Kicau Petir ☆

Menerka peristiwa di ruang silam
Ketika musim berganti bulan, ketika diri terlena pujian
Dia memberi cinta tapi menabur garam di atas luka
Duh..... aku terburu
*
Ternyata diriku masih lugu
Singgah aku terbujuk dalam dekap palsu
Mata ini terkelabui lamanya sepi mengukung diri
Saat kusadar dia bukan milikku
*
Malam itu kicau petir tak berguna sedikitpun
Terlalu hampa hingga matipun tak takut
Kalut tak sebanding hujan deras menderu yang mengalir membanjiri lajur-lajur genteng atap rumah
Tangis hati inginku menutup nyawa
Berharap itu hanya mimpi yang menyapa dalam kefanaan
*
Malam nampak abu-abu dalam penglihatan mata
Seolah tak ada pagi menyambut di ujung hari
Rasanya tak ada hari lagi yang sanggup kulalui
Asa frustasi
Terkadang sendiri itu lebih baik daripada bersama tapi berakhir setumpuk luka


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nafsu Birahi

Talenta

Dosa Terindah