Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Dapatkah Ku Bertahan

Gambar
Senyap udara menyelinap dinding kamar Dingin beku Hujan terus saja gemericik luar batas rumah Akhir ini kunjung hujan walau tak musimnya * Gelap sudah listrikpun mati padam Seketika kesunyian malam sepi Menanti Tak ada dinanti Tak jelas apa diharap Kekasih atau teman sejati Mereka berlayar lalu kian pergi * Berkutik dalam hati Mampukah terus bertahan Jalani hidup simpang siur tak mapan Kocar kacir cari impian Akupun jadi terdampar Terseret arus ke tengah pertikaian Hati dan kemauan ilusi membingungkan * Saat ketika orang perlu sandaran Pada siapa Ku tak punya siapa siapa Orang sekitar tak pernah mengerti Tuhan diam menguji Aku jadi ingin lari Kabur cari tempatku sendiri * Begitu hebat terasa di hati Begitu luas hasrat tergapai ingin Kapan akan berhenti Tapiku tak ingin berhenti Sampai suatu titik terjadi Melepaskan semua beban diri * Alampun seakan ikut membenci Menggagalkan, mengusik dan menghalangi rinduku Selalu begitu Dan tetap tertunduk merana

Mengapa Hanya Aku

Gambar
Hari ini telah senyap Hanya suara tak jelas dari balik kegelapan Berbagai binatang malam berisik Mungkin menyindirku tengah gundah Menunggu datangnya subuh Dengan kegalauan hati pikiran Seperti hari sebelumnya * Ku mungkin perlu berendam di dalamnya samudera Biar akalku segar otakku lancar Juga mendaki ke puncak tertinggi Biar dingin akalku * Apa saja Yang penting ku ingin lari Ingin bebas Lepaskan penat mencekat dari cinta dan masalah * Adakah dinding yang bisa membatasi gerak hatiku Seakan tak ada Ku melangkah sendiri Padahal ku peduli dengan jutaan cinta Cinta yang sama dengan diriku Mengapa aku yang menderita Kemana mereka semua Apa mereka tak peduli dengan sesama * Atau bersembunyi di balik keraguan Atau pura-pura laki padahal jiwa terdzalimi Mungkin juga asal bisa makan kenyang dan tidur lelap Cinta tak terusik Orang tak perlu tahu Apa yang ada di hati Itu cukup mereka nyaman * Mereka hanya palsu dari tipuan raga dan wajah Biar tampak sama di m

Ada Apa Dengan Indra

Gambar
Mungkin orangtuaku salah pilih nama Barangkali tak seharusnya Atau juga sudah takdir Ah..... apakah penting Tanpa nama ini Akupun tetap sama Terlahir di sini Pribadi seperti ini * Lihat kecilku makmur tapi semu Dewasapun damai tapi gersang Apa yang terjadi Tak pernah benar ku pahami * Selama ini Hidupku berpijak pada kesabaran dan ketabahan Itu yang membuatku sampai titik ini Aku pendiam dan penyabar Kadang emosiku melambung tinggi Tapi dapat ku atasi Ku ingin lebih baik lagi * Ada apa dengan indra Ku manusia biasa Seperti nama lainnya Mungkin cintaku yang beda Tapi tidak sangat beda Beda, yang lain juga banyak sama * Dan ada puluhan ribu nama yang sama Hanya beda nasib beda rupa Sifat yang berlainan Hidup memang tak harus sama Pilihan hidup adalah tujuan Melaju melangkahi ketidakpastian Sekali lagi ku bertanya Benarkah ku lahir dengan nama ini, tanggal ini Tiap kali aku frustasi

Puncak Asmara

Gambar
Apa cinta sudah ditakdir Apa kasih telah ditentukan Mungkinkah sayang akan hilang Dan rindu menyatu dalam raga asmara * Kegelisahan menggulung kedukaan Menipu kesenduan tak bertepi melaju kekosongan Mungkin iya mungkin tak juga Tertahan pada tembok pemisah asa Tatkala ia menggoda Hati diam bisik akan tanya * Tak mau kata Tak mau hambar dalam hampa menganga Jadi kabur segalanya Tak mau ah! Tapi ini apa Rasa muncul di balik kalbu lepaskan panah cinta Perlahan menyentuh mata hati * Kini berjalan menapaki koridor tubuh Akal tak mau mengalah Logika hanya hias nalar Otak mati ketika sayang memuncak asmara * Tak daya ingin memiliki Mendekap mesra Bayangan diri di samping badan Melabuhkan kasih yang ada Menyelam hasrat candu asmara * Indah terasa indah Menyatu bibir perkasa Sesaat nikmat kelana Tertutup hati sengsara Lupa akan dunia Ledakkan gairah * Detik arti segalanya Lumatkan kecup menjalar mata Enggan jauh berpisah Pegang relung hati akan setia Tapi ke

Cinta Dan Setia

Gambar
Cinta manusia terbentuk dari sayang dan nafsu Bilakah cinta bila nafsu tak ada Sayang bagian rasa dari wujud cinta Dan setia hal lain yang berbeda * Cinta mendatangkan rindu menggebu Merindu sehari bagai seribu tahun menunggu Cinta tulus berasal dari lubuk kalbu Mencintai terkasih karena Allah Tanpa harus ada ego memiliki Asal bahagia hidup orang tersayang * Cinta bukanlah pengorbanan Kerelaan berkorban bagi orang tercinta Perhatian dan peduli paling diharapkan Kekuatan badai cinta itu sendiri mampu mengubah segalanya Memberi semangat dan kuat menjalani hidup Tanpa cinta dan harapan mampukah manusia bertahan * Setia dituntut untuk kaum hawa Setia pada suami Mungkin tak ada cinta setia di dunia Hanya ada sahabat setia Selalu tertawa dan menangis bersama Karena manusia hanyalah butuh teman sejiwa * Apa arti setia Bila puluhan tahun bersama membina rumah tangga Akhirnya perceraian jadi ujung cerita Dimanakah janji setia Bila ditinggal mati kekasih Lantas menca

