Terbersit Di Candi Muara Jambi ☆

Bisa jadi akan mati dalam sendirian
Mungkin juga binasa dalam sepi
Dan kala jadi musnah dalam angan
Semua itu yang terjadi
Detik ini

*

Riuh angin senja bisikkan ramalan

Tak bertuah yang sesat jalan khayal
Rintik pedih semakin perih
Terus menujam hati lirih
Tanya akan tanya terus begini
Lelap kosong melayang

*

Esok matahari menyingsing
Waktu yang berbeda detik yang sama
Bagai sebaran candi Muara Jambi
Bergumuk batu berunduk
Tak berarti
Hanya histori yang tampak permai
Dari keagungan dahulu kala

*

Duduk terdiam di puncak ini
Mengenang lintas batas usia
Manusia kan mati
Sirna tertimbun rumput ilalang
Mahakarya kan tetap dikenang
Lintasi zaman torehkan pemikiran
Manusia kan tanpa arti
Hanya tertunduk pada ilahi

*

Bila mesin waktu tercipta
Bila mungkin waktu terulang lagi
Apabila masa dapat kembali
Reinkarnasi dapat terjadi
Bahagiaku bisa sebagus mungkin
Kecewa ku gantungkan ke awan

*

Kini disini kelabu menipu
Gejolak gejala terus tertambah
Amarah lepas dan kendali
Nafsu menunggu solusi
Capek sendiri

*

Apa bakal terjadi
Harapan dinanti-nanti
Mengukir waktu membuat catatan prasasti hidup
Bersama cinta sejati
Mengarung arus sungai sampai muara mati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nafsu Birahi

Talenta

Dosa Terindah