Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2016

Dalam

Gambar
Dalam cermin ini ku memandang hidup dengan dalam Sekian nafas bersahut lamanya Yang teringin Tak dapat batas tepi * Bayangan selalu unjuk menyendiri Lebih sering duka menanti datang pergi Lama kini semua tampak sama mata Sendiri menggarap mimpi Tak bisa mengerti Mana yang sungguh di hati * Teriakan-teriakan adzhan sekejap buyarkan angan Kembali bangkit doa mauku Hanya itu tempat bertumpuh Tak lain tempat menuju Seperti menipu dalam tipuan bertubi * Terkadang waktu begitu sepi melanda Senyap, sepi yang sangat dalam Kekosongan rasa menghujan Sendiri melayang Ada rasa yang getir Sunyi merambat relung jiwa Tak ada hendak dikata * Pula rindu ini sangat dalam Tak segayung airpun menghapuskan Menyejukkan kangen Berakhir pada sendu Hambar jadi mahligai * Hati ini pun ingin mencinta Cinta yang subur Yang tumbuh berbibit dari tulus Ingin nyatanya wujud depan mata Apa terus terjadi Hati ini sekian lama kering memanjang Hanya angin sejuk Terkadang lewat sekejap *

Nafsu Birahi

Gambar
Dunia terasa sesak sengak  Ulah nafsu kian mencuat tanpa batas Mengiris akal lukai perasaan Hati ini penat Lihat teman umbar nafsu sesaat * Jangan utarakan cinta Jika kau lihat hanya paras indah Fisik tampak apik memikat mata Cinta apa yang kau maksud Tiap saat bilang sayang Ucap rindu Kata setulus kalbu * Bohong Benar-benar bohong Kau hanya terpesona tubuhnya Ingin merasakan sensasi seksnya Ingin menikmati pula anunya * Pacaran rentang berbulan Lagaknya ucap janji Dicari satu tujuan inginkan Tidur dalam jerat buaian birahi Sampai akhirnya puas, bosan Lalu lalang melenggang cari lain yang menantang * Lihat kekasih kini kau puja Meninggalkan sejuta kenangan tanya Usai menikmati hangat tubuhmu Manja merayu mesra Buat dirimu tertipu asmara * Apa tanyamu dalam pikir Kau bilang bukan jodoh Tak cocok mungkin Tak nyaman hati Tak setia Mengapa setelah berbuat intim baru sadar Yang tersisa hanya sesal * Jangan jadikan cinta kiasan nafsu Atau cinta akan

Janjiku

Gambar
Kan kuingat tiap jengkal waktu Janji tlah ku ucap tulus pada itu Tak basi dan berlalu Bukan hilang singgah dibibir merayu Nyata ku buktikan Janji kupegang iringi langkah hidupmu * Kau mau aku jadi sahabat baikmu Itu sebab ku berusaha jaga lindungi ragamu Cukup puas bagiku lihat senyum manis itu * Perih sakit hati tak bisa memiliki Tapi pasti lebih menyakiti Bila menimpa sesuatu denganmu Sungguh tak sanggup berpikir itu * Dengar kisah lalumu buat hati teriris perih Haruskah terjadi Cerita itu selalu datang di benak Tak berucap sepatah kata Mencambuk hati dan pikiranku * Kan ku ikhlaskan akhirnya Orang meraih cintamu Dia dapatkan tubuhmu Nikmati belai kasihmu Dan aku berdoa tiap waktu untuk segala kebaikanmu * Nyawaku adalah nyawamu Ambil jika kau perlu Tuhan mengerti terjadi dengan diriku Takdir mungkin temukan kita Walau kini ku yang terluka * Sayangku sungguh sayang tak kan ingkar Bukan rayu kelabui kalbu Segera layu meninggalkan jejakmu Tersenyumlah untuk du

Pemuda Rasa Kota ( Untuk Sahabat )

Gambar
Langit tetaplah langit Hanya berubah warna pagi senja Jangan ubah langit biru menjadi gelap Biar saja awan slalu berubah * Anak kampung mencari nafkah Dari gunung sampai ke kota Tujuan harapan mimpi tercapai Tempat baru sarat kan makna Tempat asal janganlah lupa * Sorotan gemerlap lampu jadi pencerah Jalanan lalui hidup tapak demi tapak Tiap pekerjaan menghadang tantangan dan hambatan Dari rekan kerja, tempat, waktu, kataan Keyakinan jadi semangat bara Tegar sabar lalui uji kian hari Rendah hati jangan emosi Doa jadi benteng diri * Biar lingkungan baru ubah tampilanmu Wajahmu dan pikiranmu Uang tabunganmu Hati dan sifat baik janganlah berubah * Kota hanya kiasan dari semua tempat sama di dunia Semua tempat bernilai indah Las Vegas muasal gurun yang ditata * Ingatlah dimanapun kamu berpijak Kepribadian patut dijaga Kejujuran tonggak pribadi Ketulusan dan keikhlasan asas dalam bertindak Jadilah pemuda emas "Pemuda kampung rasa kota"