Harta Mulia

Gambar
Jika harta semakin melimpah Kekuasaan kian tinggi Anak cucu ramai geliat Rumah mobilpun kilap mewah Tatkala sakit datang menjamah Uang tak ada arti bila sakit tak dapat diobati * Lihat ibu darah tinggi Tak boleh makan ini itu Padahal uang ditangan beli apapun jadi Tengok tetangga miskin sebelah Segala makan terasa nikmat Sahaja sederhana Kiranya tak mampu beli daging Setidaknya beruntung ada hajatan dan qurban Ia bisa makan dengan lahap kan * Dan lagi orang dengan menderita penyakit kronis Jantung kanker ginjal hati Pasti hidup berat dijalani Kekayaan yang sudah ditimbun hambar tak berarti * Demam saja Tak bisa tidur nyenyak Makan minum tak enak Semangat hilang Sekedar nafas legapun susah * Bukan hanya fisik Penyakit jiwapun menyerang diri Iri dengki fitnah bully dusta prasangka Jika terus biarkan berdampak timbulkan sakit fisik Merugikan diri pribadi * Semua penyakit kembali pada diri Kita yang jaga dan pelihara Perbuatan salah dan jahat Ulah kita kep

Panen

Gambar
Padi padipun indah menguning Menghias hamparan petak kotak-kotak Petani senyum menatap sawah Walau kerja terik keringat menguap Buahkan hasil nampak sedap di mata Esok akan siapkan tenaga yang sisa Panen raya para petani gembira menuai padi sawah * Ini rezeki yang tuhan limpahkan Bulir-bulir emas sesak ranum Merunduk padat gempal berisi panjang Menari digoda angin sepoi kunjung datang * Langit seakan enggan mendung Mendukung padi yang siap diuntung Jangan teteskan airmu di tanah sawah ini Deras menghanyutkan emas kami Tenggelamkan batang asa yang tegak melambai * Petani rajin bekerja Hasilnyapun melimpah ruah Begitupun hari yang ditunggu berminggu minggu Capek kesal Letih lelah Hilang lepas dalam kenang Apabila hasil jualpun tinggi dipandang

Hakekat Hidup Manusia

Gambar
Mendalami sebenar benarnya segala sesuatu tentang diri Makhluk tuhan yang sempurna Terdiri dari roh dan jasad menyatu Bekali akal pikiran dan nafsu Tugas berat khalifah di bumi Ujian silih berganti Rakus tamak serakah hal harus dihindari * Manusia yang pelupa Manusia yang lalai Mudah tergoda ingkar dan emosional Pertikaian dan peperangan Diributkan hanya kepentingan diri sendiri Mendzalimi hal yang sering terjadi Sesama hamba harusnya saling empati * Perbedaan antar sesama Memusuhi dan membenci golongan berbeda Lagak baik padahal diri sendiri tak putih Bertindak sendiri tanpa mau mengenal dan peduli Sikap silahturahmi harus benahi Unjuk memupuk persaudaraan hakiki * Nalar intelektual tetap dipelihara Pengendalian diri yang baik dan terpuji Memilih dan menyelami yang di depan mata Antara baik dan salah Menghadapi perjalanan hidup yang rumit * Era modern penuh kompetisi Tikam menikam Duduk menduduki Berpacu karya dan prestasi Mencari uang dan harga diri Ke

Sukses Tak Harus Sama

Gambar
Hidup orang tampak mewah Hartanya tampak megah Suksesnya tampak memikat karsa Pangkat dan kekuasaan menjulang agung Bahagianya tak dapat diukur * Manusia terlahir sama Semua dengan membawa istimewa Cacat fisik tak jadi kendala Bakat mereka penuh pesona Yang sempurna belum tentu bisa * Bukan uang dan tahta Bukan tingginya status sosial Tak juga kendaraan elegan Dan tumpukan emas permata Manusia hebat dengan nasib dan usahanya sendiri Bukan hanya yang tampak gemerlap di depan mata * Nelayan melayar menangkap ikan melawan ombak berdebur  Udara dingin menusuk tubuh tengah malam Menyelingkup cemas di dada Satu harap dalam hati Selamat membawa hasil rezeki * Petani tiap hari mencurahkan segenap tenaga Sampai senja datang memanggil pulang ke rumah Pendapatan terkadang tunduk rendah Kadang panen tak dapat untung Hanya menghitung utang yang menggunung Tapi hati senyum semangat Itulah rezeki yang tuhan beri * Para buruh kasar, pedagang asongan, pekerja serabutan,

Pekerja Jalan ☆

Gambar
Malam ini setengah dua belas malam Masih terdengar keras Suara mesin di jalan itu Berisik mengganggu telingaku Yang kan lelap dalam tidur * Para pekerja itu masih saja bercengkrama dengan alat baja Padahal siang tadi mereka telah menguras keringat Satu kata yang terlintas di benak Hebat Itu untuk semangat dan dedikasi cari nafkah * Ingat memori dulu saat usiaku lima tahun mungkin Saat jalan ini masih tanah merah Listrik dan pengaspalanpun dimulai Seperti kangen pada saat itu Banyak pilar hilir mudik Merapikan dan membangun jalan Jadi tontonan yang menarik * Saat itu jalanan lenggang sepi Kendaraan yang lewat hanya satu dua Main layang-layang di jalan raya hal biasa Tapi sekarang hmm... cari mati * Kini jalan ini tak lagi aspal hitam Sekarang ditimbun coran semen Gerak pembangunan yang makin maju Besi-besi telah dijejerkan Palang-palang telah dilas rapi Tampak kokoh dan kuat * Lihat pekerja itu hanya istirahat sejenak Bertelekan di teras rumah Usia mere

Susah Jadi Manusia Sejati ☆

Gambar
Kodrat manusia jadi khalifah di bumi Tanggung jawab besar mengurus dan menjaga kekayaan alam darat dan laut Berpikir dan merenung akan tunjukkan siapa sumber segala penguasa Termasuk manusia itu * Manusia harus mengenal jati diri Sejatinya tercipta untuk apa Bukan sekedar cari ilmu dan nafkah Memelihara hubungan horizontal dan vertikal Antar sesama manusia Dan manusia dengan tuhannya * Kesadaran jiwa amat tinggi untuk mengendalikan ego, amarah dan keinginan Hal bersifat keduniawian Agar menuju jiwa suci Butuh kecerdasan spiritual Memahami dan menyatu dengan sang pencipta Berjuang mencapai kemurnian * Manusia sejati tenang dan bijak Nurani tercerahi jiwa raga Proses panjang mencapai titik itu serta waktu dan kejadian akan mengajari  Ilmu agamapun harus dipelajari utuh Terus berusaha dan mencari agar kesadaran jiwa termiliki * Ada nafsu dan keinginan pada diri insani Makin lama makin besar Jika tak kendali kita yang rugi Hati tak tenang jauh dari nyaman Beban piki

