Terasing

Titik nyala akhirnya sirna
Jemu menunggu pudar untuk bertahan
Mundur dari pergulatan asmara dan dunia
Terpenjara dalam dinding maya
Terputus tangan untuk menggapai
*
Beku sudah senyum manis
Tak sanggup isak berpanjang sembilu
Kembali menyulam pada kaki naluri
Menjelajah syahdu dunia tanpa mata
Lagi tipuan wajah menyapa siapa saja
Seolah berpendar dalam bahagia
*
Terbaring dalam selimut duka
Cuatan hati tak lagi bermakna
Mengisap jari-jari hampa
Ruang sempit tersisa hanya memaksa
Berpaut pada khayal dan kata asing di kepala

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nafsu Birahi

Talenta

Dosa Terindah