Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

Perahu Kalpataru

Gambar
Sebuah perahu yang telah selesai dibuat harus siap berlayar menjelajah lautan Terombang-ambing di luasnya samudra dalam kegetiran ombak dan badai Melaju bebas dan kemanapun singgah Berpetualang mencari segalanya untuk didapat * Waktu menjadi mula dan batas akhir Perahu yang lelah dimakan usia, bobrok dan rusak Bertepi di dermaga terakhir Tertinggal, terdiam Tenggelam * Kalpataru sebagai lambang keseimbangan, keharmonisan, dan kesesuaian Berpijak pada kesadaran pada diri manusia untuk hidup mengikat dengan alam dan tuhan Bercikal dari ruang gerak dan keimanan Menyeimbangkan kehidupan dan akherat * Itulah manusia dalam perlambang perahu dan kias kalpataru Hingar-bingar dunia yang terbatas saat menutup mata selamanya Jiwa-jiwa yang kan kembali pada penciptanya

Jiwa Gairah

Gambar
Diantara dua tulang sulbi Mencari dalam kenikmatan hakiki Muda-mudi tercambuk asmara Minuman syahwat jadi lencana * Di peradu lembah remang Di pora pesta malam Di adegan penari latar Di peranak nyanyian jiwa Di dinding tak bertuhan Segala hasrat kenikmatan menebar

Wawasan Nusantara

Gambar
Bukan negeri ini tempat dipilih Allah diturunkan agama islam Bukan pula tempat lahirnya agama Hindu, Budha dan Konghuchu Apalagi tanah kelahiran sang juru selamat Yesus kristus dan ajarannya * Sebelum agama samawi dan ardhi menyebar di nusantara Masyarakat telah hidup membaur dengan alam Tumbuh kembang bersosial saling membantu dan keterikatan Tatanan masyarakat majemuk dari berbagai kepercayaan, ras dan warna kulit Berbeda tapi selaras dalam kehidupan * Bangsa Indonesia yang kini modern telah kehilangan jati diri Kearifan lokal yang makin terasing dan terpinggirkan Infiltirasi berbagai budaya barat dan arab Meremehkan nilai-nilai luhur budaya bangsa Menjadikan usang warisan nenek moyang sendiri * Masihkah generasi ini mengerti filosofi dari keris, wayang, reog, gamelan, lagu daerah, tarian, rumah adat, pakaian tradisional, makanan, ritual budaya, dan permainan anak-anak * Manusia Indonesia yang mulai meninggalkan kepribadiannya Tak lagi antusias dengan tata krama, k...

Tanyaku

Gambar
Seekor induk hewan akan bersikap lemah lembut terhadap anaknya Memberi kehangatan dan kasih sayang Menjaga dan membesarkannya dari ancaman Rela lapar asal anaknya bisa kenyang bahkan mengorbankan nyawanya asal anaknya selamat * Manusia yang punya logika, hati dan perasaan Makhluk tuhan yang paling tinggi derajatnya Mengapa ada seorang ibu tega menyiksa bahkan membuang anaknya?

Desember Kelabu

Gambar
Hari semakin melaju jauh meninggalkan kenangan aku dan dirimu Saat ini rindu yang terpendam berpadu gelisah membalut luka Mengenang cintaku padamu * Di bulan yang sama dua tahun lalu saat cinta ditolak dengan senyuman Ada beribu malu dan segumpal kecewa di rona wajah Kau yang sempat memberi lentera di hati Sekejap padam mensirnakan bahagia dimimpiku * Kasih Tak pantas lagi aku memujamu Tapi hati ini tetap merindu

Hidup Dalam Batas Ketidakmungkinan

Gambar
Hingga akhirnya kubertanya Mau ku apakan semua ini Kemana menyudahi lelah jejak hati Ketika yang ada hanya jawaban "Tidak mungkin ku terus begini" * Kuberanikan menatap, melangkah dan bicara Ku menulis dan berkelakar dengan derita adanya Jika bahagia yang ditempuh harus menabrak dinding pandangan orang Ku kan arungi segala batas ketidakmungkinan itu  * Biarkan diri ini dalam sengatan ejekan orang Asumsi hanya terletak pada logika dan terkaan Gunjingan hanya sindiran menjatuhkan Tapi niat dan ketulusan hati dapat mengatur segala kearifan

Kehidupan Kedua

Gambar
Bahkan diriku pernah frustasi dan nyaris bunuh diri Di kala yang kasat mata hanya halusinasi sakit jiwa Ratapan yang tak kunjung usai kian mengamuk dalam deburan airmata * Semua pandang terbalut dalam sekapan kecemasan Tak ingin berjalan dalam kebodohan Sedari awal mencampakan dilema pada jalan gersang Semakin jauh semakin tak kukenal Terkutuk aku dalam benak sengketa * Benih cinta yang datang seolah memberi kehidupan kedua Mengapa harus berkeluh dan menghindar lagi Sanjungan bukan kuharapkan Kesemrawutan adalah ujian kenyataan Kubuka hati dan doa tangan menengadah Karena kehidupan di depan tantangan yang harus kuhadapi dengan berani dan berserah diri padaNya