Stop Bully Stop Diskriminasi (LGBT)

Gambar
Jangan mengucap hanya buat sakit hati Jangan bully padahal kamu tak memahami Jangan nista jika kamupun berdosa Jangan lagi menghakimi kamupun tak bijak * Mengapa kau turut mencampakkan anak bangsa Tak kau lihat mereka Merekapun manusia indonesia Kakek nenek mereka Eyang buyut merekapun Merasakan penderitaan yang sama Satu rasa senasib sepenanggungan Saat ini negeri ini terjajah Sama seperti asalmu Penindasan penistaan kedzaliman * Zamanpun merdeka Beri kebebasan anak bangsa berkreasi, berkreativitas, berekspresi tanpa pilah-pilih Asal santun dasarnya Wujud dari patriotisme Tak masalah berbeda  Bukankah semboyan negara kita bhinneka tunggal ika * Biarkan mereka kembangkan potensi diri Anugerah bakat yang ada Keilmuan yang mereka miliki Bukankah negara harus melindungi segenap rakyat indonesia tanpa diskriminasi Orientasi seks bukan kendala * Manfaatkan saja segala potensi mereka untuk kemajuan negeri ini Bukankah hal seperti itu yang diterapkan di negeri lua

Tujuan Hidup

Gambar
Hidup bebas Lakukan apa yang kita ingini Batasi dari bisa atau tidak bisa Kerahkan kemampuan tekad untuk merengkuh segala cita Perjuangkan apa yang kamu suka * Hidup sebentar saja Wujudkan semua mimpi Teguhkan semangat Bekerja dengan ikhlas sesuai kata hati Jangan lakukan hal karena gengsi Itu derita Kesemuan tipu daya Lakukan apa yang kamu percaya * Aku beda Kamupun beda Pandangan kita tak sama Harapan masing-masing individu bermakna Jangan paksa yang tak kusuka Ada yang inginkan uang, cinta, pangkat, jabatan, gengsi, ketenaran dan segala kemewahan Asal ada ketenangan jiwa dan membuatmu terus melangkah * Berbagai problema hidup Rintangan hambatan datang bertubi Itu kan buatmu tangguh jiwamu besar Cobalah bertahan Berpikir mapan Kau kan temui sesuatu yang dikenang * Tujuan hidup hanya satu Kebahagiaan akhir yang dicari Rutinitas hanya buat bosan, muak, kesal, jenuh, jengah Itupun wajar Kembalikan kejernihan pikiran Pikir ulang apa yang telah didapat S

Bunga Bangkai Di Taman Mawar

Gambar
Tak ada yang salah bila bunga bangkai tumbuh liar di tempat beda Mungkin suatu berkah Bisa jadi malah musibah Hak dia tumbuh di manapun kapanpun yang ia mau * Keindahannya akan menarik banyak orang Dan terpesona sesaat Sebelum akhirnya lalu lalang dan pergi menjauh Tak ada yang benar menginginkan Melihat sedikit beda dengan lainnya * Sekumpulan bunga mawar tumbuh memikat Aroma taman pagi wangi cantik terlihat Indah berseri ingin rasa hati termiliki * Bunga bangkai tumbuh sendiri menyendiri di tengah laman Melihat iri kebersamaan sang mawar Memadu mesra hasrat mereka bercinta * Si bangkai hanya mengganggu saja Aroma busuknya menutupi semerbak mawar memadu kasih Cepat atau lambat si bangkai harus musnah Mungkin pergi entah kemana Membawa kesendirian yang pedih * Tak ada yang mencinta Tak ada yang sayang Derita kala hidup sendiri Dia hanya indah terlihat Tak indah untuk dimiliki * Mungkin takdir untuk terasing Dan tumbuh sendiri di hutan belantara Jauh men

Dunia Butuh Orang Miskin

Gambar
Nasib tak slamanya untung Mujur kadang buntung Tak perlu ditimbun apa yang sudah jadi untung Jalan hidup tak tentu urung Menyambung hidup janganlah murung Giat kerja rezeki halal datang menuntun * Tuhan menyukai orang yang bersusah mencari nafkah Jangan memandang rendah apa yang dikerja Tiap orang mengemban tugas di dunia Tinggi rendahnya nilai dirimu Bukan terletak pada pangkat dan jabatan * Kesederhanaan ketulusan dan kejujuran hal utama pada ciri manusia Kebahagiaan bukan terletak pada harta Hati yang merasa puas akan segalanya Selama jantung berdetak Slama itu pula syukur terucap Bagi yang sadar akan nikmat didapat * Miskin harta kaya hati Watak yang juga penting ditanamkan sejak dini Apalah harta jika jarang sedekah Apalah pangkat bila sering dusta Apalah gengsi jika masih bersahabat dengan maksiat Dan masih adakah arti kenikmatan Jika rezeki masih samar halal haram * Dunia butuh mereka Dunia butuh orang miskin Orang yang teranggap pekerja rendah Pad

Kaktus Berduri

Gambar
Batang kaktus atau bunga kaktus Aku tak mengerti Tak semua kaktus hasilkan bunga Bagian mana disebut batang * Beragam bentuk dan unik Memanjang, bulat, pipih, spiral bahkan tak beraturan Berwarna hijau dan berduri Karakteristik yang khas dan beda Tanamam yang kukagumi sejak kukecil * Ketangguhan mereka layak jadi pelajaran Tumbuh dimanapun Daerah tandus dan gersang tak jadi derita Adaptasi yang benar baik di segala lahan Tak semua tanaman sanggup * Manusia yang punya akal dan pikiran Kadang sulit beradaptasi dan sosialisasi Gagal dalam mengembangkan diri Menjaga diri tetap tegar Bertahan dari cobaan duniawi Frustasi dan mati * Kaktus yang kupuja Tak jadi bunga bangsa seperti melati Tak sewangi mawar merah berduri Tak seindah anggrek bulan jelita Tak selangkah raflessia raksasa Bagiku kau terkuat dari segala yang ada

