Awan

Tak ada yang lebih nyaman, saat langit biru tertutup awan
Terik yang tak menyengat kulit
Tak juga basah peluh di baju
Tak gusar diri ingin berlalu
Melangkah kaki melepas masa lalu
*
Tiada berkah yang terbuang, saat awal tebal memayung teduh
Angin sepoi datang memadu
Menyejukkan hati berpilu rindu
Menghapus jeda kabut dinding pemisah
*
Apalagi yang lebih indah, awan mendung menutup langit cerah
Rintikan yang menyatu dengan suara kalbu
Hujan yang mengguyur sekujur anganku
Memecah kemarau dan mendinginkan pikiran
Saat diri tertunduk layu dirudung sedih berkepanjangan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Talenta

Nafsu Birahi

Kaktus Berduri