Syair Dungu Petani

Aku bersenandung dalam bisu yang melukis gubahan hati
Aku datang dari kebingungan yang terpendam dalam ruang kepiluan
Aku ada dikegaduhan jiwa yang luka
Akulah petani itu, yang menunggu zaman memanggil namaku
*
Aku disini melihat benih tumbuh sampai menjadi pohon yang menutup rimbunan langit-langit kebun
Aku sendiri dalam tanya-tanya hidup yang sering memanggutku
Kadang aku lapar dan marah pada semua yang mengganggu bathin dan ketenanganku
Dan masih tak mengenal sisi arti hidup yang kujalani
Namun aku bahagia saat burung-burung kecil membuat sarang di semak yang terlindung dari panas dan tersembunyi dari pemangsa
Tetap aku masih gagu untuk menatap masa depan yang tiada henti membuat senyumku menghilang
Hidupku pasif penuh dengan cabik-cabik kedunguan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Talenta

Nafsu Birahi

Kaktus Berduri