Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2017

Tak Sempat Hati Bicara

Gambar
Andai kata-kata bisa melukis kesedihanku Pasti orang akan menangis untukku Apalagi yang tersisah Rasa duka yang mendera Singkat kita bertemu sesingkat itu pula kita berpisah * Diriku gemetar saat mendengar kematianmu Mengapa nasib terasa tak adil Segala memori yang ingin kurekam bersamamu Pupus sudah Bukan seperti ini yang kuinginkan Diriku berdiri sendiri di tepi derita Sekejap, aku tak berdaya * Terkadang kita berselisih Tapi itu bukan dendam Aku selalu ada memujamu Bukankah kita pernah berjanji untuk menggapai kesuksesan kita masing-masing Dan bersama untuk bebas melangkah Keinginan itu belum terwujud Dan apa yang terjadi Kau mendahuluiku tanpa pertanda Aku tanpa sepatah kata untuk ucapkan cinta dan tangis perpisahan

Selamat Jalan, Kasih!

Gambar
Mengapa takdir begitu pedih Andai kutahu usiamu tak lama lagi Pasti ku selalu ada di sisimu Menghibur sedihmu Menghapus susahmu * Apa kini harus kukata Sesal atau duka Tak keduanya berguna Kau telah pergi, kasih Rintik air mata tersisah Apalagi yang ku mau Doa..... Semoga saja cinta menyatukan kita di surga nanti * Pergilah kasih Waktumu telah usai di dunia ini Tapi waktuku terus berjalan Dan tak tahu kapan berhenti Aku sendiri tanpa lagi bayangmu Sanggupkah kulalui hari nanti * Tuhan Berikan dia tempat terbaik di sisiMu Beri kelapangan pengampunanMu Terimalah segala amal kebaikannya Aku sangat menyayanginya

Pudarnya Nilai Gotong-Royong

Gambar
Minggu pagi warga di RT-ku khusus bagi laki-laki berkumpul di surau Ya, ini rencana para sesepuh yang telah berembug untuk membongkar dan merenovasi surau kami Genteng yang bocor dan plang-plang kayu dimakan rayap * Warga yang sebelumnya telah mengumpulkan iuran Rp. 300.000 untuk tiap kepala keluarga Sebagai sumbangan membeli berbagai material bangunan Terbiasa warga disini selalu musyawarah jika sangkut-paut dengan surau ataupun peringatan upacara keagamaan Seringkali kata mufakat diambil setelah banyak perdebatan * Menjelang siang, warga sudah selesai membongkar atap dan langit-langit Semua sibuk semua tangan bekerja Cemilan kue-kue basahpun sudah ludes dari tadi Selanjutnya pekerjaan merenovasi surau diserahkan kepada tukang bangunan yang mulai aktif bekerja senin nanti Karena gotong-royong masal ini untuk mengurangi beban biaya * Ini adalah gotong-royong paling ramai Semua warga datang turut membantu Biasanya gotong-royong persiapan peringatan Maulid Nabi ataupun I

Dunia Aneh Tapi Takdir Tak Pernah Salah

Gambar
Satu.... satu orang yang kukenal meninggal dengan waktu berdekatan Pertama si Fit, teman waktu kecil Seorang yang berkeinginan keras untuk sukses dan membahagiakan orangtuanya Tak disangka beberapa bulan menjelang wisuda Na'as menjadi korban kecelakaan * Dan lagi si Yan, kakak iparku yang sudah punya dua orang anak Yang masih muda dan berharap hidup sejahtera di masa depan Tiba-tiba sakit dan meninggal dengan cepat * Temanku si Sof, pemuda lajang 24 tahun Selalu berharap dan merindukan cinta sejati Ternyata sakit liver yang tanpa disadarinya selama ini Jadi penyebab hembusan nafas terakhirnya * Sahabatku si Dul, pemuda tampan yang hidup sederhana Selalu bekerja dan berbakti kepada ibunya Tak terduga gagal ginjal merenggut nyawanya * Anehnya sahabatku yang lain yang pernah divonis kanker Malah sembuh dan hidup senang di perantauan Sedang diri ini yang berdoa agar tuhan mengambil nyawaku Selalu merasakan pergantian hari dan tahun baru * Dunia yang aneh Mengap

