Bulan Sabit, Rinduku Setengah Mati

Semilir angin dinginkan kulit ari
Malam pekat menutup bintang berbinar
Seonggok tubuh terdiam menyepi
Kala air mata merintik jatuh
Cuma wajahmu yang terbayang
*
Rindu ini sudah terlalu
Sedihpun tak berarti
Dimanapun
Namamu tersebut di bilik kalbu
Kapan kita bertemu
Rinduku sudah setengah mati
*
Hai... bulan sabit
Engkau selalu menemani malam sendu
Kesahku teramat pilu
Tak tahan lagi tuk membasuh kalbu
Engkau melihat bisu
Aku menunggu terpaku
Masih mungkinkah waktu untukku
Adakah jalan hidupku
Aku memeluk rinduku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nafsu Birahi

Talenta

Dosa Terindah