Pilkada Atau Pil Badut ☆

Apa artinya langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil
Masihkah berarti
Biar nampak sensasi
Biar seperti serasi padahal basi
*
Pemilihan kepala daerah yang cacat hati
Hanya cuap ngomong sana sini
Tak jelas
Apa yang dicari
Dukungan atau sok peduli
Masih saja seperti itu
Orang kampung tak mengerti
Apa yang hendak dipercaya
Apa yang hendak kau kerjai
*
Suara kami tak lagi arti
Kau suap mulut kami dengan uang baumu
Tak tahu darimana asalnya
Yang ku tahu
Uang seratus ribu itu
Telah sampai di meja kamarku
*
Ku anggap itu rezeki
Walau tak jelas haram atau halal
Ku simpan saja di dompet
Biar jumat nanti ku kirim dia ke masjid
Siapa tahu bisa kurangi dosamu
Mungkin juga dosaku
Yang sedikit munafik
Haha......
*
Kampanye yang dulu hanya buat berisik
Seperti orang bilang
"Pokoke joged pokoke joged, krungu suarane gendang. Tun mbokmu''.
Rakyatpun bergoyang
Tak peduli apa yang para calon teriakan
Masa bodoh
Yang penting hepi
*
Ya, benar
Sungguh pemilu pesta rakyat
Rakyat berpesta dengan suguhan dangdut dan hamburan uang mereka
Miris memang
*
Sama dengan pemilihan anggota dewan terhormat
Yang telah berlalu berbulan lalu
Kami hanya menghormati uangmu
Kamupun menang tak terhormat
Liat saja
Di dapurku sekeresek penuh sembako
Baju seragam yasinan ibuku dari kamu , bukan
Bukankah kamu menjual tanah kebunmu untuk itu semua
*
Mata kami
Suara kami
Telah kau sihir dengan uangmu
Hingga tangan kami jadi ikut dusta
Kau pun jadi dewan beruang
Gengsi naik saat hadiri kondangan
Itu jugakan yang kau mau
*
Jadi bingung
Apa kau ingat kami
Peduli dengan susahnya hidup kami
Hidup yang semakin tercekik
Saat kau duduk di kursi empuk
Lebih empuk dari ayam goreng janda sebelah
Saat kami teriak harga panen terus turun
Dan harga kebutuhan ikut melambung
Apa yang kau lakukan
Kau tahu pasti
Rakyatmu bekerja di ladang dan kebun
*
Tak bisakah kau terus berpikir
Menaikkan taraf hidup petani
Memakmurkan konstituenmu
Inilah kami pendukungmu
Bisakah kau pecahkan masalah kami
Itu harapan rakyatmu
Impian yang masih di impikan
*
Ini demokrasi saat ini yang kupandang
Pilkada seperti pemilihan badut
Tak nampak wajah asli mereka
Hanya berusaha menghibur rakyat biasa
Berjoged, ketawa dan bercanda
Kemanakah hati nurani mereka
*
Wahai penguasa
Jangan lupakan akan semua janjimu
Mungkin mereka tidak
Tapi janji itu yang ku pegang padamu
Jangan sampai lupa diri
Tergelincir ke jurang korupsi
Seperti seniormu itu
Yang sekarang duduk di kursi pesakitan
Baru rasakan ketidakjujuran membawamu petaka
*
Peganglah sumpah jabatanmu dengan setulus hati
Jika kau berhasil sejahterahkan rakyatmu
Kau pun kami anggap pahlawan
Dan yakinlah tuhan selalu melihat tingkah polamu
Bekerja dengan keikhlasan dan keteladanan
Suatu saat nanti kau pasti
Memetik hasil kebaikanmu itu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Talenta

Nafsu Birahi

Kaktus Berduri