Ihram, Pengalaman Spiritual ☆

Bersuci, mandi  dan memakai wewangian
Dua lembar kain dipakai secara idtiba
Siang itu kami menuju masjid Bir Ali
Shalat sunat ihram dan mengambil miqat
Di dalam bus kami bersama membaca niat umrah
*
Sepanjang perjalanan bacaan talbiyah mengalun menggetarkan hati, menyatukan jiwa dan raga dalam asma keagungan Allah
"Labbaika Allahumma labbaik, labbaika laa syarika laka labbaik, inal hamda wanni'mata laka wal mulk, laa syarika laka"
*
Ketakjuban, kedamaian dan ketenangan kembali terasa saat diri memasuki Masjidil Haram
Bangunan agung yang selama ini hanya tersirat dalam mimpiku
Kini aku menginjakan kaki disini
Aku datang padaMu ya Allah
Aku memenuhi panggilanMu
*
Disana telah banyak orang-orang yang beritikaf dengan khusyu
Mereka shalat dan mengaji
Mereka menghamba dan bertasbih
*
Ka'bah masih sangat ramai dengan riuh gelombang manusia
Tepat jam dua malam kami memulai tawaf
Berdesakan, terinjak, terdorong, terhimpit menjadi lumrah bagi setiap jama'ah
Tak ada kata marah atau menggerutu, karena diri hanya mengharap ridha dari Allah semata
*
Tujuh putaran menjadi tujuh penawar yang menambah keimanan
Meninggalkan gemerlap tahta, diri hanya berkain ihram membawa hati suci
Tujuh gelombang diri adalah cerminan dari hari, langit dan penciptaan
Hamba-hamba memanggil ampunan sang kuasa
Mengucap bait-bait doa
Penuh pengharapan di Hijr Ismail, rukun yamani, multazam dan teriakan, "Bismillah Allahu akbar", di depan Hajar Aswad adalah penghayatan manusia pada kemuliaan Allah
*
Selesai tawaf kami berdoa dan shalat sunah
Hamba menangis dalam kehinaan diri
Hamba mengakui keburukan sifat atas dosa-dosa yang terus diperbuat
Tetapi selalu berharap untuk terus dikasihi
*
Sejenak lalu kaki melangkah ke bukit Shafa
Disini orang-orang berkerumun untuk sa'i
Bukit Shafa dan Marwah menjadi hingar dengan sungai manusia
Jalur yang dulu dilalui Siti Hajar mencari sumber air untuk anaknya Ismail yang kehausan
Kini jalur panjang yang dipenuhi doa-doa anak manusia yang memenuhi langit-langit ruang ini
*
Tahallul pukul empat pagi terasa lega di hati
Diri terasa bersih kembali
Aku melihat wajah-wajah mereka
Semua tawadu dalam pengharapan
Semua ingin dekat dengan tuhannya
Semua ingin mencintai Allah dengan sepenuh hati


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nafsu Birahi

Talenta

Dosa Terindah