Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2016

Pemerkosaan Lagi

Gambar
Tak jauh rumahku Gadis SMP jadi korban sekelompok orang Nyawapun hilang Terbuang ke jurang Miris hati Perkosaan runtun terjadi * Rengek tangis orangtua terisak sembilu Anak harapan tumbang mengenaskan Pudar angan pupus impian Lenyap dimakan kedzaliman Hukuman mati ia teriakan Belenggu seumur hidup didoakan Tetap tak hapus luka dalam * Nafsu birahi membabi buta Tak kenal usia bak api melahar Bisik setan rasuki jiwa Jiwa kosong yang bengis Hati gosong berakal iblis * Amarah siapa tak murka Mereka di luar kendali, jahanam, biadab Sadis lampaui batas Teramat keji Manusiakah itu * Jangan tindak gila begitu Kelaminmu bukan mainan Nafsu sesat gelapkan syawat Setan meramu jinakkan jiwa Segala tipu rayuan kalbu Bujuk hati ikuti bejat nafsu * Tanggung jawab keji ulahmu Tertunduk sesal tak guna lagi Belenggu badan tlah menunggu Dekam dalam jeruji pilu Pantas benar manusia sepertimu Dinding itu jaga tindak kelaminmu * Apa terjadi di negeri ini Pemerkosaan enggan berhenti Benarkah dampak teknologi...

Kegundahan

Gambar
Butuh beribu keikhlasan Beribu sakit yang mencekam Berapa lagi tusukan harus ditahan Berapa lama lagi waktu diterjang * Aku ini manusia Lemah dalam hati Kandas dalam derita Rasa ini memuncak Dengan lari kalang kabut Berpeluk kemana Lagi-lagi merayap perih * Allah..... yaa Allah Masih layakkah ku hidup Masih pantaskah aku bernafas Sanggupkah bertahan Semua mencekik batang kerongkongan Hidup tapi tersengal Nuansa hari dan hati gelap membayang * Mungkinkah hanya aku sengsara Akukah empati yang lain terbahak geli Dimana teman sunyi Waktuku tercecer luka

Sekelumit

Gambar
Suka!!! Kau bilang aku suka kamu Bukan!!! Aku cinta kamu Tapi kamu tak pernah anggap itu Rasa peduli dan sayang begitu besar Cintaku tetap satu * Walau kau bersama dia sampai akhir usia Aku kan tetap di sampingmu Menaungimu Tahu kenapa? Karna aku ingin melihat senyummu di surga Takdir memang milik Allah Tapi cinta dan setia itu pilihan manusia

Bebaskan Diri

Gambar
Tiba saat si hitam cakari papan diam Menggerogoti sepi tertumpuk bosan Ada hal harus dicari Diminati untuk terjadi Kan semua nestapa berhenti * Tak terhimpun sebisanya sirna Tinggalkam muram menuju air senyum Kapan detik itu terjadi Tegak memegang tabir misteri Yang lamanya sembunyi dalam alam * Pergi dari sini Tempat muak sesakan asa Menuju batas rukuni diri Keluar lambungkan hasrat tersimpan Sembunyi hanya mengiris sakit hati Makan hati sama dengan mati Tak bergerak, diam, tersudut hati * Ingin semuanya peduli Menuruti hati kelam ini Sadar atau tidak Manusia yang dipuji hanya akal dan uang

Keteguhan Hati

Gambar
Pilihan hati untuk tetap satu hati Walau seribu kali tersakiti Atau mencari pengganti Mana yang benar ku teguh Setia masih ku pegang Janji mengiringi slalu terucap doa * Aku hancur sekali Mengapa cinta begini Luka yang tak kukenali Haruskah rasa ini ku serahkan pada dia Cintaku ku titipkan padanya Aku tersepi sendiri * Rasa peduli lebih besar dari cintaku Kuingin dia bahagia Tersenyum tiap harinya Kerelaan yang sulit tertutupi Matiku tiada peduli * Ya Allah Cinta keliru menjelma putus asa Musnah dalam hidup-Mu Sirna dalam angan Luluh dalam takdir Tak kuat beban ku tanggung * Haruskah tetap sendiri memegang setia Tunjukan tulus cinta ini Pada-Mu Pada para malaikat Pada manusia di muka bumi Bahwa aku yang terhina Punya cinta sejati yang tulus Ku jaga suci * Di sini teruntuk perih Beri keteguhan hati Satu doaku padamu Izinkan aku melihat senyumnya di surga

Akun Cinta

Gambar
Sayangku di debit Cintaku di kredit Pada akun-akun ku lantunkan kasih Neraca yang tak seimbang Cinta yang ada tak terbayar * Memperdagangkan doa kepada Allah Ekuitas hanya ketaatan Entah kini atau nanti Mungkinkah ada jalan untuk kembali Menepikan asumsi yang terasa penat * Tuhan Berikan aku cucuran dana kasihmu Agar tetap gerak runtuhkan kesal Jalani roda hidup kian menantang Siapalah aku Manusia yang kecil akan aktiva

Duduk Di Candi Tinggi

Gambar
Lalui ratusan kilometer Luapkan segala kegundahan Musnahkan sejenak problema Menjejali jalan tikung padat * Pelipur hati sekejap saja Terasa senyum menutup luka Goresan dari berbagai sebab Dahsyat yang tak bisa diungkap Sembunyi walau sungguhnya nampak Hanya orang bodoh yang tak melihat * Di sini melihat segumpalan manusia Langkahan santai kaki-kaki pelancong Rengekkan belia anak kecil Roda-roda sepeda melaju gegas Tertuju mengitari peninggalan kejayaan sriwijaya Candi yang banyak bergugur Runtuh meninggalkan jejak misteri Histori apik yang rumit * Hendak kembali ke masa silam Lihat keagungan negeri ini Konon katanya pusat peradaban agama dan budaya Sekejap menengok keramahtamahan  dan kemasyarakatan Mungkin tampak lebih suci Dibanding negeri saat ini * Candi Tinggi, candi Gumpung dan candi Kedaton Sekian kokoh berdiri dari 80an candi lainnya Menatapi berabad perkembangan cucu pertiwi Carut marut zaman lepaskan keadaban Pertikaian dan kemunafikan War...