Tak Menjanjikan Surga ☆

Saat kabut malam sunyi
Termenung diam ku sendiri
Ingat berkas hidup ini
Diri ini
Tak lagi punya pasti
*
Rasa terhempas badai
Jatuh dalam derita jurang
Berpeluk dalam nista
Berkutat dalam pikir
Hati kunjung tak tahu lagi
*
Tak satu tujuan punya arti
Tapi satu ingin terjadi
Sesal tak berujung iri
Harap akan mati
Lentera ini jadi saksi
Kisahku yang sedih
*
Cinta atau dusta
Bukan nafsu yang bicara
Pilihan akan mata
Hati yang mulai gelisah
Hingga kini tak berasa
Berakhir pada sengketa
*
Bimbang jadi biasa
Ragu akan kemurnian
Tampak hebat dalam gelap
Kiri kanan saling bentak
Kaki tangan saling ucap
Hidup dunia sangat berat
*
Hidupku sederhana rupa
Apa adanya saja
Tak menjanjikan surga pula
Bukan tak berharap tapi tak ingin harap
Hal hari saja jadi penentu
Ada kehendak
Bukan maksiat yang tampak geliat
*
Ku ingin dirimu
Tak mungkin rasa selalu terpendam 
Kapankah bersatu jalin sayang
Kapan bersama genggam bahagia
Hidup denganmu yang ku mau
Harapan selalu hilang dibawa arus kemunafikan
Jujur ditinggalkan
*
Mengapa cinta jadi binasa
Problema murka ledakkan asa
Tak ada pilihan nyata
Hanya duka menyambung jiwa
Air mata mengambang batas sabar

*
Mengapa ada dua
Ku tak sanggup dikeduanya
Satu penuh kenikmatan hakiki
Kebahagiaan terpuji
Satu pasti siksa diri
Derita tak kenal mati
*
Jika surga tak pantas bertahta kasih
Mengapa kita di sana
Sanggupkah antara kita tempat jauh beda
Akankah api jadi pemisah
*
Andai saja ada tempat ketiga
Inginkan itu berwujud nyata
Asal mesra dalam bersahaja
Erat dalam topan lara
*
Itu semua khayal angan
Pada akhirnya bermuram durja
Karena tak ada tempat ketiga

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Talenta

Nafsu Birahi

Kaktus Berduri