Sajadah Lusuh

Gambar
Sajadah baru pemberian ibu sudah di tangan Motif indah bergambar masjid Ukurannya yang tak terlalu besar Seperti sajadah pada umumnya ada renda-renda di sisi atas dan bawah * Sajadah baru! Dia belum tahu siapa aku Doa apa yang selalu kupanjatkan Tak pernah menemani kesedihanku * Sajadah lusuh ini yang menemaniku Bersamanya aku selalu menghadap tuhan Ribuan kali aku menciumnya saat sujud Menjadi alasku saat berdoa yang terkadang tanpa sadar air matapun jatuh diatasnya Lima waktu bertemu, belasan tahun memuji rabbnya * Sajadah ini yang selalu mendengar keluh kesahku Terdiam dan setia Tetap suci walau lusuh Haruskah kubuang?

Sarung Khitan

Gambar
Desain garis berpadu kotak-kotak berpadu perdu Sarung coklat muda menyimpan kenangan indah waktu kecil dulu Kuambil dari rak dasar lemari Sedikit pudar tapi masih bersih menyeluruh * Sarung yang kukenakan saat khitan di rumah ibu Masih kuingat Sore itu warga sekitar yang datang untuk kenduri dan syukuran Sebagai kelumrahan adat dan kebiasaan yang wajib dilakukan * Sedikitpun tak ada rasa khawatir atau takut diwajahku apalagi menangis Saat mantri sudah siap memotong "anuku" Sakit? Ya, saat beberapa jarum suntik menerobos pembuluh darah Hanya bisa nyengir dan ....... tahan * Sarung yang terlipat di sini Sudah lama tak dipakai untuk mengaji Sengaja kusimpan biar jadi memori dan tak mengingat masa kanak-kanak dulu Sedih! * Andai saja waktu dapat terulang Atau waktu berhenti berputar Kuingin tetap menikmati masa kecil itu Dunia yang masih lugu tanpa ada masalah berat ditantang * Kini hidupku terasa gempar Terkadang riak sedih dan airmata jadi sapaan Sem

Impulsif

Gambar
Retakan emosi ingin lari, pergi Samarkan jejak tak terlihat mata Sejauh mana diri teruntuk bertahan Terasa dinding menghimpit panik * Lepaskan sekapan jiwa dari depresi Menuruti hati yang selalu ditindih Meraung pada senyap malam Ada bisik untuk sabar Gejolak asa bangkit dari terpuruk * Laparnya kasih jemu membual Tak betah terus disisi kelam Semua perih sudah kutahan lama Semua sakit sudah kurasa Segelintir hasil belum terjamah takdir Bayangan bahagia selalu hilang

Jodoh Pasti Bertemu

Gambar
Saat keputusasaan menutup matamu Lihat jiwa dan sederhanakan dirimu Teguhlah dalam penantianmu Biarkan cinta yang mengarahkan jalanmu Yakinlah jodoh yang akan mempertemukanmu * Saat kau melihat kehadirannya Genggamlah hatinya Raihlah kepercayaannya dan setia pada janji Cinta sejati tak kan pernah keliru dan selalu ada waktu untuk bersatu

Pelangi Yang Terbuang

Gambar
Haruskah kupercaya bahwa pelangi adalah tujuh sosok bidadari khayangan yang turun ke bumi untuk mandi Dan warna indah melengkung itu hamparan selendang yang panjang Sore ini ku melihat bianglala itu setelah terik di guyur hujan tadi Siapakah pemilik sejati pelangi itu? * Merenungku sejenak Pelangi? Bukan lagi sekedar lagu yang sering dinyanyikan oleh anak-anak Ironis telah menjadi lambang universal golongan minoritas yang selalu diterpa isu orientasi seksual Terbuang oleh orang-orang yang menganggap dirinya lebih bermartabat * Mengertilah Seorang bayipun tak ingin saat dewasa menjadi sosok yang dibully Dan seorang anak tak menyadari siapa jati dirinya Beranjak remaja baru menyadari jiwanya berbeda dari lainnya Dalamilah * Apakah itu sebuah pilihan atau sesuatu yang timbul alami dari dalam jiwa Haruskah direndahkan Dihina untuk disingkirkan Dimana nilai sesorang? Apakah seseorang berpakaian putih dan rapi sering datang ke mushola sudah pasti manusia terpuji? * Ada