Bukan Hanya Siti Nurbaya

Menatap
Pada gedung gedung tinggi
Pada menara pencakar langit
Pada jalanan jalanan besi
Pada kemahsyuran negeri
Pada kemegahan era kini
Pada keagungan adab teknologi
*
Tersebar jiwa masih dibelenggu
Naluri hilang ditebas
Cinta murni tak bersuara
Dibatas garis adat yang lumrah
Tak salah tapi jadi binasa
*
Cinta tak lahir untuk dipaksa
Cinta tak mungkin dusta
Cinta tak bisa dibujuk untuk tunduk
Mengapa harus bila tak suka
Dan kini bukan lagi kawin paksa
Tapi jadi kawin terpaksa
Akankah bahagia
*
Terpaksa karena usia
Karena orang tua, keluarga
Lingkungan
Pengorbanan atau munafik
Kepatuhan atau derita
Pasrah atau ingkar
Dewasa atau depresi
Akankah tiba bahagia
*
Hidupku
Hidupmu
Dalam norma yang tak pernah mengerti
Hingga sampai satu ketika
Senyummu jadi palsu
Hatimu penuh tipu
Suaramu keliru
Bahagiapun semu
*
Inikah disebut cinta
Kasih murni dibuang
Kasih dicampakkan
Bathin sakit terpekik
Rasa mendua
Duka mendera
*
Biarkanlah kasih tulus menyatu
Biar tak berat hidup ini

Biar ringan langkah kaki
Tentukan takdir sendiri
Hidup pilihan kasihpun pilihan
*
Aku bukan dirimu
Kaupun tak tahu dimana hati akalku
Itu logikaku
Cintaku hanya tulus
Bukan ingin berbuat menyulut
*
Mengapa tak mengerti
Diri ini bukan batu
Turuti apa yang kau mau
Hasrat ini takkan tunduk dan luluh
Pada adab adatmu
Pada pola pikir-pikiran itu
*
Jangan kau rayu
Tak bisa dustai akalku
Jangan kau hina
Tak mampu untuk bersandiwara
Jangan singkiri
Aku hanya manusia
*
Kemana harus mengadu
Kemana harus berbagi
Orang tak pernah percayai
Tak pernah peduli
Hanya nista terkata
Cinta tak mungkin untuk dipaksa
*
Pada langit ku menangis
Pada hujan ku tersedu
Pada waktu ku menunggu
Pada bulan ku merindu
Pada puisi ku berkisah
Ku tak bisa berbuat apa
*
Tiap manusia miliki rasa cinta
Ketika insan tak berdaya hati turut kecewa
Nestapa tak berakhir
Semua menutup
Apatis pada pribadi yang beda
*
Tak menyesal ini jalanku
Tak angkuh ini mauku
Tak kira inilah hidupku
*
Ayah, ibu
Terpaksa tak kan indah
Cinta tak harus sama
Bukan harta dan tahta buatku bahagia
Tak rela hati terluka
Kuharap mata hati terbuka
*
Ketetapan ilahi kan abadi
Mungkin ada celah satukan hati dan cinta
Wahai pemilik keagungan 
Jangan hukum dengan titahmu
Segala khilafku
*
Tuhan tolonglah
Kumohon padaMu 
Satukan aku dan dia dalam impian harapan
Cintaku hanya untuknya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Talenta

Nafsu Birahi

Kaktus Berduri