Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

Inferior ☆

Gambar
Diamku seribu berontak dalam hati Menangisi mengapa berbeda dari yang lain Membius pada rasa malu di batin Bergerak takut terkuak diri Sendiri sedih menghantui * Kejalangan diri selalu ditimbahi Emosi terkadang melampaui batas nyali Menatap masa kini dan nanti Melajuri waktu tanpa henti berniat suci Nyinyiran hina manampar diri * Merasa rendah dari manusia lain Menutup langkah untuk berpingit Jerit sanubari berontak untuk lepas Menutup jeda untuk tertekan Lari dari lemparan suara cacian * Terbujuk kata hadapi semua mulut Mengendap untuk menyerang Terpukul jiwa dengan dalih tuhan Aku terluka Tak ada ucapan menyanjung di hati Tak ada falsafah penyejuk sanubari

Biosfer

Gambar
Ketidakpedulian terhadap lingkungan universal Keserakahan akan kekayaan alam Rakus materi, merusak ekosistem tanpa reboisasi Menggerus tanpa henti sumber hayati Kestabilan alam dipertaruhkan * Hutan yang kian gundul, kebakaran dan pembalakan liar Lagi usaha perkebunan yang merajalela Eksploitasi besar-besaran hingga habitat hewanpun terancam sirna Banjir melanda desa Alam murka, luluh lantah Siapa yang menderita? * Pabrik pengolahan menghasilkan jutaan kubik emisi gas Pemanasan global melanda Temperatur naik rata-rata permukaan bumi Udara yang terpolusi karbondioksida dan senyawa nitrogen Lapisan ozon yang menipis Memicu terjadinya gletser di daerah kutub * Keutuhan sistem kehidupan terganggu Bumi sedang sakit Kondisi ekstrim melanda seluruh benua Paparan sinar matahari yang bisa menyebabkan kanker kulit Pulau-pulau kecil yang terancam tenggelam Badai dan angin topan berderu menyapu daratan * Tak cukup itu Pengerukan material energi dan logam turut memprihati

Introvert

Gambar
Melukis jiwa dengan kepribadian Sendiri karena keramaian membuat gaguk Benak ekspresi meluapkan segala khayal Tak ingin menjatuhi diri dalam gelisah Apa adanya dalam bertutur * Bukan terjerembab dalam pilihan Bukan hilang dari sosialisasi Merenung untuk benahi sisi pribadi Semua sikap harus saling menghargai Kala tak merugikan dan merendahkan manusia lain * Bukan bodoh dalam individualis Ada keteguhan dalam idealis Banyak diri berpotensi Mandiri berbuat tanpa basa-basi Keunikan jiwa anugerah ilahi Berpantang mundur menuruti rayuan Masa bodoh dengan kataan Melangkah mengukir prestasi diri

Angin Malam

Gambar
Sunyi tanpa rembulan menyapa Dingin usai tetesan hujan menerpa senja tadi Duduk dalam renungan merajut kesendirian berkeluh kasih Menatap ruang langit tanpa batas Ikatan alam dan manusia terbasuh dalam kalam abadi * Hembusan angin yang kian menggigil Pucat di tepi penantian tak pasti Wajah kini dekil tanpa senyum Membias sendu terpuruk sedih Maut di penghujung bisa menanti * Basahkan diri di jatuhan embun Hampa pikir, gulana hati Cahaya lilin makin mengecil Turun meredup Goyah Sunyi

Merantau

Gambar
Merantaulah Nikmati hidup diluar kebiasaanmu Berani bertindak keluar zona nyaman Cari pengalaman baru yang seru Susah senangmu memberi warna baru * Merantaulah Telusuri jalan keinginanmu Gapai mimpi dan harapan tertinggi Ekspos sisi lain pribadimu Tentukan tujuan hidupmu * Merantaulah Bebaskan diri dari belenggu dan keterikatan dari orangtua Mandirilah dengan sikapmu Tunjukkan ketangguhan jati diri Hadapi tantangan yang menghadangmu * Bersiaplah Hari-harimu akan dipenuhi hal baru Menguji mental dan mengasah pola pikirmu Yakin dan jadilah diri sendiri Berdoalah agar menjadi orang yang beruntung diberi limpahan rezeki * Nikmatilah Bila sukses sudah di genggamanmu Apa yang telah kau perjuangkan dari hasil kerja kerasmu Pundi-pundi halal sisihan rupiah Tak usah memungkiri, manusia juga butuh harta dunia

Dosaku Untuk Terus Bertahan

Gambar
Dunia seperti tipuan mata dan nafsu Melampiaskan keinginan pada ruang kalbu Adakala pongah dalam istimewa diri Tertawa dan bertahta pada jalan birahi Mesum nikmat membawa ronrongan diri * Nafsu melampaui batas kewajaran Menggiring akal bertindak mapan Beranjak untuk bertahan hidup Memimpikan kebahagian dan kebanggaan * Memojokan diri pada suara sanubari Bertahan pada pijakan didasar harapan Terkadang salah jadi peneguh jiwa Apalah daya Lebih baik berbuat salah untuk terus hidup Daripada bunuh diri untuk menghindari masalah Kebenaran masih belum teruji Salah dan benar hanya tuhan yang tahu pasti