Penjara Pikiran ☆

Gambar
Saat usia balita Anak sudah dibatas pikirnya Dicegah berpikir kreatif Bongkar mainan salah dianggap merusak Energik anggap banyak tingkah Diam lebih baik * Kesalahan asuh jadi biasa Mengasuh cara kebanyakan Meniru apa yang khalayak tahu Tanpa berpikir luas Berpikir cerdas Agar anak lebih bebas aktivitas Guna kembangkan nalar dan watak Untuk hasilkan otak jenius dan cerdas * Fisik ialah budak pikiran Bagaimana bila pikiran sendiri dipenjara Manusia yang menciptakan budaya peradaban Untuk kepentingan sendiri dan harus patuh pada itu Segala peraturan norma etika Yang menghambat pola pikir dan gerak Hal beda dianggap salah dan janggal * Dasar pikiran manusia binal dan liar Ingin bebas Tak boleh ini itu Harus patuh dan tunduk Jika tak mau berhadapan dengan budaya sendiri Tak berani ciptakan hal beda Untuk apa bila dianggap salah Alhasil tak jadi apa-apa * Lingkungan yang buruk Hinaan, trauma masa lalu, kegagalan beruntun, perkataan teman dan tradisi Semua me

Galau

Gambar
Galau gila Galau mendadak Galau........ galau Tiba hilang Tiba muncul Tak dapat diukur Galau merana * Yang lalu tetap kini mungkin nanti Kacau balau Lepas coba lupakan Biar terbang Hilang melayang Pergi ke awan Buyar * Bebas  Dalami deritanya dalam Hati luka Aduh.....sakit! * Cukup cukup Jangan lagi Apa masih ada lagi Ingin ini terakhir

Kejujuran Yang Kupuja

Gambar
Siapa tak ingin kekasih yang tulus Berkata satu mulut dan perbuatan Selaras sikap hati menawan Pasti jadi kebahagiaan Berdamping orang tersayang yang benar akan kebenaran * Siapa beruntung dapat sahabat setia Bersama dalam suka dan duka adakala Menjaga dan melindungi diri Berdoa demi kebaikan teman sejiwa Berkata apa adanya * Kali ini bukan sakit karna disakiti Tapi sakit karena kejujuran Mengapa tuhan sembunyikan aib kita Karena tuhan paling mengerti logika satu hal yang terjadi * Jangan biarkan nafsu berkehendak Percayalah kan ada cinta tulus menanti Menunggu penuh waktu Kau yang kendali Ambil setulus itu atau biarkan pergi berlalu * Semua detik menuntun sikapmu Buka lihat dan rasakan jiwa itu Kekuatan itu sedikit berkabut Cahaya ada dalam kalbumu Pastikanlah dan tentukan tujuanmu

Derita Tak Berujung

Gambar
Tiap kata bukan kata Tiap rindu bukan rindu Tiap saat jadi semu Belenggu rasa hatiku Tak jemu ingin menunggu Harap akan pastimu * Di sini dimenit ini Gejolak berontak tampak pekat Kekang mengikat yang terhebat Kibaskan saja pedangmu ke arahku tepat leherku Biar putus nyawaku Pergi tinggalkan angan mauku mimpi-mimpi itu tampak palsu * Tersiksa aku tak berujung Tersesat terdampar di lembah agung Teriakan parau Kepedihan curam Sendiri merangkak sepi Terjatuh  Terjungkal remuk pecahkan jiwa Terdiam pada pikir Tercabik sanubari lukai kasih * Waktu berlalu tinggalkan sendu Bekas itu tergores nyata Masih tampak kasar melanda Menikam jantung Merongrong perihnya paksaan Tak kuat Sakit aku dalam hujat * Mengapa serba terlalu Mengapa rasa dipaksa Pantaskah bertahan diri menggenggam mimpi Hanya itu yang tersisa Tuhan, dengarkan doaku * Jika sepotong kain itu telah layak untukku Biarkan putih itu menutup hati dan badanku Biarkan pergi menuju langitmu Menuju