Mabuk Kepayang
Apa kau yakin esok akan berubah? Sedang malam ini masih sama dengan malam kemarin Apa kau mampu mendengar sakitku? Saat bualan angin-angin ini terus menemani langkah nadiku Serupa apa jiwa ini, liat dan cobalah dekati wajahku * Dimana wajah sendu yang tak lagi punya rindu Manapula hatiku kau dustakan pada raga yang lain Iriku menyapu ramah yang sekian lama mengiba Mata yang terlalu indah untuk kulupa * Ada bulu tipis menghias bibirmu Sela senyum dan aura menjadi lugu wajahmu Detak waktu tak selalu bijak untuk bertemu Lebih lama memendam gelora lebih gila aku jadinya Hasrat terpendam Apa aku mabuk kepayang?