Murahnya Nyawa Di Negeri Ini

Gambar
Ingatkah, sudah berapa kali calon mahasiswa merenggang nyawa karena kegiatan ospek Berapa banyak mahasiswa gugur karena demo dari rezim orde baru sampai reformasi '98 Ada berapa puluh aktivis menghilang karena menyuarakan ketidakadilan Banyak lagi orang-orang yang disingkirkan karena ingin membuka kedok para politisi senayan * Potret buram bertambah Kini, bayi yang menjemput ajal karena tidak mendapat perawatan terbaik rumah sakit Dan kisah bayi dan anak sebelumnya yang bernasib sama Uang dijadikan hal utama Padahal negeri ini lebih banyak orang susah daripada orang kaya * Betapa murahnya nyawa di negeri ini Betapa gampangnya orang-orang memutuskan nyawa orang lain * Pantaskah aku bertanya Dimana hati nurani anda? Kemana hilangnya naluri kemanusiaan? Haruskah semua kelalaian ini berkelanjutan? Bagaimana nasib orang miskin, para aktivis dan rakyat jelata seperti kami?

Terbatas Waktu

Gambar
Berpasrah akhir segala usaha Menyerahkan segalanya pada waktu dan takdir Berbuat terbaik sudah mengerahkan kemampuan Hasrat dan keinginan mencapai satu titik Mendorong kesanggupan sampai batas jiwa * Disisi lain banyak orang merubah orientasi hidupnya Cita-cita tak seperti kenyataan Keinginan masa remaja berbeda saat menginjak dewasa Satu yang terpikir Adakah sisa umur mendapatkan segala impian * Tak ada seorangpun yang tahu Semuanya kan terwujud Perjalanan kehidupan kan berakhir indah Semua misteri masa depan sesuai qadar ketetapan tuhan

Genosida

Gambar
Apakah seseorang mempunyai hak atas nyawa orang lain Apakah seorang raja atau pemimpin bisa membiarkan segala tindak keji dan penindasan terhadap suatu kaum Berbagai alasan politik, agama, ekonomi, etnis dan budaya Penguasa dan kaum mayoritas berbuat semena-mena terhadap suatu suku bangsa yang berbeda Tanpa logika menebarkan semangat kebencian * Adakah tuhan agama tertentu menyuruh membantai golongan yang berbeda Tindak biadab pada sesama manusia Kebengisan merajalela buat sengsara insan bersaudara * Dalih-dalih tak bertuah Menutup mata dan hati Melalaikan hak asasi Darah tertumpah Kabur kemana * Angkara Pembantaian Teriakan Pembunuhan Penembakan Pembakaran Tanpa rasa * Betapa tak berharganya nyawa melayang Betapa bengis dan kejamnya penindasan Terkutuklah * Semua manusia memiliki martabat dan hak yang sama di mata dunia Hak asasi melekat pada tiap orang sebagai anugerah dari tuhan Diakui sebagai bagian hukum internasional Hak dasar untuk menjalankan agam

Perjaka ☆

Gambar
Menjaga kesucian dari debu dunia Memagari diri dengan benteng iman Adakala senyum miris dalam kesepian Menutup bayang wajah gelisah Adakah berarti nanti * Cinta sejati untuk satu masa perjalanan panjang Kan membuka pintu naluri Benih indahnya kesabaran Menutup iri pada manusia lain Adakah hari melabuhkan kasih * Membias nafsu dengan doa Seruan tabiat menguak diri Melihat dunia dengan beda Bersujud pada kuasa takdir Adakah kasih abadi untukku * Manusia kan rapuh dengan waktu Menitik sunyi senyap malam Pujaan di seberang tak menaruh hati Ada nelangsa di relung hati Adakah alam mengerti jiwaku * Tetap bersujud menghamba patuh Menutup mata dan telinga tanpa pasrah Berpendar pada sucinya cinta Membelenggu diri pada citra riang Walau diri aneh dari tatapan mereka Setulus pengorbanan tanpa mengingkari jiwa

Rahasia Kehidupan ☆

Gambar
Pada akhirnya Orang yang tidak percaya akan cinta Berkata tidak akan mungkin jatuh cinta Dialah yang akan menemukan cinta sejati * Pada akhirnya Orang yang menderita karena mempertahankan kebaikan Dialah yang akan mendapatkan kebahagiaan * Pada akhirnya Orang yang tertindas karena pelecehan, penistaan dan kesewenang-wenangan Dialah yang akan berdiri memperjuangkan keadilan * Pada akhirnya Orang yang tidak berambisi atas tahta dan kekuasaan Dialah yang akan didaulat menjadi pemimpin sejati * Tuhan maha tahu hambanya Dia memilih orang-orang baik yang menutup hatinya dari gemerlap dunia Waktu akan mengubah segalanya Seperti emas yang bernilai setelah digali Dan sebongkah permata yang bercahaya setelah ditempa * Ujian hidup yang datang terus-menerus Cobaan bertubi yang kan membuka mata hati dan pasrah diri Rahasia dinamika dari kehidupan Menuntun seseorang mengarahkan hati dan tujuan hidup pada keadaan yang tak pernah terduga Begitulah tuhan mendidik dan melatih