Nyanyian Jiwa ☆

Gambar
Wangi semerbak aroma bunga kopi Tercium tenang dari kejauhan Menebar kesenangan nyaman Buat pagi ini sejuk damai Kulangkahkan kaki ini dengan gegas Menerobos udara dingin partikel embun Rutin biasa pergi mencari nafkah * Hati gelisah kala rasa itu mendera Berat diucap enggan dirasa Hanya rasa di dalam rasa yang terasa Bathin tersiksa adakala Tiada yang bisa menerka Siapa diri hamba * Basah sayup air mata Berlinang dalam duka Ingin tunjukkan pada dunia Dunia yang mentertawa Tapi ku harus bisa Tanpa takut ragu Tanpa malu murung Tuhan kirim aku ke dunia pasti dengan satu tujuan * Bertumpuh pada sebuah keyakinan Akan harapan besar itu nyata Membalikkan semua mata Hingga terbuka mata hati mereka Gelak tawa kan jadi binasa Sinis miris lenyap seketika Apa yang kau kata * Tiada hal lagi berarti selain tulisanku ini Ku cuatkan semua yang terpendam dalam sanubari Tertimbun sekian alur tahun Mengendap dalam jiwa Sampai tak nyaman tersimpan Tertahan dalam ruang

Cinta Dunia Maya

Gambar
Peradaban manusia semakin maju Kecanggihan zaman masa kini Jarak dan waktu bukan kendala arti Mengenal satu dengan yang lain Persahabatan cinta selalu ada Mengisi tiap ruang gerak manusia Tanpa kecuali di manapun berada * Media sosial jadi lumrah Tempat kreativitas produktivitas koneksivitas hingga cinta bebas hambat Semua tampak wajar Tanpa sekat Sangat memikat Dan hati tergoda hasrat * Facebook salah satu hal Tempat bermacam rupa orang Bengis kasar ramah rupawan Jangan mudah tergoda profil kesan menyesatkan * Bahkan kecantikan ketampanan seseorang Memunculkan primadona baru Primadona medsos Pujian sanjungan kan buat sombong Bagi orang yang lupa ragam kehidupan Modus dunia maya Kebohongan yang menyesatkan * Jalinan pertemanan berbagi kisah hidup Tak ayal sahabat maya jadi kerinduan Mulut tak mampu bicara apa Ketika hati menemukan tambatan Aneh mungkin Tapi cinta tak pernah dusta Kapan dimana harus merasa * Ada begitu ketulusan Kejujuran yang besar

Biarkan Ku Sendiri

Gambar
Tiba saat membuang keluh kesah di dada Biarkan semua terlepas pergi Hidupku memang seperti itu * Sudah lupakan saja cerita Rasa cinta yang memenjara Cinta semu sesuatu antara kita Anggap saja tak pernah ada Yang ada hanya dusta * Kan kubiarkan dirimu pergi Kan kusendiri tanpa kamu Kuharap takkan bertemu lagi Cukup sudah dengan hal tak pasti * Di sini ku termangu sepi Coba lupakan bayangan tentangmu Aku sungguh tak berarti Mencintaimu buatku sakit hati Cintamu hanya ilusi * Selamat tinggal kenangan Ku kan melangkah tanpamu Sangat berat berlalu pergi Ku kan lalui hari dengan mimpi Hari ini esok atau lusa Senyumku kan kembali ceria

Cintaku Sederhana

Gambar
Cukup satu cinta dalam hidup Cinta yang agung Cinta yang buatku tersenyum Membuat diri ini tertawa Perisai dalam doa * Kuingin kata cinta dari orang kucinta Kuingin ucap sayang dari orang kusayang Itu buatku bahagia Hanya itu Dan rela melepasnya pergi Selamanya * Setidaknya dalam mengarungi bahtera hidup Aku mendapatkan cinta tulus dari orang yang tulus Sebelum jiwaku kembali ke pangkuan ilahi

Teladan Nyamuk

Gambar
Terlahir di tempat yang kotor Comberan, sisa air terbuang Bahkan tempayang rombeng Jentik jentik itu bergerak tumbuh Larva kecil agresif Hingga muncul ke permukaan Nyamuk muda haus darah * Mengemban perjuangan hidup berat  Jadi hewan dengan makanan istimewa Terbang menjelajah area  Taruhan nyawa untuk seisap darah Plakk...... plokk.... Satu dua mati * Nyamuk yang jahanam Penyebab demam berdarah Hingga manusia menjemput ajal * Disisi lain Berapa ratus ribu orang kau selamatkan ekonomi mereka Ribuan orang bekerja di pabrik produk anti nyamuk Jadilah lapangan kerja Sumber pendapatan uang halal * Tapi tak seharusnya kau gigit aku Darahku tak enak Carilah darah bangsawan dzalim Para pejabat dan penguasa lalim Sebarkan virus gigitanmu Pada sang koruptor, gembong narkoba Mungkin darah mereka lebih lezat dan wangi Aku hanya orang kecil Merekalah yang pantas kau gigit Dia dialah penghisap darah rakyat Merusak negeri ini Muda mudi generasi bangsa

Rembulan Separuh

Gambar
Tak mengerti apa yang terjadi Aku mencinta karena apa Apa hanya sebatas rupa atau benar setulus jiwa Biarkan sejenak ku merenung Arti cinta ini untuknya * Kejadian ini terlalu singkat Terlalu cepat ku simpulkan Terlalu drastis diingat Sangat gamang untuk dipikir Ku tak paham sendiri yang terjadi dahulu lalu Ah, sungguh di luar kiraku Sedikit kecewa Sedikit tak tahu * Benarkah sejatinya dunia ini Tak ada benar kasih tulus Aku merasa memiliki bagian itu Dan itu terus kutunggu Entah kapan * Angin malam buyarkan saja anganku tentang dia Hilangkan segala rasa Lambungkan naluri dan sifatku Pada terkaan yang baik Membawa hikmah bagi jiwa ini yang lusuh * Hai langit yang gelap Tutuplah hati ini dengan awanmu Biarkan sedikit mendung di hatiku Biar hujan membasuh segala kotoran hinggap di relung hati Biar putih bersih lagi walau tak suci benar * Oh rembulan separuh Setengahmu belum muncul Tapi itu hanya waktu kan Dia akan melengkapimu nanti Pada saatnya kaupu

Kesunyian

Gambar
Oh malaikat malaikat suci Tak bisakah kau turun sejenak Menemani sendiriku berbagi keluh kesahku Ku tak tahu apa kehendak tuanmu Hiburlah gundah hatiku dengan cerita dewi asmara Menjernihkan pikiranku Ku tak tahu mau apa * Bisahkah kau memberi aku seberkas cahaya Cahaya yang membuka mata hati Mententramkan jiwa Kesejukan  Bisikkanlah wahai malaikatku Bisikkan dengan lembut Dengan sayang dan buaian Aroma kesurgaan yang hakiki * Malam yang kian sunyi Rentetan suara tokek bersahut Semilir angin membekukan kedamaian Buliran embun mulai muncul segar Hanya menyegarkan muka dedaunan * Jika langit telah terang Kesibukan mulai datang Lalu lalang hilir mudik Mengejar sebatas impian Atau sekedar jadi orang baik saja Tanpa harapan yang pasti nyata Perjuangan hidup yang rumit Atau basa basi cari kesibukan Entah apa yang benar diingini Tujuan hidup adalah kebahagian * Saat semua hewan kembali ke sarang Detik kehidupan terus bergerak Cahaya lampu menerangi jalanan

