Menjadi Mulia ☆

Masih menggantung di benakku, "Mulia"
Bagaimana menjadi orang yang mulia
Apa harus menjadi ustadz, kyai, berpangkat, punya jabatan agar terpandang di mata orang-orang
Apa bisa "Orang Biasa" menjadi mulia
Apa yang dilihat?
Kecantikan rupa, harta atau akhlak
*
Bila berkutat pada akhlak, orang fakir yang jujur, sederhana dan rendah hati nyatanya tak pernah disebut mulia
Apa "Mulia" hanya tuhan yang bisa menilai
Yaitu berapa besar manfaat orang itu pada sesama, dengan kesanggupan yang ia punya untuk menjadikan segalanya lebih baik dan taqwa dengan qadar keimanan yang setara
*
Liontin mutiara menjadi barang mulia walau ia berasal dari sebutir pasir yang terbelenggu
Ekor burung merak akan tetap indah dan bernilai walau jasadnya telah binasa
Dan seekor kupu-kupu tetap dipuja walau dulu ulatnya merusak daun muda
*
Hingga aku berpikir tidak ada batasan orang untuk jadi mulia
Setiap manusia mempunyai sisi baik
Tidak perlu berbakat untuk jadi ternama
Tidak hanya tampan untuk dipuja
Tidak harus kaya untuk jadi dermawan
"Mulia" itu saat engkau menyadari segala kekurangan diri dan menutupinya dengan kebaikan-kebaikan yang bisa engkau berikan untuk kebahagian orang lain dengan tulus
Menurutku......


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Talenta

Nafsu Birahi

Kaktus Berduri