Tergeming

Kutuntaskan sekali lagi rasa lelah dan bersalah
Ingin banyak kusampaikan maaf
Hidupku sepertinya membebanimu
Akupun bukan biadab dan bukan seonggok kayu yang tak bernilai
Kutelusuri segala yang tersirat dibenak
Mendekap pada naluri dan harapan mimpi yang kokoh
Lajur intuisiku akan kubuktikan
*
Mempertahankan diam hanya mengisyaratkan lara yang tak pernah pudar
Setetes airmata terseret lepas saat bercermin dalam duka
Guman hati pergi menjauh
Berguru pada waktu dan takdir yang menuntun jalan pikiranku
Sudahlah cukup aku ingin lepas semua ini
*
Dengan apa aku memberi tahumu
Rengkuhan sukma telah membatu
Tersudut dengan sindiran dan ucapan yang selalu menikam perasaanku
Rona wajah yang nampak tercerabut kemayu
Nanti, biarkan aku meninggalkan kampung ini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Talenta

Nafsu Birahi

Kaktus Berduri