Gending Melayu ☆

Sayup nan jauh mengalun gending berseling
Tabuh-menabuh di ufuk pagi yang masih teduh
Rampak melayu riang memencak
Seelok paras rupa bunga merah bakung yang terlindung juntaian nyiur pinang merah
Sejenak tersirap dalam asrinya taman pagi
*
Ninik-mamak penat berlalu memasuki rimba di tepi sungai Batanghari
Menanak tenaga mengais rezeki
Menyadap batang karet rutin sehari-hari
Senandung hati mengiring langkah kaki
Tak luput anak-anak mengumpul kantong semar
Di rumah gubuk sana, tua tengganai santai menyeruput secangkir teh Aro bergelak senda gurau
*
Dendang syair terdengar jauh berganti lirih krinok menyayat hati
Tabuhan gendang luluh menjamak jiwa dalam lukis kesedihan, seperti tercenung dalam gusaran berduyun
Melampaui imajinasi dari sahajanya orang-orang dusun
Nenek cucu duduk bersilah menceritakan kisah Putri Pinang Masak
*
Aku disini duduk melamun di pinggir pematang, membaca bayang diri ditumpukan keluh berkelit
Anak kampung merajuk dalam desah kasih asmara
Berpikir nasib nan jauh beda
Jeda malang tak pernah berganti
Menutup mata melerai duka
Ingin seperti angin dan burung Dara di sana
Membawa dan terbang jauh dua jiwa bertalikan cinta setia
*
Hati dan harapan seperti daun gugur disekeranjang tumpukan
Dimana angin selalu menjatuhkan dan menerbangkan entah kemana
Aku menyulam suka dengan basa-basi agar diri tak nampak sedang dirudung gundah
*
Sama kulihat malam saat samar dan muramnya malam menggandeng kelam tanpa rembulan
Tak ada yang jelas terlihat hanya hati yang sujud mengiba
Aku menipu dengan santun seirama patahan jiwa
Dalam iringan gending menyapa keluh di dada
Nyanyian sunyi sebagai pembasuh ruang kalbu berhias lara

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nafsu Birahi

Talenta

Dosa Terindah