Hidup Terkadang Menyebalkan

Kuingin pergi tapi tak bisa Kuingin lari tapi kemana Ingin melangkah kaki terikat Ingin berkata hati tertutup * Kesal hati begitu mendera Letih pikiran melayang entah Kegelisahan tak kunjung berhenti Gundah tak jadi arti Dan tiap waktu berputar menyepi * Secerca harap akan mimpi buat diri ini bertahan Agaknya pura-pura bertahan padahal rapuh Tanpa cinta dan harapan Berapa lama manusia bertahan * Hidup ini terlalu rumit untuk dipikir Terlalu santai untuk cuek Semua saling terhubung Tiap langkah yang kita ambil Akan berdampak pada lainnya Keluarga, masyarakat, bahkan lingkungan luas Tiap hal harus dipertanggungjawabkan Hingga jadi menyebalkan

Kepercayaan

Gambar
Mengutarakan aib kepada orang bukan hal gampang Butuh kepercayaaan pada orang yang mau mendengar Harga yang sangat mahal Langka pada orang yang diberi amanah * Kejujuran itupun hal yang sulit dicari Lidah yang jujur Hati yang tulus Jadi kombinasi kekuatan Menapaki hidup yang penuh kedustaan Kemurnian hidup sudah tercoreng Dipenuhi nafsu ambisi dan kenistaan * Masih adakah orang yang benar baik Masih ada diantaranya Setidaknya aku di sini Berdiri memegang limpahan curahan Menjadi orang dari sekian ribu yang comblang dan comel * Aku hanya terdiam Merenung dan berpikir Amanah itu beban Beban yang ditanggung hati dan meracuni pikiran Seperti bendungan Haruslah kuat semua dinding beton baja penyangga Sampai bocor sedikitpun Celah yang kecil saja maka habislah sudah Seperti itulah 'kepercayaan'

Pulpen Dan Buku

Gambar
Dengan pulpen ini kugoreskan lukisan hati Menata setitik asa secuil hasrat Dari senar-senar kehidupan Mengalunkan nada berontak, kisruh, pekat dari insan terpuruk Dilema cinta tak diharap * Pulpen ini membawaku padamu Ungkapan hati yang sama denganku Segala yang tersembunyi di balik tubuh Tapi keliru anggapanmu * Tuhan Inikah tujuanmu kirim aku ke dunia Mata dari segala kasih Yang menikam semua hati Agar mereka terbuka Terima dengan hal yang nyata * Tuhan, slalu ku bertanya Apa benar kau restui aku Untuk kibarkan semua cinta Yang tak tampak Yang tersembunyi Agaknya munafik Sedikit khianat * Jika benar, tolong bantu aku Atau itu semua kepalsuan diriku Dan membiarkan orang-orang yang menipu dirinya Terjebak dalam duka Takut akan nyata Wujud asli dalam sanubari * Tuhan Bukankah sampai saat ini Kau masih memberiku nafas, detak jantung  Padahal kau tahu apa doa suciku Jika benar seperti itu Izinkan aku terbang meraih mimpiku

Pilkada Atau Pil Badut ☆

Gambar
Apa artinya langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil Masihkah berarti Biar nampak sensasi Biar seperti serasi padahal basi * Pemilihan kepala daerah yang cacat hati Hanya cuap ngomong sana sini Tak jelas Apa yang dicari Dukungan atau sok peduli Masih saja seperti itu Orang kampung tak mengerti Apa yang hendak dipercaya Apa yang hendak kau kerjai * Suara kami tak lagi arti Kau suap mulut kami dengan uang baumu Tak tahu darimana asalnya Yang ku tahu Uang seratus ribu itu Telah sampai di meja kamarku * Ku anggap itu rezeki Walau tak jelas haram atau halal Ku simpan saja di dompet Biar jumat nanti ku kirim dia ke masjid Siapa tahu bisa kurangi dosamu Mungkin juga dosaku Yang sedikit munafik Haha...... * Kampanye yang dulu hanya buat berisik Seperti orang bilang "Pokoke joged pokoke joged, krungu suarane gendang. Tun mbokmu''. Rakyatpun bergoyang Tak peduli apa yang para calon teriakan Masa bodoh Yang penting hepi * Ya, benar Sungguh p

Mengapa Aku Pergi

Gambar
Apakah kau tahu Aku sangat menyayangimu Rindu ini tak bisa lari darimu Wajahmu tak bisa lepas dari mimpi anganku Namamu selalu terukir di benakku * Apa kau peduli Dengan cinta diriku Saat ku terjatuh Saat ku menangis untukmu * Mengertikah Begitu berat menghapus jejakmu Beratnya langkah ini tanpamu Hidupku hampa tanpa kasihmu Masihkah aku berarti bagimu * Jawabannya tidak Dan akupun tak mau jadi duri cinta kalian Akupun tetap sahabatmu Kaupun tak pernah membuka hati untukku * Maafkan kepergianku Walau mungkin kini kau anggapku jahat Nyatanya, hanya tuhan yang mengerti Arti cinta dan sayangku

Jangan Sebut Namaku

Gambar
Ku harus tinggalkan semua ini Jangan sebut namaku Jangan pula tuk menyahut Jangan pernah lagi menipu diri Ku takkan peduli * Ku bukan manusia dengki Dari tuntutan jati diri Tak perlu sungkan Aku tak kan berarti * Cintamu tlah menunggu dibuai Di balik samudera ini Di ujung pulau seberang sana Cinta sejati atau bualan hasrat Ku tak campuri * Sahabatmu telah berdiri di balik pintu Untuk kau temui Melangkah, tawa dan berkisah asmara Dan sekumpulan kepala Telah siap berbagi denganmu Ku tak kan berarti * Jangan lagi sebut namaku Buatku tunduk pilu Aku bukan siapamu Jangan lagak lugu itu Cukup kutahu dirimu * Bantu aku lupakanmu terbaik bagi nasehatku Jangan ragu hapus saja aku Sifatku tetap seperti dulu Sampai ribuan waktu nanti Indra yang kau kenal

