Sajak Terakhir Tentangnya

Cukup sudah aku mengenangmu
Ini, sudah empat syawal kita berpisah
Bahkan rasa ini mati dalam tekanan waktu
Cinta yang tak bermadu
Terlalu dalam namun rapuh
Sudah, kuingin melupakan itu
*
Dulu aku bodoh dengan perpisahan itu
Terlalu sedih hingga kusanggup membuat larik-larik pilu semalam suntuk
Tersungkur dalam tiga shubuh lalu bangkit menyembuhkan luka dengan segala cara
Oh tuhan, luluh hatiku
*
Kini aku sanggup berjalan tanpa bayangmu dan suara-suara merdu yang pernah terdengar oleh telingaku sekian sirna ditelan waktu
*
Rindu?
Untuk apa lagi!
Sudah cukup kubuktikan kasih sayang ini
Kesedihan dan kekecewaan hanya memperkokoh diri lemah
Aku berjanji pada diri untuk tak mengenalmu lagi, bukan benci tapi aku harus berlalu dan mengejar mimpi
Sejalan kisah bahagia yang masih bisa kuraih dengan kekuatan cinta dan tekad
*
Pasti nanti ada yang bisa menjaga hatiku, mendapatkan ketulusan dari jiwaku
Kemesraan hangat di fajar indah dalam kedamaian hakiki
Namamu akan jadi pagar kenangan yang membuatku harus berhati-hati dalam menaruh cinta dan tambatan jiwa
Semua kisah yang telah ada akan jadi makna bagi diri dalam melangkah


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nafsu Birahi

Talenta

Dosa Terindah