Petani Kerdil
Kala surya terbit menyilau
Bersinar perdu di ufuk timur
Memanggil alam bernyanyi riang
Riak hidup bangunkan diri
Derap petani melangkah pasti
*
Kau bekerja separuh hari
Kau tanam bibit benih
Kau jaga dan kau kasihi
Bagai rawat anak sendiri
*
Petani yang di sawah di ladang di kebun
Bekerja keras saat mentari siang berpijar
Terpanggang bak arang
Dengan semangat tetap meradang
Demi hidup jauh lebih mapan
*
Kerjamu teramat berat
Tulangmu sungguh kuat
Uratmu tampak ketat
Gerakmu cukup cekat
Karena kamu manusia hebat
*
Tetes keringatmu untuk hidup kami
Panenmu bahan baku industri
Kerja kerasmu untuk gerak ekonomi
Harapanmu memberi kemakmuran negeri
Jasamu besar bagi kemajuan bangsa ini
*
Tapi mengapa
Kau terkerdil karena rupa kerjaan
Tersampir karena hinaan
Tak terpandang karena jabatan
Tak di anggap karena rendahan
Diremehkan karna kerja kotor dan berlumpur
Tak berpikirkah mereka
*
Orang-orang tak tahu berterimakasih
Hanya berpangku duduk menikmati
Kerja kerasmu tiap hari
Bhaktimu pada negeri kan abadi
Walau tak satupun peduli
Derajatmu lebih tinggi
Dari sekedar pegawai negeri
Komentar
Posting Komentar