40 Hari ☆

Langkah kaki kembali menyusur jejeran pusara
Batu nisan yang hening, terpaku dalam putaran waktu
Di bawah juntaian rating kamboja putih yang bermekar lusuh
Duduk khusyuk berlantun ayat suci
Ingin kumohon angin tuk turut wirid menghantarkan doa
Nada-nada lirih yang melanda gerimis di hati
*
40 hari seperti baru berlalu kemarin
Menyisahkan kenangan dan kegugupan
Gugup belum terbiasa menyikapi segala hal tanpamu
Tapi aku tahu kita hanya terpisah di dua alam yang berbeda
Bapak masih bisa mendengar doaku
*
Pak, kukirim yasin untuk menghiburmu
Untuk pelita yang gelap gulita
Aku yang masih bersemayam dalam kefanaan ini
Akan selalu bermunajat pada sang pengasih
Ini dari kedalaman naluri yang tak henti mengiba
Berilah segala ampunan ya Robbi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Talenta

Nafsu Birahi

Kaktus Berduri