Semua Hilang ☆

Gambar
Semua telah hilang Cinta, sahabat, hati bahagia Kembali sepi menaung diri Sesenyap tanah abadi * Ratap anak bungsu yang lalim Mungkin ku tak perlu lahir Menetap melangkahi dunia Menambah pikiran orangtua Beban di hati mereka

Dunia Kita Berbeda

Gambar
Begitu banyak tantangan menghadang Mulut nyinyir hinaan  Satukan cinta ini Seakan ribuan jarum menanti Untuk tertapaki * Bahkan akheratpun penghalang dua hati Adakah kita bersama di sana Letihkan pikiran Menyebalkan * Lalu apa itu cinta Mungkin itu ikhlas Melihat dia tersenyum manja Bahagia tertawa Menyentuh hati tanpa memiliki Di sini atau di surga nanti * Dunia ini semrawut dari segala tipu daya Segala uji mata hati Tak lagi kukenali Apa yang mungkin harus terjadi * Dunia kita benar beda Tak mesti melihat apa yang sama Kejujuran hati jadi penentu langkah ini Insan sejatinya punya maha cinta Hanya berpasrah pada hakiki * Ku tak bisa Sekali lagi runtuh Ingin kudambakan cinta ini Setulus cahaya kasih murni Mendekapmu dalam rindu Membelaimu dalam harap Semoga itu terjadi Walau hanya sesaat

Ilmu ☆

Gambar
Ku ada tiap tumpukan rak ini Untuk kau jama Ku ada dalam carik ini Untuk kau temui Ku ada dalam deret baris Untuk kau mengerti Ku selalu menanti Untuk kau cumbui kau rayu Dan kau akan dapatkan aku * Aku kan setia mengabdi padamu Berguna tiap waktu Segala daya maumu Aku adalah buku Jendela melihat dunia * Akulah ilmu Yang ada di langit dan bumi Pengetahuan cahaya hidupmu Menuntun kebajikan Mengubah dunia Menggapai sukses Meraih mimpi masa depan * Jangan malas untuk menyentuhku Bosan dengan petuahku Benci dengan rumusku Ku slalu berkembang takkan punah Slalu akan jadi kebaikan Maka raihlah dan amalkan Ku kan jadi ibadah untukmu * Aku adalah buku Sahabat setiamu sampai kau tua nanti Selalu ada di sampingmu Hingga waktu anak cucumu Juga akan mencari aku Membangun mimpinya dari dalam diriku

Marah Pada Siapa

Gambar
Luka hati tak kunjung pergi Mengapa takdir jadi frustasi kemana lagi harus kucari Tambatan hati ini * Mengapa hidup terus begini Sampai kapan terlalui Rasa ini tak tahan lagi Kecewa Sedih Sepi Itu teman sejati * Mulut membisu hati runtuh keluh  Bujuk rayu hanya buat terpana Berakhir galau mencekam Tipuan senda gurau * Di depanku tak kunjung terjamah Masa lalu menyekap diri Kesemuan diri teramat dalam Jemu jera dari semua Marah pada siapa * Ya Allah sanggupkah aku Ku benar tak memahami Ku hanya manusia kecil terwujud dari dosa Kenapa tak turuti saja pintaku Kembali di sisimu Itukan lebih baik

Bukan Hanya Siti Nurbaya

Gambar
Menatap Pada gedung gedung tinggi Pada menara pencakar langit Pada jalanan jalanan besi Pada kemahsyuran negeri Pada kemegahan era kini Pada keagungan adab teknologi * Tersebar jiwa masih dibelenggu Naluri hilang ditebas Cinta murni tak bersuara Dibatas garis adat yang lumrah Tak salah tapi jadi binasa * Cinta tak lahir untuk dipaksa Cinta tak mungkin dusta Cinta tak bisa dibujuk untuk tunduk Mengapa harus bila tak suka Dan kini bukan lagi kawin paksa Tapi jadi kawin terpaksa Akankah bahagia * Terpaksa karena usia Karena orang tua, keluarga Lingkungan Pengorbanan atau munafik Kepatuhan atau derita Pasrah atau ingkar Dewasa atau depresi Akankah tiba bahagia * Hidupku Hidupmu Dalam norma yang tak pernah mengerti Hingga sampai satu ketika Senyummu jadi palsu Hatimu penuh tipu Suaramu keliru Bahagiapun semu * Inikah disebut cinta Kasih murni dibuang Kasih dicampakkan Bathin sakit terpekik Rasa mendua Duka mendera * Biarkanlah kasih tulus menyatu

Aku Sampah ☆

Gambar
Aku sampah yang selalu terbuang Aku sampah yang selalu terpinggir Aku sampah selalu jadi kotoran Aku sampah diinjak orang * Aku sampah dari cinta tak diingin Aku sampah dari orang ku sayang Aku sampah dari kataan kejam Aku sampah dari sisa noda kehidupan * Kau lihat dan biarkan sampah terus melaju dalam deras arus hujatan Terus menjauh dan hilang Lenyap dalam kenang Tenggelam dalam harap Sampai orang bijak memungut sampah itu Jadikan aku barang ternilai

Hampa

Gambar
Ku baringkan badan di tanah datar ini Di sekeliling pohon palem Coba lepas letih dan penat Gairah hidup yang padat Pejamkan mata Lambaian hati masih tak sampai * Di sini sunyi tak bertitik Tanpa kata Membisu dari semua yang tampak Tertatap pada ranting kering Dahan itu kan segera mati Jatuh Dan tak berguna * Seperti itu mungkin aku Hanya berlalu dalam hari Tak kunjung lekas berganti Mencari tak puas bertahan diri Aku masih terus di sini * Di ujung malam Kurebahkan tubuh ini atas peradu Berat menutup kelopak mata letih Berbinar samar Hanya bintang bertabur temani lenaku Sampai shubuh terlelap dalam angan * Kehampaan yang terasa Dari hati sampai akal ini Nyanyian sendu pelipur hati Beginikah Relung jiwa tak lagi tertapaki Sampai mungkin nanti menutup mata

