Ranting Merunduk

Suasana yang tak lagi diterka
Denting dalam gemerlap cahaya rembulan
Kemelinting bersiul dahan bergoyang
Bergerak lirih angin menghempas
Nyiur di seberang tak pernah tahu
Badai yang datang menggugurkan jiwa
*
Bara emosi yang tak pernah sirna
Hati yang selalu ditekan tak pudar melawan
Sedetik demi detik penatkan rasa pada dendam
Anyir bau kedustaan tak bisa diredam
Seuntai kata mendesak tuk terucap
Dan tak ada lagi dalih yang mampu mencegat
*
Perihnya siksa membalut gerak
Tak tepat lagi untuk menoleh ke belakang
Batas hakiki yang mulai runtuh
Seringan dan serapuh ranting yang membisu
Resah kian membara dalam duka
Tak suci lagi hati untuk ditambal
Terpaku merunduk pada sang waktu
Melepaskan asa tak lagi bisa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Talenta

Nafsu Birahi

Kaktus Berduri