Ramadhan "Di Rumah Aja"

Terasa sunyi, tanpa ada anak-anak remaja yang keliling kampung pukul klontengan membangunkan warga untuk sahur
Biasanya pun setelah shubuh anak-anak yang libur sekolah suka jalan-jalan santai menyusuri setapak jalan
Duh....dalam sekejap semua berubah
*
Sore hari kebanyakan orang-orang mencari menu buka puasa di pasar bedug kinipun tiada
Hari gini buat kebutuhan makanpun susah, cukup untuk beli sembako dan berbuka dengan kurma sudah alhamdulillah
Semua orang mengeluh dengan keadaan tapi apa mau dikata, wabah corona sedang melanda
*
Adzhan isya terdengar lantang menggema tapi orang-orang dilarang kumpul untuk shalat tarawih bersama
Tradisi keagamaan dan kebiasaan orang-orang muslim mengisi kegiatan ibadah selama bulan puasa kinipun sirna
"Di rumah aja", kata emak-emak tetangga
Membaca Al-qur'an, tadarus dan shalat tarawih bisa dilakukan bersama keluarga
Mungkin Allah-pun ingin kita tafakur di rumah
Merenung tentang hakiki diri dan apa saja yang telah diperbuat selama hidup ini
Kesalahan, kelalaian, kesombongan maupun kesadaran
Mengenal jiwa lebih dalam dan penghambaan manusia kepada tuhan yang maha esa
Rosulpun bersabda, "Barangsiapa yang mengenal dirinya maka ia akan mengenal tuhanNya"



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Talenta

Nafsu Birahi

Kaktus Berduri