Musim Hujan

Gambar
Hujan turun tak henti berkepanjangan Ku lihat dari bilik jendela kamar Suara deras berisik gemericik Bulir memukul tanah becek Pelan suara guntur menyeru Datang sahut menyahut Irama alam tak bertuah * Angin berhembus dingin mengarah Udara merasuk dinding pori Gigil gemetar tubuh kecil Suasana damai lunturkan masalah * Selokan air limpah ruah Hanyutkan segala makhluk tak daya Anak katak berhambur Siput kecil terseret dalam lumpur Semua kalang kabut * Musim hujan telah tiba Kolam sungai meluap ke tepi Kehidupan telah mati berseri kembali Rumput panjang terhampar menjalar Daun hijau datang bermuncul * Semoga hujan ini selalu berkah Beri manfaat pada semua Walau kini tlah lama tak bertanam Hujan banjiri ladang kebunku

Bunga Cinta Pupus

Gambar
Kemana Dimana Arah langkah hati * Batang ini tlah mulai berseri indah Dari sekian lama meranggas Hidup tak mau Hanya bertahan dari panas debu * Sari bunga bertabur Kini muncul bunga baru Daun rapi berjejer tegap Lurus liuk tanpa ragu Hembus angin seakan merindu * Mengapa harus terjadi begini Bunga mekar tiba membusuk Mati Mungkin sampai ke akar Lenyap Akankah tumbuh lagi Atau pupus selamanya * Lebih butuh keajaiban lebih Dari benih tersembunyi dalam tabut misteri Tersimpan indah dari tulus harapan Kan lebih indah dari sebelumnya

Kala Tua

Gambar
Saat usia senja datang menghampiri Saat tubuh kering keronta Lunglai tak daya Semua kan memudar * Masihkah orang memuji senyumku Wajahku Indah mataku Tegap badanku Ketika semua tak lagi mempesona Tinggal potret indah di dinding paku * Usia terus lanjut Masa muda kan segera tinggal kenangan Berpegang pada apa menapaki masa itu Mencari kekasih yang tulus sampai nyawa terenggut Setia pada janji Kala tua menanti * Cemas Akankah ku temui cinta itu Tetap ku ingin merangkulmu Di sini Tua nanti Hidup abadi Mungkinkah terjadi * Dan saat tubuh bersemayam Doa ikhlas menyertaiku Doa untuk jalanku Doa untuk menuju satu Doa kita di taman perdu Bersatu di bawah naungan rindu * Apalah surga bila tak bersama Tak melihat senyummu Ah...... sangat menyedihkan * Mengapa hidup jadi pilu Seribu bayangan yang teringin jadi semu Harap ke harap Tuhan Ridhamu Kasihmu Ampunmu Amalku dan ibadahku Izinkan aku bersamanya

Kalbumu

Gambar
Wajahmu menawan Senyummu indah Semua terpana Tak munafik Aku suka * Lebih dari itu Kejujuran Ketulusan Keikhlasan Santun kalbumu Itu membuatku jatuh cinta * Kupastikan Rindu sayangku hanya untukmu Kau separuh jiwaku

Indah Sesaat

Gambar
Tak ada abadi di dunia Tak ada bahagia hakiki Nikmatpun sementara * Indahnya pagi kan berganti Indahnya hari hanya di kenang Indahnya musim kan hilang * Seindah apapun semalam Waktu tak kan kembali Hanya berlalu dan menanti Hidup akhirat yang abadi

Tuhan, Jaga Dia ☆

Gambar
Padamu kuserahkan cinta Padamu kuberikan kasih sayang Padamu kubahagia Padamu kugapai asa * Malam jadi penentu rinduku padamu Malam ingat namamu Malam ingin berada di sisimu Malam, hadirkan dia di mimpiku * Jalanan ini jauh darimu Jauh melewati dua batas kota Tapi cinta Buat kau selalu dekat denganku * Di dekatmu selalu jiwa ini tenang Sendu matamu penuh tanya Mengenalmu adalah anugerah Mencintaimu hal terindah * Apa yang kuingin tak pernah tersampai Kau pilih dia jadi kasihmu Ku diam merana Hatiku hanya secuil kecil Tak mampu terima nyata itu Cemburu..........sakit..........pasti * Apa boleh buat Cinta itu sayang Cinta itu rasa Cinta itu hati Cinta tak memaksa * Jika dia pilihanmu Buatmu bahagia Buatmu tersenyum Buatmu segalanya Aku pun ikhlas Sekiranya ku coba untuk ikhlas * Tuhan, jaga dia Jaga pujaan hati ini Ku tak selalu di sampingnya Tak tahu apa yang menimpa dirinya Tak tahu apa yang dia rasa * Air mata ini tak ada lagi arti Tak se

Cinta Yang Tulus

Gambar
Ku bersumpah Tak mau mengenal cinta Apalagi jatuh cinta Cinta itu sendiri membawa pada orang yang ku cinta * Cinta datang tak terduga Pada saat kau tidak merasa Cinta tak sekedar mata tapi hati ikut bicara Kau pun gelisah takut kehilangan dirinya * Cinta itu anugerah Cinta kan memberimu segalanya Berfikir secara bijak saat kau tak dapat memiliki dirinya Kau harus temukan keikhlasan dan ketulusan Saat melepasnya

Mengejar Ilusi

Gambar
Bukan mimpi yang terujar Bukan asa yang nyata Angan melambung tinggi Khayalan akan diri Fantasi sejuta cita * Tiap sapa angin malam menghembus Pekat gelap datang berkunjung Pikir goyah menatap masa Hati gundah ciutkan rasa Berkecamuk dalam akar masalah Tak tentu arah * Haruskah hidup dalam bayang ilusi Menggapai yang mungkin tak tergapai Mencari sesuatu yang lebih berarti Dalam diri Hidup yang ku nanti Melepas beban Kepenatan tak berhenti Kesempitan gerak naluri Kemana harus pergi mengejar ilusi * Sampai kapan berlari tak henti Akankah jadi pasti Terwujud muncul menyerupai Hingga hati bertahta sejati * Mungkinkah sebatas ilusi Dari tumpukan mimpi mimpi Dari ribuan uji Misteri kehidupan abadi Yang tak dapat ku mengerti * Waktu kan datang menjawab Akankah ilusi tumbuh berarti Senyum ini menghibur diri Ku coba bertahan Lalui rintangan silih berganti

