Berkaca Di Balik Cermin

Melalang hidup senja ditempa
Meniti gairah mengumpulkan asa
Sekian sabar menjadi pagar
Selayaknya hendak agar hidup tetap berpijar
*
Bagaimana bisa melihat diri sejati
Kututup wajah dengan khayalan
Malu melihat aslinya raga
Semilir doa sebagai pengecap akan dosa
*
Akankah malang jadi gelimpang
Secerca harap bertumbuh makna
Tumpukan nasehat sudah kusantap
Tulusnya doa sudah kucoba
Mungkin waktu tak pernah memihak
*
Melepas tangis hati dengan bisik ketuhanan
Mengusap naluri membujuk tetap berpegang
Mana senyum yang dulu bersinar
Kupendam semua luka dengan catatan
Seribu puisi menjadi ukiran hati
Senyawa bersama mimpi dan angan tinggi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Talenta

Nafsu Birahi

Kaktus Berduri