Mengagumimu Dari Jauh

Gambar
Malam semakin panjang saat aku merindukanmu Larut dalam ketidaknyamanan Berbisik dalam lamunan Apa yang kau rasa saat ini di hatimu * Kiniku kan menjauh dan melupakan semua Ku tak mungkin lagi jadi kasihmu Bukan diriku yang ingin kau jadikan teman sunyimu Kumemujamu tapi apalah daya * Tapi kini ku tahu apa artinya cinta Seseorang pasti berkelana mencari cinta sejatinya Seperti aku dan dirimu Kau memberi manis dan pahitnya asmara itu Biarkan rasa terbuang karena itu kan jadi kenangan indah untukku * Kini ku bersimpuh dan bersujud kepada tuhan Meletakkan semua kehampaan padanya Tak tahu kapan berhenti mencintaimu Hanya bisa mengagumimu dari jauh

Jiwa Yang Tandus ☆

Gambar
Sampai kapan Terbius dalam ketidakpastian Kemalangan bukan kebahagiaan Kemauanpun tak ingin selalu tersisihkan * Membius dalam deretan palsu tak tentu Mendering lantang getirnya luapan jiwa Terasing aku menunggu waktu * Sudah kutanggalkan jiwa yang gelisah Menyembuhkan semua luka agar mengelupas Tak mau diam lama dalam sengsara Meranjak bangkit dan akhiri jeritan ini * Menatap mendung di langit surya Seakan badai kembali melukis ratapan Jiwa yang tandus tak pernah damai tersiram senyuman Lalu kemana suara hati ini mencari Saat embunpun tak mampu memberi setitik kesejukan Lama kunanti dan cahaya itu menjauh untuk sirna

Sayat Cibiran

Gambar
Terbenam dalam bayangan masa silam Terpuruk meludahi diri belia Celaan busuk merasuk bisik hati Delik naluri untuk senyap pergi * Sayat-sayat yang dulu melukai Enggan untuk dikenali lagi Jejak lampau yang sulit tertutup keikhlasan Berbias dendam untuk dilupakan * Sudah kenyang dengan cibiran Terpaku dengan segala tekanan Binar jiwa bertahan dengan ketakutan Lega pada pahitnya kenyataan Terbungkam perih dalam sapaan

Kuingin Melihat Salju

Gambar
Emak, kuingin melihat salju Turun dengan bulir dingin putih Berhambur seperti kapas terbuang Pasti sangat indah! * Emak, kuingin jalan-jalan keluar negeri Menghibur diri di negeri sakura Merasakan musim dingin yang beku Pasti beda dengan kampung ini Disini hanya hujan petir yang gaduh * Emak, kuingin bermain salju Membuat bola salju Melukis boneka salju Dan selfie di gunung yang bersalju Kapan mimpi itu terwujud ya mak?

Satu Asmara

Gambar
Jika kau melihatku karena hasratmu Menjauh sajalah dariku Aku tak butuh mulut manis rayumu Jika yang kau cari hanya nafsu Aku tak pernah pantas untukmu * Janganlah engkau menggodaku Pergi dari hadapanku Cium raga yang ingin kau manja Tapi itu bukan aku * Bila kau di sampingku untuk cinta Datang untuk mengikat setia Berbagi suka dan duka bersama Aku disini menunggumu

Bersama Rakyat Kami Kuat

Gambar
Kartika Eka Paksi Jalesveva Jaya Mahe Swa Bhuwana Paksa * Dibawah peradu bentang sayap garuda Prajurit-prajurit berdiri gagah perkasa Tegap kokohkan jiwa Derapkan langkah Kobarkan semangat mengabdi pada negara * TNI penjaga kedaulatan ibu pertiwi Keselamatan bangsa dan tonggak penegak pancasila Komponen utama sistem pertahanan negara Rentetan pulau untuk kau naungi Cakrawala udarapun kekuatan yurisdiksi * Histori kepahlawanan telah kau ukir Bercecer darah mengusir penjajah Beribu raga gugur sebagai kusuma bangsa Berpuluh kota membasmi separatis Demi berdirinya keagungan NKRI * Kartika Eka Paksi Jalesveva Jaya Mahe Swa Bhuwana Paksa * Putra putri terbaik penjaga bangsa Pesonakanlah Indonesia dengan wibawamu Perkuat alutsista dengan teknologi canggih Jadilah poros kekuatan militer di belahan timur bumi * Nyalakan langkah bhaktimu Tajamkan mata nalurimu Mantapkan niat sucimu Keamanan negeri ada di pundakmu * Janganlah lena Lihatlah musuh yang mengincar...