Sumur Zamzam ☆

Saat matahari sepenggala naik kami telusuri pinggiran masjidil Haram
Terlihat gedung-gedung yang berdiri di sisi masjid menjadi sarang burung dara
Mereka yang selalu berterbangan di pelataran sana, ribuan sayap-sayap yang menyambut tamu Allah
Mereka selalu jadi pemandangan yang menarik, para jama'ah pun sering memberi makan
Menaburkan jagung dan biji-bijian dari penjual yang menggelar dagangannya di trotoar
*
Usai lima belas menit berjalan tibalah kami di sumur Zamzam
Ku isi penuh galon-galon yang sedari tadi kutenteng melalui kran-kran yang berjejer
Orang-orang sibuk membasuh badan bahkan ada yang mencuci kain ihram
Aku cukup membasuh wajah dan tangan
Aku membaca basmallah dan ayat kursi lalu kuteteskan air Zamzam di telinga kananku
Alhamdulillah, sakit di rongga telingaku kini sembuh


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nafsu Birahi

Talenta

Dosa Terindah