Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2019

Kering Bergulir

Gambar
Angin sejuk tak pernah tiba, udara panas bergulir membakar senja Debu menghamburkan kekeringan Kaca jendela seketika bening menjadi pekat kelabu * Daun pucuk muda muncul terus gugur Ulat mulai kepanasan Akar dan rumput kehausan Tanah padang nampak retak Namun matahari tak pernah peduli * Bagaimana embun akan turun segera bila di awal hari terik fajar sudah menyeringai Menyusuri jalan kebun semua lalang berjejer layu Pohon menunggu hujan tapi langit masih acuh Dan burung terus berkicau dengan doa agar sangkar tertutup rimbun daun Kapan awan mendung kan menutup langit meneteskan kesejukan

Sajak Terakhir Tentangnya

Gambar
Cukup sudah aku mengenangmu Ini, sudah empat syawal kita berpisah Bahkan rasa ini mati dalam tekanan waktu Cinta yang tak bermadu Terlalu dalam namun rapuh Sudah, kuingin melupakan itu * Dulu aku bodoh dengan perpisahan itu Terlalu sedih hingga kusanggup membuat larik-larik pilu semalam suntuk Tersungkur dalam tiga shubuh lalu bangkit menyembuhkan luka dengan segala cara Oh tuhan, luluh hatiku * Kini aku sanggup berjalan tanpa bayangmu dan suara-suara merdu yang pernah terdengar oleh telingaku sekian sirna ditelan waktu * Rindu? Untuk apa lagi! Sudah cukup kubuktikan kasih sayang ini Kesedihan dan kekecewaan hanya memperkokoh diri lemah Aku berjanji pada diri untuk tak mengenalmu lagi, bukan benci tapi aku harus berlalu dan mengejar mimpi Sejalan kisah bahagia yang masih bisa kuraih dengan kekuatan cinta dan tekad * Pasti nanti ada yang bisa menjaga hatiku, mendapatkan ketulusan dari jiwaku Kemesraan hangat di fajar indah dalam kedamaian hakiki Namamu akan jadi p

Nurani, Keindahan Alam Batin ☆

Gambar
Raga hanya sebongkah daging tak bermakna Jasad tanpa nyawa apa artinya Ini tentang kisahku, jiwa petualang yang terudung malang Sisiran waktu dan arogan diri membuat masa depan menjadi mati Ketika iman dipertaruhkan ketika nasib terpupus kasih sayang Jiwa itu berakhir mengembara dengan bebas * Bisik naluri menyeru tanyakan pada hati Sadar akan Sisa umur masih ada, pergantian hari masehi masih berjalan Mengapa aku harus berhenti Mengapa harus risih dengan gunjingan Kan mulanya juga berawal dari cinta * Rasa dan getaran jiwa seperti ombak laut dan pantai yang tak mungkin terpisah Walau riaknya memecah dan berlabuh didekade asmara Semua terjadi tanpa sandiwara * Ketika semua jalan gelap dan mata remang memandang Saat logika ragu akan sebuah keputusan Dan semua orang yang ada memandang rendah Nurani tetap berdiri menjadi penerang, menjadi asal dari sebuah ketulusan Menjadi penilai hakiki akan kejujuran diri Jadi lumbung kekuatan karena nurani paling dekat dengan tuha

Lentera Bintang

Gambar
Aku suka cahaya malam berhias lentera bintang Menyejukkan mata memandang, melambungkan angan terdalam Dipenantian rindu merebahkan diri di pangkuan bangku taman * Sang bulan yang terus berjalan menyisir malam, melihat langit dipenuhi doa-doa pengharapan Menanti mentari fajar untuk menjemput impian Semua tentang penghayatan diri tentang kekuatan iman Semua kan berpijak pada waktunya kan tiba * Selama bintang disana masih terjaga Walau kerlip jauh untuk digenggam Walau jarak adalah kesusahan Harapan sekecil apapun kan berguna untuk menggapai mimpi yang ada