Engkau mendengar naluriku Bahasa syadu akan mimpi dan bahagia Dimana lagi aku mengadu Aku merasa manusia tak berguna * Sajadah tempatku mencium kasihMu Perantara hati dengan garis takdirMu Masih adakah waktu tersisa untuk merangkul bahagia * Terkadang putus dalam harap Tapi hati ini tetap memujaMu Kau yang menggerakkan hati Kau pula yang bisa meneguhkan hati Tunjukan jalan untukku Ketika semua jalan di depan terlalu gelap dan suram untuk kulalui