Pekerja Jalan ☆

Malam ini setengah dua belas malam
Masih terdengar keras
Suara mesin di jalan itu
Berisik mengganggu telingaku
Yang kan lelap dalam tidur
*
Para pekerja itu masih saja bercengkrama dengan alat baja
Padahal siang tadi mereka telah menguras keringat
Satu kata yang terlintas di benak
Hebat
Itu untuk semangat dan dedikasi cari nafkah
*
Ingat memori dulu saat usiaku lima tahun mungkin
Saat jalan ini masih tanah merah
Listrik dan pengaspalanpun dimulai
Seperti kangen pada saat itu
Banyak pilar hilir mudik
Merapikan dan membangun jalan
Jadi tontonan yang menarik
*
Saat itu jalanan lenggang sepi
Kendaraan yang lewat hanya satu dua
Main layang-layang di jalan raya hal biasa
Tapi sekarang hmm... cari mati
*
Kini jalan ini tak lagi aspal hitam
Sekarang ditimbun coran semen
Gerak pembangunan yang makin maju
Besi-besi telah dijejerkan
Palang-palang telah dilas rapi
Tampak kokoh dan kuat
*
Lihat pekerja itu hanya istirahat sejenak
Bertelekan di teras rumah
Usia mereka masih ada yang sangat muda
Kulihat senyum lelah di wajah mereka
Sabar kawan, itulah hidup
Harus ada yang di bawah dan di atas
*
Malam ini udara cukup dingin
Sore tadi diguyur hujan ringan
Sudah ngantuk mataku
Orang-orangpun sudah tidur
Tapi masih saja aku mendengar suara mesin itu
*
Kasihan juga
Kapan mereka istirahat
Bukankah besok pagi mereka harus bekerja lagi
Tak hanya upah
Lewat tangan-tangan mereka
Inilah bentuk pengabdian mereka pada masyarakat
Membuat jalan yang dilalui banyak orang
Besar manfaat bagi transportasi dan ekonomi
Mungkin upah mereka tak sebanding dengan tenaga yang dicipta
*
Semoga saja tuhan terus melimpahkan keberkahan
Selalu sehat
Tetap semangat
Walau orang tak peduli karya mereka
*
Tiba saatnya nanti
Pulanglah ke rumah kawan
Bawa uang halal jerih payahmu ke sarang
Jasa tenaga kalian akan ku ingat
Rindu kalian pada keluarga
Akan jadi rinduku padamu nantinya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Talenta

Nafsu Birahi

Kaktus Berduri