Debu Kampungku

Hamparan tanah luas berjubal ilalang
Rimbun semak menutup tanah subur
Angin hangat datang pergi menggugurkan daun-daun kering
Rumah-rumah berpagar kayu berhias rumpun mawar
Pohon jambu berserak tumbuh di pekarangan
*
Kampungku kini terantuk populasi anak cucu
Membaur berada peradaban modern
Melesat maju iringi gerak zaman
Tingginya bangunan dan pertokoan
Menjamur industri rumahan memutar roda ekonomi masyarakat
Jalan raya jadi padat kendaraan lalu lalang
Menyumpal sesak kebisingan dan debu berterbangan
*
Lihat kini
Rumput lamanku tertutup debu
Udaranya tak sewangi dulu
Hewan malampun jarang datang enggan bersahut
Tanah kosong jadi perumahan
Lahan hutan jadi perkebunan
Dan anak-anak tetangga yang tak lagi kumpul main di halaman
*
Kampungku
Aku tak tahu engkau menangis atau bahagia
Engkau bangga atau duka
Yang kurasa hanya tawa-tawa penghuni rumah
Asyik bercengkrama dengan sanak sekeluarga

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Talenta

Nafsu Birahi

Kaktus Berduri