Mengapa Hanya Aku

Hari ini telah senyap
Hanya suara tak jelas dari balik kegelapan
Berbagai binatang malam berisik
Mungkin menyindirku tengah gundah
Menunggu datangnya subuh
Dengan kegalauan hati pikiran
Seperti hari sebelumnya
*
Ku mungkin perlu berendam di dalamnya samudera
Biar akalku segar otakku lancar
Juga mendaki ke puncak tertinggi
Biar dingin akalku
*
Apa saja
Yang penting ku ingin lari
Ingin bebas
Lepaskan penat mencekat dari cinta dan masalah
*
Adakah dinding yang bisa membatasi gerak hatiku
Seakan tak ada
Ku melangkah sendiri
Padahal ku peduli dengan jutaan cinta
Cinta yang sama dengan diriku
Mengapa aku yang menderita
Kemana mereka semua
Apa mereka tak peduli dengan sesama
*
Atau bersembunyi di balik keraguan
Atau pura-pura laki padahal jiwa terdzalimi
Mungkin juga asal bisa makan kenyang dan tidur lelap
Cinta tak terusik
Orang tak perlu tahu
Apa yang ada di hati
Itu cukup mereka nyaman
*
Mereka hanya palsu dari tipuan raga dan wajah
Biar tampak sama di mata
Tersenyum mempesona
Menebar seribu kiasan
Beratus muslihat
Dari potongan kain rapih
Daya tarik memikat
Semua terpanah bodoh
*
Ku tak bisa begitu
Ku ingin kesamaan

Ingin semua indah
Lalu lalang di depan ramai
Apa ku harus mundur
Stop sampai sini
Akhiri saja semua sajak
Karena mereka tak peduli
*
Di sini ku menatap sepi
Sendiri melamun mimpi
Harap semua jadi pasti
Ku ingin terbang tinggi
Menggapai asa kisah ku tulis
Agar semua tahu perasaan hati kaum laki
Kami manusia yang berarti
*
Dan layak perjuangkan
Aku terdiri dari jutaan manusia
Yang tersakiti bila tak ungkap diri
Inilah yang terjadi dari sekian abad bumi
Pasti dunia berubah
*
Tak ingin jadi menggila atau lupa diri
Sadar akan hakekat manusia
Sejatinya mengabdi pada ilahi
Biarkan tuhan hakim kami
Yang menilai tiap sudut kata hati
*
Siapa yang tahu pasti
Siapa siapa yang akan menapaki surga
Siapa yang duduk di singgasana emas intan abadi
Apa kau tahu
Atau kamu tahu
Kamukah yang berada di sana
Jadi jangan sombong diri
Manusia mana tanpa noda
Adakah?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nafsu Birahi

Talenta

Dosa Terindah