Membencimu Dengan Cinta

Gambar
Lebih dari yang kau tahu Lebih dari yang ku ingin Bukan cinta semu Bukan pula tipuan mata hati * Mungkin takdir yang temukan Mengapa tak bersatu Hanya memuji Hanya sapa Hanya tawa Tak lainnya * Ku terlanjur sayang Memilikimu ku damba Nyatanya Kau mencintainya Rindumu tuk dia Mungkinkah kau jadi milikku Kasih dengarlah * Tak bisa sekejap ingin lupakanmu Tak kuasa hati meluka Bayangan wajah selalu hadir Menutup tabir gamang lainnya Terus coba tapi hati semakin meronta * Kau anggapku tak berarti Bagiku, kau segalanya Ku tahu sifatmu Ku tahu kalbumu Itu ku cinta Terlalu indah untukku benci * Seribu langkah pergi hanya terus berharap Walau kau semakin tak peduli Kapan hal pasti itu terjadi Kau milikku atau dia Semoga tuhan tunjukkan jalan Kau jadi cinta sejatiku

Siapa Aku

Gambar
Kau tahu siapa aku Aku pemuda lajang Aku tak pintar Aku tak tampan Aku tak mapan Aku tak sombong Aku tak iri Ku hanya emosi * Ku terpendam Ku pendiam Ku pecundang Ku terlantar Ku terhalang Selalu terdampar * Tak ada yang ingin sayang Tak ada mau memandang Tak ada ingin datang Tak ada yang dikenang Dan tak mau jadi beban * Kini kau tahu siapa aku Sejujurnya dari hatiku Aku hanya orang terbuang

Sahabat Terindah

Gambar
2015 jadi kenangan abadi Rentetan hari sarut serabut Jiwa terendam keluh Kusut Lalui detik dengan miris * Jumpa tak sangka orang istimewa Bawa makna hasrat dalam diri Waktu cukup ubah dekatkan kau dan aku Mengisi hari hiasi mimpi Sahabat tercinta Kenangan terindah * Walau kini ku kan menjauh Tinggalkan cerita hapuskan kecewa Sepi sendiri bagai dulu Walau kian berat terasa * Kau sahabat terindah Anugerah sesaat yang kupunya Tak mudah tapi harus bisa * Maafkan janjiku tuk ada saat resah Bukan tak setia, kau slalu ada dalam doa Banyak pilihan jalur hidup Mungkin ku tersesat pada sumbu tak berujung Batas batas yang tak pernah roboh Rasa yang berjarak Emosi tiada garis akhir Di situ aku berpikir * Satu harap kau bahagia Jalani apa yang kau mau Rindu ku pendam walau terasa sesak Cinta ku buang Terbiasa sudah Maafkan janjiku!!

Jalan

Gambar
Berdiri di pinggir jalan ini Pikir melayang jauh Pada sang hati ratusan mil Seberang jalan sana * Jalur entah kapan ku lalui Bertemu pada satu tatap mata Dekap rindu Pada bukan kekasih yang terkasih * Berdiriku menatap semu Sedang apa kau di sana? * Rindu berurat pada jiwaku Gamang mengingat wajah itu Rasa tak bisa tipu Tetap menunjuk satu nama Satu rupa dan dilema Hati tak terbalas Hmm....cukup diam merana * Akankah tuhan tunjukkan jalan Biar hati satu tujuan Apa mungkin Kau anggapku teman biasa * Lihat lalu lintas ini Riuh bising lalu lalang detik tak henti Membawa orang akan harap dan cita * Apa harus ku titipkan cintaku Pada laju kendaraan itu Jauh ke tempatmu untuk kau kecup Atau mungkin terkikis habis Pada tiupan deru angin Terbawa hilang dan menguap Lepas * Berdiri di pinggir jalan ini Pikir melayang jauh Pada sang hati ratusan mil Seberang jalan sana * Dudukku diam terkatup Sedang apa kau di sana Apa baik-baik saja??

Kubawa Senyummu

Gambar
Kian hari semakin terasa Rindu lama tak bertemu Tiap detik jadi penentu Wajahmu terukir di benakku Namamu terpatri dalam sanubari Suaramu penyejuk sunyinya hati Kau pujaanku * Kau tak peduli Atau tak mau tahu Atau pura-pura tak tahu Akupun tak tahu Mungkin kau tercipta bukan untukku Bukan temani sendiriku Bukan pula tuk bersatu * Tak menyesal mengenalmu Biar luka ini kubawa pergi sendiri seperti dulu Tapi mengapa air mata menetes di pipi * Berat tuk berpisah berat tuk bersama Ingin ku bawa senyummu Penghias malam sendu Dan ku harap mimpiku Bersanding denganmu

Kembali Merajut Mimpi

Gambar
Segumpal asa jadi cemas Setumpuk bakat jadi berat Secerca harap mudah hilang Setiap saat jadi penat Kapan semua kan indah * Kini pudar kembali berkabut Satu harap telah lepas Memuncak dengan dahsyat Gejala jiwa kan amarah Cinta datang kini hilang Api asmara kian padam Sang kekasih tak menaruh hati * Harap senja terus lewat Mentari pagi putar menyingsing Biar luka tak terbekas Lekas sembuh dalam ingat Tak mau terus tenggelam Bangkit tertatih lalui terpuruk Kembali merajut mimpi * Sendiri seperti dulu Terabas hambat melintang kesunyian Kumpulkan kuat yang ada dari sisa jiwa hilang Walau berat coba kutahan * Mimpi harus jadi sakti Biar semangat hidup ini Tumpuan dari diri dari dinding doa doa Mungkin suatu ketika Tampak hebat bersinar indah * Manusia kan mati kembali ke tanah peraduan Sebelum itu terjadi Berkarya dan bekerja makmurkan diri Capai angan tertinggi * Bahagia pasti kan datang Mendung jadi bersinar terang Jiwa hati kan tentram Saat diri j

Sahabat Jadi Cinta

Gambar
Bertemu tak terduga Pada satu akun cerita Semula tampak biasa Berjalan dengan indah Canda gurauan pelipur gundah Sahabat berbagi keluh kesah * Pikir sepi di keramaian Mengapa hati jadi gulana Rindu tak jumpa Jiwa gelisah Ingin ku tuju suatu tempat di dekatnya Aku jatuh cinta * Maafkan aku nodai persahabatan Aku pun manusia Punya hati dan cinta Apa daya cinta adalah cinta Tanpa logika mengalir saja * Terlalu banyak pemujamu Terlalu banyak ingin kasihmu Ku sadar hanya orang terbuang Jangankan jadi sahabat Di dekatmu pun aku tak pantas * Banyak yang lebih baik Banyak yang lebih tampan Ku bukan di antaranya * Biarlah malam ini kumenuju rimbun hutan Tidur di gubuk kelam Sendiri menutup mata Bukankah besok atau lusa Masih tetap kau tak mengerti